A Plan

199 27 12
                                    

Hari berikutnya, hari ini adalah hari pengumuman hasil penghitungan suara dari penyelenggaraan pemungutan suara kemarin. Hari ini semua kandidat baik no.1 dan no.2 di undang untuk hadir ke komisi pemilihan umum untuk melihat hasilnya sebelum diumumkan ke khalayak umum.

Pagi itu seperti biasa, Namjoon dan keluarganya sedang menyantap sarapannya.

"Joon, hari ini kamu temani papa ke komisi pemilihan umum untuk melihat hasil penghitungan suara pemilu kemarin." Ucap Mr. Kim.

"Baik pa." Jawab Namjoon singkat.

"Apakah Yoongi, Hoseok, Jungkook dan Jimin sudah kembali?" Tanya Mr. Kim.

"Sudah pa, semalam mereka semua sudah kembali, hari ini mereka akan mendampingi papa ke komisi pemilihan umum juga, setelah itu Joon akan mengajak mereka keluar, yaa sekedar menyenangnkan mereka sekaligus tanda terima kasih karena mereka sudah bersama Joon sampai sejauh ini." Sambung Namjoon.

"Jangan pulang terlalu larut Joon, entah kenapa akhir-akhir ini perasaan mama tidak tenang." Pesan Mrs. Kim.

"Tenang saja ma, aku kan tidak sendiri, mama hati-hati di rumah, kalau ada apa-apa telfon Joon atau papa, mama bisa telfon Yoongi hyung juga, Yoongi hyung juga bilang dia sudah menambah anak buahnya untuk memperketat keamanan di sini." Kata Namjoon menenangkan sang ibu.

"Joon, boleh mama minta nomer telfon Hyossang?" Entah kenapa tiba-tiba Mrs. Kim teringat pada Hyossang.

"Tentu ma, sebentar," Namjoon terlihat mengotak atik ponselnya, "Sudah, sudah Joon kirim kontaknya ke mama." Namjoon mengembalikan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Thank you Joon." Ucap Mrs. Kim.

"Anytime." Jawab Namjoon.

Setelah menyelesaikan sarapannya, mereka bergegas menuju mobil, rupanya Yoongi dan yang lain sudah menunggu di luar.

"Hyung, kenapa tidak masuk dan ikut sarapan?" Kata Namjoon.

"Aku sudah sarapan tadi, lagipula aku tidak mau mengganggu waktu kalian." Yoongi tersenyum simpul.

"Kau ini hyung, apanya yang mengganggu kau kan juga bagian dari keluarga kami hyung." Jawab Namjoon, sedangkan Yoongi hanya tersenyum dan mempersilahkan kakak ipar dan keponakannya masuk ke mobil.

Hampir setengah jam perjalanan menuju kantor komisi pemilihan umum, sepanjang perjalanan mereka hanya memperhatikan sisi kiri dan kanan jalan. Kali ini mereka berada dalam satu mobil makanya si kembar Jimin dan Jungkook tidak berani berisik seperti biasanya karena ada Mr. Kim juga dalam mobil.

"Joon, nanti kalau kau jadi mengajak mereka pergi, papa akan menelfon rumah agar mereka mengirim mobil untuk menjemput papa." Celetuk Mr. Kim tiba-tiba.

"Pergi kemana hyung?" Sahut Jungkook dengan pandangan penasaran yang sangat menggemaskan.

Namjoon terdiam, ia sebenarnya ingin membuat kejutan untuk mereka makanya ia belum memberi tahu mereka tapi ayahnya malah membocorkan semuanya.

"Kami bisa mengantar papa pulang sebelum kami pergi." Jawab Namjoon.

"Tidak masalah, papa bisa menelfon orang rumah nanti, lagipula sepertinya adik kecilmu itu sudah tidak sabar." Mr. Kim tersenyum ke arah Jungkook, memang jika sudah bersama-sama begini, mereka bertingkah seolah tidak ada jarak diantara mereka, orang tua Namjoon sudah menganggap Hoseok, Jimin dan Jungkook sebagai putra mereka, bahkan terkadang ayah dan ibu Namjoon begitu gemas dengan tingkah Jungkook.

Sesampainya di area kantor komisi pemilihan umum, semua segera turun dari mobil, mereka menunggu Hoseok yang masih memarkirkan mobilnya kemudian masuk bersama-sama. Sesaat setelah mereka masuk, mereka melihat Mr. Kim Ji Suk sudah berada disana bersama sang putra, Kim Taehyung. Namjoon benar-benar tak berniat menyapa, namun beda cerita dengan ayahnya.

SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang