Bagian 23

3.4K 351 13
                                    


Yosh...mimi balik Yo...

*******

Jimin sudah kembali ke bentuk awal. Dirinya harus menghampiri salah satu hairstylist untuk membantu rambutnya yang pendek kembali panjang. Dan sang oppa setia menemani.

Cklek...

"Kami pulang..." Ujar Chanyeol memasuki rumah besar mereka. Dan disambut oleh dua namja-yeoja yang merupakan orang tua mereka.

"Anak-anak eomma..." Jimin langsung berlari dan memeluk yeoja yang sudah melahirkannya.

"Eomma...aku kangen"

"Eomma juga sayang, maaf kan eomma nde. Karena eomma ikut appa membuat Jimin sendirian dan memilih tinggal di asrama.." Jimin hanya mengangguk saja.

"Aku gak suka sunyi eomma, dan diasrama aku punya banyak teman dan keluarga baru" seru Jimin seakan menyindir sang ayah yang mengakibatkan semua ini terjadi.

"Tak apa, mulai hari ini kau tak perlu lagi tinggal di asrama. Karena eomma dan appa akan menetap disini bersama dengan kalian.." manik sipit Jimin terbelalak.

Apa kata ayahnya???? Dia tak perlu kembali ke asrama??? Lalu bagaimana dengan Jungkook, yang merupakan kekasihnya??? Bagaimana dengan hyungdeul, soobin, tiga yeoja yang menjadi gurunya...????

"Enggak appa, aku sudah betah di asrama..aku akan tetap kembali" ujar Jimin membantah.

"Jimin, kau masuk asrama karena sunyi dirumah kan??? Nah sekarang eomma dan appa akan bersama mu di rumah ini...dan kau tak akan kesepian lagi..jadi tak usah kembali keasrama.." ujar sang ibu lembut.

"Tetap enggak, aku tetap akan kembali ke asrama. Aku terlalu mengenal appa dan eomma. Iya kalian akan dirumah ini, hanya beberapa waktu. Setelah itu kalian akan kembali meninggalkan aku sendirian...tidak terima kasih..." Pasangan Park terdiam mendengar anak bungsu mereka berbicara seperti itu. Biasanya Jimin akan mengangguk karena dia anak yang penurut.

"Apa pertemanan diasrama yang membuatmu mulai membantah perkataan orang tuamu.. Park Jimin..." Tn. Park mulai meninggikan suara

"Mereka mengajarkan aku dengan sangat lembut. Saling mengisi saat satu diantara kami kesepian tanpa teman. Appa tak ada hak mengatakan mereka mengajarkan hal salah padaku...aku seperti ini karena terlalu lama selalu menuruti apa yang appa dan eomma katakan. Tapi sejak kalian mengusir eonni ku, maka Jimin yang kalian kenal bukan lagi Jimin si penurut..." Jimin meninggalkan orang tuanya dan sang oppa yang terdiam diruang tengah. Dirinya memasuki kamarnya dengan kaki yang menghentak marah.

"Apa yang terjadi dengan adikmu, Chan...???"

"Seharusnya appa yang bisa menjawab, kenapa semua anak appa berubah...apa yang salah, appa dan eomma harusnya lebih tau...permisi" anak sulung Tn. Park pun meninggalkan pasangan Park yang tak bisa membantah apapun.

Sampai malam tiba, Jimin maupun Chanyeol tak ada niat keluar dari kamar. Mereka berdua lebih memilih menghabiskan waktu dikamar masing-masing, entah melakukan apa.

Cklek...

Tap..tap..tap...

Jimin tak menggubris siapa yang masuk ke kamarnya, yeoja mungil itu memilih asik dengan gamenya.

"Appa tau appa salah, appa tak pernah fokus melihat tumbuh kembang kalian..appa hanya memenuhi materi untuk kalian, karena appa mengira itu yang kalian butuhkan..Jim" Jimin masih diam. Hanya telinga saja yang mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya.

"Appa bersalah karena mengusir Rose dari rumah, appa bersalah karena membiarkan Puteri dan cucu appa diluar tanpa ada yang mengurus mereka..Appa juga meninggalkan mu, disaat kau membutuhkan perhatian orang tua lengkap..maafkan appa..sayang" Jimin akhirnya menoleh kearah sang ayah. Dilihatnya wajah ayahnya terlihat lelah dan manik nya tak lagi memancarkan ketegasan yang biasa selalu terlihat jelas.

na...park JiminWhere stories live. Discover now