Press Conference

205 25 6
                                    

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Hyossang sudah bangun dan membersihkan dirinya, dia mengenakan setelan kemeja dan celana bahan dengan aksen tali sebagai pengganti dasi supaya terlihat tidak terlalu formal namun tetap terlihat sopan di depan umum. Hyossang keluar dari kamarnya dan memperhatikan keadaan rumah yang masih sepi, ia menuruni tangga dan menuju ke teras untuk sekedar menghirup udara segar.

Tak berselang lama, seorang pelayan datang menghampiri Hyossang.

"Nona, Mrs. Kim ingin anda menemuinya." Ucap sang pelayan.

"Nyonya? Sekarang?" Hyossang merasa bingung, 'memangnya ada apa hingga harus menghadap nyonya pagi-pagi begini' batinnya.

"Iya nona." Jawab sang pelayan.

Hyossang berjalan mengekori sang pelayan menuju kedepan pintu kamar Mr. dan Mrs. Kim, pelayan itu kemudian mengetuk pintu dan tak berapa lama Mrs. Kim membukakan pintu, namun baru Hyossang ingin bertanya perihal apa sehingga memanggilnya menghadap, Mrs. Kim kembali masuk ke kamarnya, itu membuat Hyossang semakin bingung. Sesaat kemudian Mrs. Kim kembali membuka pintu dengan menjinjing sebuah dress putih di tangan kanannya.

"Ah semalam aku lupa memberikan ini." Kata Mrs. Kim sembari memberikan gaun yang dipegangnya pada Hyossang.

"Ini? Untuk saya nyonya?" Tanya Hyossang bingung, ragu-ragu ia menerima gaun itu.

"Ya, kau harus memakai ini nanti, kurasa ukurannya pas." Mrs. Kim tersenyum simpul.

"Ah ini indah sekali nyonya, rasanya saya tak pantas mengenakan ini, lagipula kemeja dan celana ini..." Hyossang tak melanjutkan kata-katanya.

"Simpan kembali bajumu nak, pakai gaun itu saja, kau pasti terlihat cantik." Kata Mrs. Kim lagi, Hyossang tak bisa mengatakan apapun lagi, ia hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian pamit untuk berganti baju.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan, awalnya Hyossang merasa canggung harus makan satu meja dengan keluarga Namjoon, tapi sekali lagi, Mrs. Kim memaksanya untuk ikut dan ia tidak bisa menolak.

"Joon, kau ingat apa saja yang harus kau katakan nanti kan?" Ucap Mr. Kim pada anaknya.

"Iya pa, Joon ingat apa yang harus Joon katakan." Jawab Namjoon dengan yakin.

"Hyossang bagaimana?" Tanya Mr. Kim pada Hyossang.

"Saya akan mengatakan sesuai arahan dari anda sajang-nim." Hyossang juga menjawab dengan mantap.

"Semoga tidak ada masalah lagi setelah ini, mengingat lusa adalah pemilihan presiden, maka kalian harus berhati-hati, terutama Hyossang-ssi, seluruh negeri akan mengenalmu sebagai menantu keluarga Kim, banyak pihak akan mengincarmu, jadi kuingatkan sejak awal tentang hal ini." Mr. Kim memandang Hyossang dengan serius, mempertegas betapa seriusnya keadaan ini.

"Saya akan menjaga diri sajang-nim." Jawab Hyossang.

Setelah makan, mereka semua beranjak dari meja makan menuju mobil masing-masing, Mr. dan Mrs. Kim bergegas masuk ke Mercedes hitam yang terparkir di depan rumah sedangkan Namjoon, Hyossang serta Yoongi masuk ke Alphard putih dengan Hoseok sebagai driver dan si kembar Jungkook dan Jimin yang berada di kursi belakang.

Sepanjang perjalanan semua hanya diam, seisi mobil sibuk dengan pikiran masing-masing, bahkan Jungkook dan Jimin yang biasanya berisik juga ikut diam. 15 menit perjalanan sampai ke tempat konfrensi pers, aula Dynasty di Shilla hotel dipilih sebagai tempatnya. Ketika mobil mereka tiba, terlihat banyak mobil dari berbagai stasiun berita lokal maupun nasional, tak ketinggalan si penyebar berita ini, siapa lagi klo bukan reportpatch.

SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang