Is this a love?

597 52 9
                                    

Hongkong, September 28th, 2013

  Sabtu pagi, matahari bersinar cerah seperti biasa, cuaca masih panas dan seperti weekend-weekend sebelumnya, kasur kesayangan Hyossang beserta selimutnya telah sepakat untuk memeluk Hyossang dan sepertinya tak berencana mengizinkan Hyossang bangun.

Sambil masih menutup mata, tangan Hyossang meraba meja kecil di sebelah tempat tidurnya, mencari sebuah jam meja kecil untuk melihat pukul berapa sekarang, dan ketika tangannya merasakan benda yang ia cari, segera ia tarik kembali tangannya dan ia paksakan untuk membuka mata, "huaaahhh, baru jam 08.00, apa tidur lagi saja ya?" Gumamnya.
Hyossang pun mengembalikan jam kecil itu ke tempatnya dan menenggelamkan kembali kepalanya dibawah bantal, sampai suara dering telfon memaksanya untuk bangun.

📲 Mama
"Halo?" Tanpa melihat siapa yang menelepon Hyossang menjawab telfonnya, dan...
'Yaa!, Hyossang-ssi, kau masih belum bangun jam segini!' Bentak mama Hyossang.
"Eh mama, Hyossang sudah bangun kok ma." Jawab Hyossang gugup
'Haish kau ini, mama sudah bilang berapa kali sayang, jangan karena weekend kau bisa bermalas-malasan dan bangun siang, bangun pagi dan berolahragalah!' Ceramah mama Hyossang.
"Ahh, mama aku ingin tidur satu jam lagi saja, setelah itu aku akan berolahraga, ok ma?" Tawar Hyossang.
'Tidak ada tawar menawar Hyossang ahgassi, cepat bangun!' Gertak mama Hyossang.
"Iya iya mah, yasudah Hyossang mau siap-siap dulu, daa mama, Hyossang sayang mama!" Tukas Hyossang ingin cepat cepat mengakhiri telepon.
'Ya sudah, semoga harimu menyenangkan sayang, mama juga sayang Hyossang.' Jawab mama Hyossang.

  Setelah mematikan telfon, Hyossang beranjak dari kasurnya dan menuju kamar mandi, melakukan ritual seperti biasa dan bersiap-siap keluar.
"Apa aku ke taman saja ya?" Gumam Hyossang pada diri sendiri.
 
  Hyossang melangkahkan kaki ke taman di dekat apartemennya, entah ada angin apa dia sedang ingin berkeliling, biasanya jika ke taman dia hanya akan duduk di bangku panjang yang disediakan pihak taman dan mengamati keadaan sekitar.

Hyossang berjalan sekitar 10 menit dan, "Hi, watch out!!" Teriak seseorang dari belakang.
Hyossang langsung melompat menepi ke pinggir jalan, jantungnya berdetak cepat akibat kaget, disitu Hyossang seketika menyumpahi orang yang mengagetkannya.

"Ya!, kalau kau tidak bisa berhati-hati jangan naik sepeda, kau baru saja membahayakan nyawa seseorang kau tau!!" maki Hyossang.

   Orang yang tadi menaiki sepeda berhenti kemudian memarkirkan sepedanya di tepi jalan dan berjalan menghampiri Hyossang,  dan betapa terkejudnya Hyossang bahwa si pengendara sepeda itu adalah si tinggi berdimple, Kim Namjoon.

"Apakah kau baik-baik saja? aku benar-benar merasa buruk karena hampir menabrakmu, maafkan aku Hyossang-ssi." kata Namjoon meminta maaf.

Seketika Hyossang mengutuki dirinya sendiri, kenapa ia tadi menyumpah, bagaimana kalau Namjoon mendengar omelannya tadi.

"Ahh, gwaenchana, Joon-ah." jawabnya gugup.

"Kau serius? Perlu ku bawa ke rumah sakit? Barangkali jantungmu kenapa-kenapa karena kaget." tanya Namjoon panik.

"A..aku tidak apa apa mr. Kim, eh Joon-ah." jawab Hyossang semakin gugup.

"Baiklah, ayo duduk di bangku sebelah sana!" Sjak Namjoon.

Hyossang hanya mengangguk dan tersenyum tanda meng-iya-kan ajakan Namjoon. Mereka kemudian duduk bersebelahan.

"Apa kau tinggal disekitar sini?" Tanya Namjoon membuka percakapan.

"Ahh iyaa, aku menyewa sebuah unit di apartemen itu." Jawab Hyossang sambil menunjuk sebuah bangunan apartemen yang di dominasi warna abu-abu.

"Hmm, baiklah, jadi kau sering kesini?" Tanya Namjoon lagi.

SUE IT! [BTS RM] ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora