The Truth Untold

205 27 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 2 pagi, keadaan sudah kembali kondusif, Mr. dan Mrs. Kim, Namjoon, Hyossang, Yoongi, Hoseok, Jimin dan Jungkook sedang berkumpul di ruang tamu kediaman Mr. Kim. Keadaan Jungkook yang cukup parah karena penyerangan ini, kakinya cidera, badannya juga memar-memar, namun ia sudah mendapat pengobatan.

"Aku benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang baru saja terjadi." Ucap Namjoon membuka percakapan.

"Bukan dirimu saja, aku juga heran, bisa-bisanya Taehyung melakukan hal ini." Sambung Yoongi.

"Bagus, sekarang sudah pukul 2 pagi dan kita masih terjaga, sedangkan besok adalah hari pelantikan papa." Namjoon memutar bola matanya jengah.

"Sudah-sudah mari kita tidur, Hyossang, tidur dikamar yang kemarin kau pakai di lantai 2 itu, ada piyama juga di lemari, kau bisa pakai nak, Jungkook, Jimin dan Hoseok, kalian bisa tidur di kamar lantai 3." Titah Mrs. Kim.

Semua mengiyakan dan melakukan apa yang dikatakan Mrs. Kim. Kini mereka semua sudah berada di kamar masing-masing, namun tak satupun ada yang bisa memejamkan mata. Namjoon sedang mondar-mandir di kamarnya, sesuatu tengah menganggu pikirannya, sesuatu yang berhubungan dengan Hyossang, ingin rasanya ia segera menemui Hyossang dan menanyakan hal itu, tapi ini sudah sangat larut, ia takut mengganggu Hyossang yang sedang istirahat.

10 menit Namjoon hanya kesana kemari, rasa penasarannya benar-benar tak terbendung lagi, akhirnya ia langkahkan kakinya ke kamar Hyossang di lantai 2, pelan-pelan ia ketuk pintu kamar Hyossang, dan tak berapa lama Hyossang membukakan pintu, rupanya Hyossangpun masih terjaga.

Tok..tok..

"Hyossang-ssi?" Ucap Namjoon pelan.

"Ada apa? Kenapa belum tidur?" Tanya Hyossang.

"Kau juga masih terjaga?" Namjoon mengangkat sebelah alisnya.

"Eeee aku....aku sedang berusaha tidur." Hyossang tersenyum dan menampakkan seluruh gigi depannya.

"Sebenarnya, aku ingin menanyakan sesuatu, ah tapi besok sajalah, sekarang kau harus tidur, baiklah, beristirahatlah." Ucap Namjoon, ia segera berbalik bermaksud segera kembali ke kamarnya, Namun Hyossang memanggilnya.

"Jamkkanman, oppa, aku...aku juga tidak bisa tidur, jadi kalau kau ingin bicara denganku, sekarang saja." Kata Hyossang.

Mereka herdua kemudian masuk ke kamar yang ditempati Hyossang, pintunya dibiarkan terbuka karena ia yakin tidak akan ada orang yang menguping, semua orang pasti sudah tidur, pikir mereka. Hyossang duduk di tepi tempat tidurnya sedangkan Namjoon duduk di sofa agak jauh dari ranjang yang diduduki Hyossang.

"Hyossang-ssi, sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu." Ragu-ragu Namjoon memulai pembicaraan.

"Apa yang ingin kau tanyakan oppa?" Tanya Hyossang.

"Ini tentang Taehyung." Namjoon menjeda omongannya, "Tadi sesaat setelah ia tumbang, kau mendekatinya dan berkata 'nae dongsaeng', apa maksudnya? Sejak kapan dia jadi adikmu?" Namjoon memandang Hyossang lekat, raut wajahnya penasaran sekali.

Hyossang berdiri dan berjalan mendekati jendela, "Kau benar-benar ingin tau tentang hal itu oppa?"
Namjoon berjalan mendekati Hyossang, "Hmm, tentu saja, maksudku kau tidak mungkin memanggilnya adik tanpa alasan kan?" Sambung Namjoon.

"Kau pasti terkejut setelah mendengar ini oppa, dan setelah ceritaku selesai nanti semua terserah padamu." Hyossang menoleh ke arah Namjoon.

Namjoon bingung, ia sama sekali tak mengerti apa yang sedang Hyossang katakan, "Aku semakin tidak mengerti, apa hubunganmu dan dia sebenarnya?".

SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang