Bagian 16

2.9K 331 18
                                    

Wohooooo.....

Eheheheheh

Langsung aja lah ya

*******

"Mwo!!!!!..kau enggak Bohong kan Tae???!?!"

"Enggak loh, ngapain aku bohong. Aku kan ngomong tadi. Aku liat photo chaeryoung gak sengaja.." kata Taehyung dengan wajah ditekuk.

"Kau yakin, Hyung...???" Suara Jimin bergetar. Dia langsung mengingat perkataan dari Baekhyun kalau semua bisa menjadi yang dicurigai dan tebakan Baekhyun benar... ternyata yang tak kita sangka, ia yang ternyata dicari-cari

Jimin berdiri dan berjalan tak memperdulikan Namjoon dan Mingyu yang memanggil dirinya.

Jimin berlari menuju belakang asrama. Dia menangis keras. Dia tak menyangka ternyata yang dia cari selama ini ada didekatnya, yang memperlakukan dirinya dengan lembut bak adik sendiri. Namja yang langsung bisa akrab dengannya. Namja yang ia anggap pengganti oppanya selama dia di asrama.

"Hiks..hiks...hiks..kenapa harus dia...hiks..hiks...kenapa harus dia, eonni....kenapa harus Hoseok Hyung...wae...wae...wae!!!!?!!! Huaaaa....Hyung, kenapa harus Hyung yang aku cari...kenapa bukan namja yang lain saja...Hyung....hiks..hiks..." Jimin berteriak kuat dan merasakan hancur dihatinya.

Dia merasakan hancur yang berkali lipat. Air mata mengalir deras, tubuhnya bergetar hebat.

Puk...

"Semua itu gak bisa kita prediksi..kita hanya manusia yang masuk kedalam rencana-Nya....Jim" tangis Jimin langsung berhenti. Saat ia mendengar suara seorang namja dan tepukan di bahunya.

Ia langsung menghapus air matanya dan berusaha untuk bersikap tenang. Dan benar usaha biasa saja.

"Tak perlu, aku tau kok...aku tak sengaja mendengar pembicaraan mu dengan jinie seam di roof top, aku suka istirahat disana...aku gak curi dengar...kau bisa menangis..aku akan menemanimu.." ujar seseorang dengan merangkul bahu Jimin lembut.

"Hiks..hiks...nan eottoke, soobin-ah...nan eottoke??? Aku berjanji pada diriku...hiks..hiks..aku akan menyeret namja sialan itu ke kaki orang tua dan eonni ku... tapi.. hiks..hiks..aku gak pernah nyangka...aku harus menyeret Hoseok hyung...hiks..hiks...dia sangat menjagaku..soobin, nan eottoke...hiks..hiks..." Jimin memeluk namja tinggi bermarga Choi dengan erat. Kaos yang dikenakan namja itu bahkan sudah basah.

"Aku tak tau aku harus berkata apa...tapi yang penting, kau sudah tau siapa namja itu...kau bisa bertanya padanya. Alasan dia meninggal kan kekasihnya disaat kekasihnya itu hamil..." Soobin memberikan nasehat pada Jimin.

"Aku yakin ini berat, tapi kau harus bisa melewatinya. Kau bisa bertanya dan meminta pendapat pada jinie seam atau siapapun yang tau tentang dirimu yang sebenarnya.. aku janji, gak akan ada yang tau gender mu selain aku..." Kata soobin lagi.

"Hiks....hiks..gumawo, soobin-ah.. jeongmal gumawo..." Ucap Jimin dengan mata bengkak dan hidung merahnya.

"Cheonma..kau menolong ku saat kita masih pertama bertemu,Jim..anggap aku membayar hutangku padamu.." kata soobin dengan senyum manis menampilkan dimple di pipi miliknya.

"Sekarang, bersihkan air matamu. Ini sudah sangat malam. Esok pagi, kita akan cari cara untuk menyelesaikan masalah ini...aku tau ini ada hubungannya dengan Jungkook Sunbae..karena Taehyung Sunbae mengatakan pada kami tadi.." ujar soobin.

Akhirnya soobin mengantar Jimin ke kamar miliknya dan Hoseok, lalu namja Choi itu juga memberikan kata-kata penenang untuk Jimin.

Jimin membaringkan tubuhnya di ranjang dengan tatapan kosong menatap langit-langit kamarnya.

na...park JiminWhere stories live. Discover now