His House

180 25 6
                                    

   Hari semakin larut, sedangkan Hyossang kini masih berada di dalam Lamborghini merah bersama Taehyung. Sedari tadi Hyossang hanya diam memandang ke luar jendela mobil, Taehyung pun nampaknya tak ingin mengatakan apapun. Hampir setengah jam berlalu, mereka tiba di sebuah villa yang terdiri dari 3 lantai dengan banyak pengawal tersebar di sekitarnya. Setelah memarkirkan Lamborghininya ia turun dan meninggalkan Hyossang sendiri. Hyossang bergegas turun dan membuntuti Taehyung masuk ke villa itu.

"Jadi Mr. Kim Taehyung, apa tujuanmu membawaku kesini?" Tanya Hyossang jengah.

Taehyung yang tadinya berniat langsung masuk ke salah satu ruangan di villa itu tiba-tiba menghentikan langkahnya, kemudian berbalik dan berjalan mendekati Hyossang, detik berikutnya jarak diantara mereka sudah terkikis, Taehyung memandang lekat Hyossang, mengamati penampilan Hyossang dari ujung rambut sampai ujung kaki, pandangan mengintimidasi yang diberikan Taehyung sungguh membuat tidak nyaman.

"Dengarkan aku baik-baik, pertama, apa hubunganmu dan Kim Namjoon? Kenapa kau tetap bersikeras mau terlibat dalam hal ini? Apakah Namjoon itu kekasihmu sehingga kau rela mengorbankan hidupmu untuk menyelamatkan perusahaan dan reputasinya? Atau kau hanya wanita 'polos' yang dibayar mahal untuk misi ini walau nyawa taruhannya?" Kata-kata Taehyung sukses menyulut emosi Hyossang, wajah Hyossang memerah menahan emosi, ingin rasanya Hyossang mengambil kursi yang ada diruangan itu dan dihantamkan ke kepala Taehyung, namun ia harus ingat tujuannya memberanikan diri kesini, sesungguhnya jika ia mau, tadi ia bisa melawan ketika Taehyung menarik tangannya kemudian kabur, namun ia memilih menurut karena ia punya tujuan lain.

"Jadi kau dalang di balik manipulasi data ini?" Tanya Hyossang dengan tatapan tajamnya.

"Hyossang-ssi, kau seharusnya tau dari awal, kau pikir mengapa aku muncul ketika anak buah Namjoon diserang tepat di depan apartemennya? Dan kenapa aku juga muncul di tempat parkir 'Weply factory' ketika kau sedang melakukan misi bodoh itu beberapa hari lalu? Aku berusaha mengingatkanmu karena sejujurnya aku peduli denganmu, tapi kau memilih untuk melanjutkan ini dan melawanku, jadi mari kita buat skenario baru, bagaimana kalau ku umpankan kau pada Namjoon? Sepertinya meskipun kau hanya wanita yang dibayar, kalau ku katakan aku akan membunuhmu, Namjoon pasti akan melakukan sesuatu." devil smirk tampak di wajah Taehyung.

Hyossang hanya terpaku tak dapat menanggapi omongan Taehyung yang semakin lama terdengar semakin mengerikan, namun hal aneh juga ia rasakan, tepat ketika Taehyung mengatakan sejujurnya ia peduli pada Hyossang, ada rasa bersalah yang muncul.

"Selama kau disini, jangan pernah berpikir kabur atau menghubungi Namjoon, aku akan memantau segala aktifitas dan ponselmu, kau boleh gunakan kamar di lantai 2 di sebelah kanan tangga." Setelah mengatakan itu, Taehyung masuk kesebuah ruangan yang nampaknya itu adalah kamar tidurnya, dengan perasaan emosi yang masih membara ia berjalan menuju lantai 2 yang katanya boleh ia gunakan sebagai kamarnya. Sesampainya di depan pintu ia bergegas masuk dan mencari saklar lampu karena ruangan itu nampak gelap gulita.

 Sesampainya di depan pintu ia bergegas masuk dan mencari saklar lampu karena ruangan itu nampak gelap gulita

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
SUE IT! [BTS RM] ✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora