EPISODE III - SAKIT

2.9K 224 37
                                    

_____

Rasa perih yang ditahan begitu lama dan menimbulkan sebuah efek pedih ialah arti dari kata sakit yang sesungguhnya.

_____

Suara roda brankar yang di dorong begitu cepat ke arah UGD membuat sebagian pengunjung rumah sakit memblalakkan mata mereka tidak percaya. Pemilik perusahaan terkaya nomor satu di dunia sekarang sedang tergesa-gesa dengan seseorang yang terbaring tidak sadarkan diri di sampingnya.

Seolah tidak ingin kehilangan moment penting. Mereka memotret dan mulai melakukan siaran langsung secara tiba-tiba. Hal itu tentu saja mengundang para awak media yang sedang mencari berita hangat datang menuju tempat lokasi.

Tuan Nicander telah menelpon sekretarisnya untuk bisa datang ke rumah sakit Bougainvillea yang berada di tengah kota. Tuan Nicander memerlukan sekretarisnya untuk menjaga Benua sebentar selama dia pergi. Tidak mungkin untuk tuan Nicander menyuruh Asia ataupun Samudra yang menjaga Benua, itu karena mereka harus fokus ke ujian semester yang akan sekolah laksanakan minggu depan.

Sekretarisnya sudah sampai. Tuan Nicander langsung mendekat dan memberikan perintahnya to the point.

"Jaga cucuku selama aku pergi. Aku percayakan padamu." Titah tuan Nicander mutlak.

Sang sekretaris yang memang tidak dapat menolak hanya bisa menganggukkan kepalanya mengerti. Apalagi jika di pikir cucu kesayangan keluarga Nicander masih terlalu kecil baginya. Yang dia tahu bahwa cucu bungsu tuan besarnya itu masih berusia 13 tahun atau setingkat dengan siswa kelas dua sekolah menengah pertama.

"Nanti kau juga akan di temani satu anak buah kepercayaan ku."

Sebelum benar-benar pergi tuan Nicander memberitahukan padanya bahwa akan ada yang menemaninya saat melakukan tugasnya.

Dia tahu bahwa tuan Nicander sedang ada masalah dengan anak perusahaannya yang ada di Belanda. Mungkin sekitar dua atau lima hari lagi akan pulang.

"Aku akan melaksanakan tugas ku dengan baik, tuan besar." Ujarnya seraya menunduk patuh.

"Aku pergi. Jika cucu ku bertanya padamu bilang saja kalau kakeknya merindukannya dan akan segera kembali."

Lagi-lagi sang sekretaris menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti, tuan besar."

Kemudian tuan Nicander pergi meninggalkannya bersama para pengawal dan juga beberapa orang kantor yang sudah siap pergi bersama dengannya.

Dia melihat arlojinya sebentar. Lalu duduk di kursi panjang sembari menunggu sampai ruang UGD itu terbuka. Duduk sendiri di ruang tunggu yang telah di sediakan pihak rumah sakit membuat dirinya sedikit bosan. Hingga tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang ribut di luar rumah sakit mengganggu pendengaran telinganya.

"Kami ingin melihat keadaan cucu Nicander."

"Kami tidak akan mengganggu. Hanya merekam gambarnya lebih jelas lagi."

"Apa itu cucu bungsunya? Karena ku pikir anak itu masih sangat kecil."

"Ayolah, kami tidak akan mengganggu pasien yang lain."

"Bolehkah kami masuk sebentar saja?"

"Hei, seharusnya tuan Nicander tidak pergi kan? Dia meninggalkan cucunya."

"Iya, cucunya pasti sendiri."

"Pihak rumah sakit. Kami hanya ingin berita. Tolong beri izin kami untuk masuk."

BENUAWhere stories live. Discover now