Berita mengenai kehilangan Helina sudah sampai di pengetahuan Farhan Adham sendiri . Lelaki tua itu hanya berkelakuan biasa sahaja . Berita itu tidak mendebar dada dia langsung . Farhan Adham hanya duduk di bilik kerja dia sambil mengoyang kaki .
" Abang ! " entah kali ke berapa Melina menjerit memanggil nama si suami . Dia punya risau sampai mengarahkan anak buah dia mencari keberadaan si anak .
Tetapi suaminya ... hanya beriak biasa . Seolah-olah puteri tunggal mereka pergi bercuti saja lagaknya . Melina memicit dahi dan sebelah tangan mencekak pinggang .
Farhan Adham sengih saja . Mata dia masih terpaku pada skrin iPad pro miliknya . Melihat satu persatu foto perkahwinan mereka dahulu . Rasa ingin mengembalikan memori lama saja . Farhan Adham tersengih lebar . Kacak juga aku masa muda-muda dulu . Hati dia memuji diri sendiri .
" Ish ! Orang tua ni nak mati agaknya ... " dengus Melina berang dengan kelakuan suaminya .
Mata dia laju saja menangkap sepucuk pistol hitam yang berkilat di atas meja kerja si suami . Melina mengukir senyuman sinis . Dengan tangkas , dia mengambil pistol itu senyap-senyap .
Diacu pada bahagian kepala Farhan Adham . Ditarik perlahan , pistol yang mempunyai kelajuan tinggi dan boleh tembus terus ke kepala . Kalau kena , memang berkecai isi otak di dalam . Peluru pula ditempah khas di US .
Farhan Adham masih seperti tadi . Kali ini dia bersandar pula sambil melihat wajah isteri kesayangan dia . Bahagia saja mereka di waktu itu . Tidak sia-sia dia mengahwini wanita itu .
BANG ! Satu tembakan dilepaskan oleh Melina tanpa teragak-agak . Peluru itu elok melalui anak rambut Farhan Adham di atas kepalanya . Memang rasa deruan angin apabila peluru itu melepasi kepala dia . Terpacak di dinding belakang .
Darwin dan Hanz yang baru masuk terpaku . Mereka berdiri tegak di belakang mama mereka . Terlopong mulut mereka . Mama mereka nak bunuh papa ke ?! Mereka rasa gerun .
Farhan Adham pula keras di kerusi . Fuh ! Kalau dia bergerak tadi memang arwah dah dia malam ni . Seinci saja melepasi kepala dia . Melina tersenyum puas . Tangan kanan dijatuhkan ke sisi badan .
" Sa-sayang ... " bulat mata dia memandang Melina dengan riak tidak percaya .
Melina senyum sinis . " Oh baru sedar ! Saya panggil awak banyak kali buat apa hah ?! Dah gila ?! Eii orang tua ni lah kan ! Geram betul aku ! " nafas Melina turun naik laju .
Farhan Adham berdiri . Mendapatkan si isteri yang dah macam gunung berapi nak meletus tu . Seram ! Perempuan kalau mengamuk memang tak ingat apa-apa dah .
" Kau nak aku mati awal ke hah ? " dalam nada terkawal dia menegur si isteri .
Melina makin membulatkan mata dia . " Memang pun ! " balas Melina laju . Mengiakan .
Darwin dan Hanz sudah tertelan air liur . Mak aii , kalau mama mereka naik angin . Mereka pun kecut sama . Papa mereka lagilah . Entah nanti malam ada yang bertamu di sofa ruang tamu .
" Ala ... sayang ... maafkan abang eh ... takmo marah-marah macam ni . Tak cantik dah Melina abang haa " pujuk Farhan Adham .
Si anak yang melihat tersengih kelat . Ini ke Farhan Adham ? Ketua mafia yang ditakuti ? Mereka sedaya upaya mengemam bibir . Sumpah kelakar !
" Ish ! Geli tahu tak ! " Melina buat gelinya . Menolak-nolak badan si suami supaya menjauh . Dah tua-tua pun buat perangai budak-budak .
Farhan Adham automatik berubah wajah . Dingin . Tersedar bukan dia dan si isteri saja dalam bilik itu . Turut serta dua anak bujang dia itu .
ČTEŠ
ZARA HELINA | C | ARS •8•
Romance[ 8th Book in ARS ] BOOK 2 : GADIS BUDAK SETAN . Sinopsis di dalam . START : 15/06/2020 END : - 13/02/2021