One Step Closer, but...

452 44 4
                                    

Hongkong, September 29th, 2019

Minggu pagi, jam menunjukkan pukul 08.00, seperti biasa, kasur dan selimut kesayangan Hyossang telah berkompromi untuk tidak melepaskan Hyossang, namun Hyossang telah terjaga sejak pukul 07.30 tadi, berjaga-jaga kalau mamanya telfon dan dia belum bangun maka bisa dipastikan dia akan mendapat siraman rohani. Saat asik menscroll up dan scroll down twitternya tiba-tiba ada pesan whatsapp masuk.

'Nomer telfon siapa ini? Darimana dia tau nomer whatsappku? Dan darimana dia tau namaku?' Berbagai pertanyaan seketika memenuhi kepala Hyossang, dan betapa kagetnya Hyossang ketika ia melihat foto profil dari nomer telfon itu

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

'Nomer telfon siapa ini? Darimana dia tau nomer whatsappku? Dan darimana dia tau namaku?' Berbagai pertanyaan seketika memenuhi kepala Hyossang, dan betapa kagetnya Hyossang ketika ia melihat foto profil dari nomer telfon itu.

'Nomer telfon siapa ini? Darimana dia tau nomer whatsappku? Dan darimana dia tau namaku?' Berbagai pertanyaan seketika memenuhi kepala Hyossang, dan betapa kagetnya Hyossang ketika ia melihat foto profil dari nomer telfon itu

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Hah?" Hyossang langsung berteriak, kaget, bingung dan tak percaya, mungkinkah seseorang seperti mr. Kim menghubunginya? Tapi ada apa? Kepala Hyossang kembali penuh pertanyaan. Alih alih membalas pesan dari orang yang 'diduga' mr. Kim, Hyossang hanya terdiam memandangi ponselnya. Setelah terdiam dan berpikir sebentar, Hyossang memutuskan untuk menghubungi Leera.

📱Leera
"Lama sekali kau menjawab teleponku!" bentak Hyossang.
'Hei aku tadi di kamar mandi astaga, ada apa memangnya? Hari ini bukannya tidak ada janji?' Jawab Leera.
"Buka pesan dariku sekarang, aku tadi mengirimu sebuah gambar, sebuah screenshoot lebih tepatnya." perintah Hyossang.
'Tunggu sebentar.' Jawab Leera.

...

'What? Apa ini? Kau serius? Bukankah itu mr. Kim, si CEO yang sering kita temui beberapa hari ini?' Selidik Leera yang seketika menjadi sangat ingin tau.
"Mana aku tau, foto profilnya memang dia, tapi apakah itu benar-benar dia?" Tanya Hyossang mulai kwatir.
'Ajak ketemu saja!' usul Leera.
"Wah, kepalamu belum pernah terkena lemparan sepatu ya? Bagaimana kalau itu bukan dia? Bagaimana kalau penculik? atau lebih buruk, bagaimana kalau pembunuh?" Suara Hyossang terdengar semakin panik.
'Memangnya makhluk jenis apa yang mau dan berani menculikmu? Atau bahkan membunuhmu? Ku yakin mereka yang akan rugi karena melakukan hal itu!' Suara Leera terdengar ringan dan meledek.
"Haish kau ini, aku benar-benar panik!" Suara Hyossang kini benar-benar lirih, seperti akan menangis.

SUE IT! [BTS RM] ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें