Destiny Begins

2.2K 96 13
                                    

Hongkong, September 22nd, 2013

   Pagi itu langit Hongkong tampak cerah, rasanya Hyossang masih enggan untuk membuka mata padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, seperti weekend weekend sebelumnya, virus mager memeluknya dengan erat pagi ini. Dengan bersusah payah, Hyossang menyibakkan selimutnya, kemudian berjalan dengan gontai ke kamar mandi, bagaimanapun ada hal yang harus ia lakukan hari ini, jadi ia paksakan dirinya untuk bangun dan beraktifitas. Setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi, ia kembali ke kamar dan melihat ponselnya,

   Hyossang membaca pesan masuk dari temannya Leera,"Cih, menyebalkan sekali, kenapa harus ada pertemuan di hari minggu, aku kan ingin rebahan seharian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Hyossang membaca pesan masuk dari temannya Leera,
"Cih, menyebalkan sekali, kenapa harus ada pertemuan di hari minggu, aku kan ingin rebahan seharian." gumamnya.

   Setelah menyelesaikan ritual paginya, ia keluar dan menuju taman dekat apatemennya untuk sekedar menghirup udara bebas. Sesampainya di taman ia duduk di sebuah bangku panjang dan mulai mengamati sekitar, hingga kedua mata indahnya menangkap sosok berbadan tinggi besar dengan kulit putih bersih sedang berdiri di kejauhan, ia mengenakan celana panjang dan kaos lengan pendek dan sebuah topi bertengger manis dikepalanya, menutup sebagian surai coklatnya yang indah.

 Sesampainya di taman ia duduk di sebuah bangku panjang dan mulai mengamati sekitar, hingga kedua mata indahnya menangkap sosok berbadan tinggi besar dengan kulit putih bersih sedang berdiri di kejauhan, ia mengenakan celana panjang dan kaos lenga...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sepertinya aku belum pernah melihat dia, tapi siapapun dia bukan urusanku" gumamnya. Kembali ia perhatikan ponselnya, ia mengklik ikon gambar telepon dan mencari kontak seseorang, kemudian meneleponnya,

"Oi, aku tiba-tiba tak ingin datang ke pertemuan itu, aku ingin menyendiri hari ini." kata Hyossang.

'Kau mau mati? Hari ini ada tamu orang penting dari jauh!' sahut dari seberang.

"Kau kan bisa mengajak orang lain, kenapa harus aku?" Bantah Hyossang.
'Sudahlah jangan banyak bicara, datang saja' Bantah suara dari seberang tak mau kalah.

Hyossang memutus sambungan telepon dan melempar ponselnya ke tas dengan penuh amarah, kemudian ia sandarkan punggungnya ke kursi taman dan kembali memandangi sekitar, ia heran, merasa tak menemukan sosok tinggi yang ia lihat tadi, "kemana pria tinggi tadi?" Gumamnya, merasa tak menemukan sosok yang ia cari Hyossang lantas melihat arloji di tangannya dan menunjukan pukul 10.00, sontak saja ia meloncat dari tempat duduknya kemudian menyambar tas tangannya, "haish, kenapa cepat sekali pukul 10.00 sih, aku kan terlambat jadinya, menyebalkan sekali" omelnya. Dengan tergesa-gesa ia menuju sebuah aula di daerah Causeway Bay, (FYI, Hyossang tinggal di Hang Hau, dan jarak Hang Hau sampai aula pertemuan di Causeway Bay itu sekitar 30 menit menggunakan kereta bawah tanah alias MRT.)

SUE IT! [BTS RM] ✔Where stories live. Discover now