ZH - 02

18.5K 971 45
                                    

Fara mendongak apabila terasa tepukkan di bahu kanannya . Dia mengangkat kening kepada Laila yang tersengih tidak bersalah itu .

" Kau kenapa ? Tersengih-sengih ... terencat ke ? " sindir Fara lalu menyambung menyuap nasi goreng cina yang sudah tinggal separuh itu .

Jam sudah menginjak pukul 12 tengah malam . Dia kisah apa jika berat badan dia naik , asalkan perutnya kenyang terisi . Laila meletakkan helmet di atas meja bar itu . Dia menongkat dagu memandang Fara .

" Awal kau balik ? Kau takde shift tengah malam ke ? " soal Laila . Pelik juga melihat budak tu nampak bersahaja je .

Fara yang bekerja sebagai manager di sebuah hotel bajet sering pulang lewat malam . Kekadang subuh baru nampak batang hidung budak tu . Itupun balik-balik terus tidur .

" Takde . Lagipun aku dapat cuti tiga hari . Bos suruh aku rehat sebab banyak sangat overtime bulan ni " ujar Fara dengan senyuman lebar .

Akhirnya , dia dapat tidur dengan lena . Layan movie yang tertangguh sejak berbulan lalu . Dia mahu berehat sepenuhnya . Tidak mahu meninggalkan katil kesayangan dia .

Laila mencebik bibir . Tudung dikepala dibuang , dia sangkut di atas kerusi sebelah yang kosong . Jaket kulit hitam dibuka , meninggalkan sehelai baju-t lengan panjang biru tua di tubuhnya .

" Kau nape ? Penat lain macam je " .

Laila membuat muka .

" Mana aku tak penat kalau dapat customer macam mintak kaki je . Ada patut dia komen service aku ni tak memuaskan . Aku ambil order salah lepastu dia- arghhhh ! " Laila menjerit melepaskan tekanan .

Fara hampir tersembur air masak akibat terkejut dengan jeritan tiba-tiba dari Laila itu . " Woi ! Kau asal haa ? " bahu Laila ditampar perlahan .

Abenda lah perempuan ni .

" Aku serabut weh . Dah lah diva ! Pastu acah minah salleh speaking bagai ! Tapi hampeh ! Cakap omputih pun kelaut . Kalau tak disebabkan bos aku tu haa ... dah lama aku gayang bibir besar dia tu . Bior lagi besor haa " kata Laila dalam nada geram .

Siap menghentak-hentak cawan kosong di atas meja itu lagi . Fara pula jadi gerun . Risau je meja marmar itu rentak . Apa dia nak jawab dengan tuan rumah nanti .

" Oii ! Sikit-sikit dah arr . Kau ni lebih-lebih pulak ! Emosional sangat nape " halang Fara lalu menjentik dahi luas Laila .

Berkerut gadis itu akibat jentikan Fara yang boleh tahan kuat itu . Laila membebel perlahan namun tidak diendahkan oleh Fara . Mereka menoleh apabila terasa bunyi derapan kaki seseorang yang turun dari tingkat atas itu .

Muncul Helina dengan pakaian serba hitamnya . Mask hitam dan cap hitam dipakai olehnya . Laila dan Fara berpandangan . Jarang-jarang mereka melihat Helina berpakaian sebegitu .

" Kak El nak pergi mana ? " soal Fara .

Helina yang asyik menunduk membalas chat orang suruhannya segera angkat muka . Laila dan Fara yang sedang memandangnya dibalas dengan senyuman nipis .

" Ada kerja sikit . Korang tidurlah dulu . Akak mungkin balik lewat dari biasa . Nak jumpa member lama " ujar Helina perlahan .

Tetapi di dengari dengan jelas oleh Fara dan Laila . " Okay kak . Hati-hati kat luar sana . Ila dengar banyak kes pembunuhan sekarang . Akak hati-hati tau " pesan Laila dalam nada risau .

Helina senyum . " Jangan risau . Tahulah akak jadi diri . Korang duduk berdua ni pastikan pintu kunci . Kalau dengar bunyi pelik or something terus call akak or tekan button merah kat sana tu " .

ZARA HELINA | C | ARS •8•Where stories live. Discover now