World War

196 29 19
                                    

Taehyung tampak masih mendekap erat kekasihnya, meskipun ia baru saja dapat telfon jika Namjoon telah kembali ke rumahnya namun ia tak ingin gegabah menyerang, malah sebenarnya jika boleh memilih, ia tak ingin menyerang Namjoon. Namun hari semakin larut, jika ia tidak segera melakukan ini, ayahnya akan kembali menelfonnya dan kembali meangancam akan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

Taehyung melepaskan dekapannya,
"Ambil jaketmu sweetie, ayo kita pergi bermain." Ajak Taehyung.
"Sekarang waktunya?" Tanya sang kekasih, Taehyung menangguk dan membiarkan kekasihnya memakai jaket serta membetulkan pakaiannya. Taehyung lantas menelfon anak buahnya agar bersiap-siap menyerang.

📱Rey
"Kau sudah mengumpulkan semua anggota?" Tanya Taehyung.
'Yes sir, all of our clan already here.' Jawab anak buah Taehyung.
"Good, let's do it." Devil smirk kembali tampak di wajah Taehung.
'Yes sir!' Sahut anak buah Taehyung dengan semangat.

Tak lama kemudian Yuka sudah rapi, wanita itu tampak cantik dengan setelan jaket dan celana dari bahan denim. Taehyung tersenyum memandang sang kekasih. Mereka berjalan menuju lift, turun ke lantai dasar dan menuju basemant. Dengan menaiki Lamborghini milik Taehyung pasangan mafia itu mengendara menyusuri jalanan kota Seoul.

Sepanjang jalan, pikiran Taehyung melayang pada Hyossang, kekwatiran kembali menyelimuti hatinya, ia mengutuki semua yang terjadi, mulai dari ayahnya yang menjadi monster, dia yang akan membunuh orang sampai bayangan noonanya yang mungkin saja terluka dalam insiden ini. Taehyung mengendara dengan kecepatan tinggi sehingga tak butuh lama untuk sampai di komplek hunian Namjoon.

"Hoseok here, Yoongi...Yoongi." Hoseok mulai panik karena beberapa mobil tampak menuju arah kediaman keluarga Kim.
"Yoongi disini, mereka mendekat." Sambung Yoongi.
"Namjoon disini, aku pantau dari lantai 3, mereka membawa banyak pasukan, Yoongi hyung, kau yang paling depan, berhati-hatilah." Namjoon memperingatkan pamannya.
"Aku mengerti, Hyossang, Jimin dan Jungkook bersiaplah." Kata Yoongi.
"We're ready." Jawab Hyossang mewakili pasukan di teras rumah.

Tak lama kemudian, sekitar 20 orang dengan pakaian hitam dan bermasker mendekat ke arah kediaman keluarga Kim, Yoongi yang berada di depan gerbang langsung memasang posisi siaga. Dari belakang tampak sebuah Lamborghini mendekat, dan berhenti tepat di hadapan Yoongi, kemudian seseorang turun dari mobil itu, siapa lagi kalau bukan Taehyung dan kekasihnya.

"Kita bertemu lagi." Ucap Taehyung dengan senyumnya yang licik.

"Kau lagi, sebenarnya apa masalahmu? Kenapa kau membawa pasukan sebanyak ini?" Sergah Yoongi.

"Aku datang untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya Mr. Kim Jang Hyun, ayolah, jangan berpikir negatif padaku." Taehyung tertawa walaupun tidak ada yang lucu.

"Apa kau tidak lelah selalu mencari masalah dengan kami?" Sejujurnya Yoongi benar-benar malas harus berhadapan dengan bocah mafia ini.

"Baik-baik, sepertinya kau tidak suka basa-basi, to the point saja, mana Namjoon?" Taehyung mengeryitkan matanya.

"Ada urusan apa kau dengan Namjoon?" Emosi Yoongi mulai tak terkendali.

"Wow wow, kau ini tipe orang yang ingin tau urusan orang lain ya!!" Taehyung kembali tertawa, kali ini seluruh anak buahnya juga ikut tertawa.

"Kau mencariku Taehyung-ssi?" Ucap Namjoon dengan santai.

"Wah!!! LIHAT SIAPA INI? SI TINGGI BESAR YANG GAGAH DAN TAMPAN, KIM NAMJOON!!" Teriak Taehyung, "Namjoon-ah, kuberi tau kau sesuatu, aku datang kesini untuk merenggut sesuatu yang sangat berharga darimu." Taehyung tersenyum licik.

"Sejujurnya apakah kau tidak lelah selalu merusuhi hidup orang lain? Apakah hidupmu tidak bahagia bila tidak merusuhi hidup orang lain?" Namjoon memandang lekat ke arah Taehyung.

SUE IT! [BTS RM] ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz