00 - NORMAL vs HOMO

17.9K 1.3K 62
                                    

00 - NORMAL vs HOMO

.................................................................





Laki-laki tampan dengan wajah bak dewa, Ardana Jungkook Cakrawala tengah merasakan mual di perutnya. Ingin segera memuntahkan isi nasgor dengan dua puluh lima cabai rawit di tambah bon capcai level 30 serta dua sendok makan sambal.

Bukan karena alasan perutnya yang tiba-tiba maag dadakan atau karena terlalu banyak makan cabai. Tapi karena di depannya Mingyu, yang di anggapnya sahabat tiga hari ini berciuman dengan Wonwoo yang jelas-jelas sepupunya.

Jungkook membekap mulutnya berbalik dan berlari secepat mungkin dan merapal kejadian yang baru di sorot oleh kedua mata sucinya, menjadikan rangkaian drama slow motion di otak cerdas nan encer miliknya.

Tiba-tiba rasanya Jungkook mendapat sirine panggilan alam.

. . .

Jungkook menuntaskan dirinya di toilet menghabiskan dua mata pelajaran terakhir. Berjalan dengan langkah lesu seolah baru saja pingsan.

Bruk

Jungkook meruntuk pada tas hitam yang terlepar tepat kearahnya dengan sangat tak elit, apakah tasnya lupa diri kalau isinya dua buku paket, lima modul dan enam buku tulis serta kotak pensil berisi atributnya?

"Bocah sialan! Gue ini kecil lho Kook, lo gak sadar? Badan gede gitu bisa-bisanya ninggalin kelas dan gue harus repot-repot nganter tas lo kemari?! Ini kan jatah lo, biasanya lo yang bakalan bawa tas gue." Cerca Taehyung.

Sekali-kali memang tidak bisa, Jungkook selalu suka di sanjung kalau dia berbadan besar dan kekar tapi tidak dengan memanfaatkannya seolah dia pelayan si kunyuk unyu-unyu Arestia Taehyung Aryagunanda.

Taehyung, si laki-laki yang mengatakan tua satu tahun darinya, bertubuh kecil pendek, mungil, kurus, pipi berisi, rambut hitam agak panjang suka sekali jadi bahan eksperimen kuncir rambut, wajahnya sempurna hanya satu yang Jungkook ketahui, satu hal rahasia paling menjijikan dari Arestia Taehyung.

Taehyung suka sekali mengintip anak klub basket di ruang ganti atau kamar mandi.

Aneh, dan Jungkook tidak tahu kenapa dia melakukan itu semua. Menggilai Bogum Agastra Endra yang sekarang kelas 12 mengikuti ekstra volli dan jadi kapten club.

"Maaf." Cuma itu yang mampu Jungkook ucapkan.

Si biang nyeselin itu mendengus kesal melempar tasnya tepat kearah muka Jungkook lagi, tasnya lumayan ringan, bukan cuma lumayan, tas Taehyung sangat ringan.

"Bawain!! Bahu gue pegel mulu kalau bawa tas." Nadanya memerintah.

Jungkook memakai tasnya di punggung sedang tas Arestia di tenteng di tangan kirinya. Membuka isi tas dan menggeleng lemas, dua buku tulis dan satu modul. Serius? Arestia pegal hanya karena membawa tiga barang itu?

"Jangan ngintip!! Gak ada apa-apa cuma catatan bok*p doang." Jungkook melirik sinis mendengar balasan Taehyung.

"Kagak elah?!! Canda Cakra?!" Ketawa lebar seolah ucapannya tidak berarti apa-apa.

"Gue tadi liat Mingyu." Ucap Jungkook, nah perutnya mules lagi. Entah kenapa hanya melihat pasangan sesama jenis menurutnya menjijikkan.

Taehyung mengerutkan keningnya bingung, "terus? Bukannya udah temenan?"

"Ciuman. Sama Wonwoo, hoek." Jungkook membekap mulutnya dengan tangan kanan. Sialan, rasanya mau muntah. Perutnya mual.

Taehyung hanya melihat, berfikir sebentar. "Kook, gue homo juga lho."

Jungkook menoleh melotot tak percaya, rasanya mau pingsan.

"Dan gue tipe di sodok. Alias uke."

Dan Jungkook benar-benar pingsan saat itu juga.

"Lho Jungkook!!!!! Woiii gue gak kuat angkat tubuh lo bego?!! Huweeeeeeee Jungkookieeeeee~~~." Jungkook pingsan, Taehyung nangis. Dia kan tidak sanggup mengangkat tubuh bongsor Jungkook.





. . .

Still TBC




Normal Vs HomoWhere stories live. Discover now