SUE IT! [BTS RM] ✔

It Happens Again

   Setibanya di Korea, Namjoon dan rombonganya bergegas menuju puri Kim's family untuk menyelesaikan berkas-berkas guna menuntut Taehyung, siang itu seperti biasa, puri tampak sepi, Mr. dan Mrs. Kim tampaknya sedang ada di kantor, hanya beberapa penjaga rumah yang tampak di depan rumah serta pelayan yang tampak kesana kemari mengerjakan pekerjaan rumah.

"Kasus ini harus masuk ke kepolisian hari ini juga." Kata Namjoon.

"Aku akan mengusahakannya, hanya tinggal sedikit, dan pengecekan ulang beberapa barang bukti maka kita bisa menyerahkan ini ke polisi." Ucap Hoseok sembari membuka satu persatu file di laptopnya.

"Aku punya firasat tidak baik mengenai ini Namjoon-ssi, semoga tidak ada hal buruk yang terjadi karena ini." Yoongi berjalan mendekati Namjoon yang sedang memeriksa kelengkapan barang bukti.

"Akupun begitu hyung, tapi biar bagaimanapun kasus ini harus diselesaikan." Kata Namjoon menjeda kegiatannya.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore, berkas sudah rapi dan siap di bawa ke kantor polisi. Seperti biasa Hoseok yang mengemudikan mobilnya, dengan Namjoon duduk di samping Hoseok, Jimin dan Jungkook di jok belakang sedangkan Yoongi ia memilih untuk tetap di puri, tak lupa ia juga membawa pengawal dalam satu mobil yang mengekor di belakang Mercedes Benz milik Namjoon.

Sesampainya di kantor polisi, Hoseok membuat laporan serta menyerahkan berkas dan semua barang bukti yang telah mereka siapkan sebelumnya, polisi menerima laporan mereka dan akan memanggil kembali mereka dalam beberapa hari untuk diintrogasi sebagai saksi.

Hari demi hari berlalu dengan cepat, waktu berlari seakan memburu manusia untuk jadi cepat dan semakin cepat. Hyossang sudah mulai melupakan Namjoon, rasanya memang sudah tidak ada gunanya memikirkan laki-laki itu, sesekali Hoseok, Jimin atau Jungkook masih menghubungi Hyossang, sekedar menanyakan kabar atau hanya basa basi. Leerapun sudah tau apa yang dilakukan Namjoon pada sahabatnya, awalnya dia marah bahkan ia menelfon Yoongi dan memaki-maki Namjoon atas apa yang telah ia lakukan pada sahabatnya, namun semua itu tidak merubah keadaan.

Siang itu, Hoseok, Jimin dan Jungkook sedang berkumpul di ruang kerja milik Namjoon di Kim's Corp.

"Ini sudah hampir 2 minggu dan polisi tak kunjung memanggil kita atau setidaknya salah satu dari kita untuk memberikan kesaksian." Ucap Hoseok.

"Pasti Taehyung telah melakukan sesuatu terhadap laporan itu." Kata Jungkook.

"Bukan Taehyung, tapi ayahnya." Namjoon yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya akhirnya angkat bicara. "Tadi pagi aku mendapat laporan dari kenalanku di kepolisian kalau beberapa hari lalu sesaat setelah surat panggilan kepada Taehyung diantarkan, ayahnya datang dan mengancam kepala kepolisian agar menutup kasus ini."

"Dan kemungkinan terburukpun terjadi, lantas bagaimana sekarang?" Jimin menatap orang di ruangan itu secara bergiliran.

"Aku juga sedang memikirkannya, aku sudah menelfon Yoongi hyung dan memberitahukan tentang hal ini, ia juga bilang ia akan memikirkan solusinya secepat mungkin." Tambah Namjoon lagi.

"Pemilihan presiden sudah semakin dekat, lebih baik kita fokus pada hal itu dulu, nanti setelah pemilihan presiden selesai kita urus kembali kasus ini." Ucap Hoseok.

"Ahh iya, pastikan untuk memperketat keamanan, tidak ada yang tau apa yang direncanakan Kim Ji Suk saat ini." Namjoon beranjak dari kursi kerjanya dan berdiri menatap keluar lewat jendela di ruang kerjanya.

Disisi lain, Hyossang masih sibuk bekerja, sedangkan semua karyawan yang berasal dari Korea termasuk Leera sedang berbisik-bisik mendiskusikan tentang pemilihan presiden yang akan segera berlangsung. Berhubung yang jadi calonnya adalah founder perusahaan tempat mereka bekerja, jadi semua karyawan yang berasal dari Korea akan difasilitasi tiket pesawat gratis Hongkong-Korea dan Korea-Hongkong dan mendapat cuti selama seminggu, yaitu 3 hari sebelum hari pemilu, hari H dan 3 hari setelah hari pemilu, tentu hal ini disambut bahagia oleh seluruh karyawan, tidak terkecuali Hyossang dan Leera.