01 - Temennya Ardan

10.8K 1.2K 65
                                    

01 - Temennya Ardan

....................................................................



Taehyung celigak-celiguk di depan pintu rumah Ardan, si Jungkook maksudnya. Harusnya si Ardan jemput dia bukannya masih di rumah dan dia yang harus jemput. Ugh, Ares kan gak kuat kalau jalan ke rumah Ardan.

"Lho?! Nak Tia, masuk aja nak, kok di depan kayak maling celigukan." Ibu Jungkook ketawa kecil jalan dari taman belakang ke depan mau masuk dan tidak sengaja bertemu Taehyung.

"Ardannya lagi sama papanya, papanya baru aja pulang. Maklum." Ibu Ardan melepas sarung tangan karet dengan sepatu butnya, "masuk aja, gak papa." Lanjutnya.

"Siap ma?!!" Taehyung memberikan cengiran manisnya, masuk ke dalam.

Di ruang keluarga sisi kanan rumah Jungkook, Taehyung rasanya mau ngiler tiap kali lihat makanan di atas meja ruang keluarga si Ardan. Enak banget.

"Om, Jungkook, aku makan ya?"

"Dasar tamu tak di undang." Jungkook berdesis kesal lirih melirik Taehyung yang sudah mengambil bungkus snack miliknya, terlihat susah sekali membuka bungkusnya.

Jungkook menoleh lagi keayahnya yang memperhatikan Taehyung lamat-lamat, rautnya penasaran minta ampun akan siapa yang datang ke rumahnya dan tanpa sopan santun makan oleh-oleh yang padahal ia beli untuk Jungkook.

"Jungkook bukain!!" Menyerahkan snack ke Jungkook dengan raut kesal karena tidak bisa membukanya, di buka dengan mudah oleh Jungkook dengan sekali percobaan. Kentara sekali kalau Taehyung kelihatan lemah.

"Siapa Kook?" Ayah Jungkook mencolek lengan anaknya bertanya menunjuk Taehyung dengan dagunya.

"Orang miskin, pa." Jawab Jungkook santai.

"Bukan Om!!! Bohong ih Ardan?!" Melotot dengan pipi menggembung lucu kearah Jungkook, "saya temannya Ardan om, nama saya Arestia Taehyung Aryagunanda. Itu lho om yang pernah lapor ke om kalau anaknya suka banget narik rok anak cewe pas tk." Jelas Taehyung ke ayah Jungkook.

Jungkook melotot, "heh?! Kunyuk! Gue gak pernah ya narik rok cewe."

"Alasan." Taehyung mencibir mengalihkan pandangannya tidak mau dengar penjelasan Jungkook.

"Ohhhhh si Nanda? Temennya Ardan ya?" Tanya Ayah Jungkook.

"Bukan pa?! Dia ini gembel?!" Jungkook menyela cepat membuat Taehyung yang duduk di karpet mencubit betisnya.

"Ihhhhh, kita udah temenan 12 tahun, masa gue gak di anggep temen sih Kook." Mengerucutkan bibir merah tebalnya membuat Jungkook kesal setengah mati.

Menepis tangan Taehyung yang mencubit betis kakinya, sedang Ayah Jungkook melihat interaksi keduanya dengan bingung, "kalian.... gak pacaran kan?"

"Hah?!" Dua anak adam itu menoleh cepat.

"Temenan 12 tahun, gak mungkin cuma sebatas temen kan. Kalian Homo?"

Taehyung melirik Jungkook sebentar, "Om, kalau saya homo saya juga bakal nyari yang lebih bagusan dikit dari Jungkook lha om. Mana mau saya sama buntelan kelinci bongsor kayak Jungkook."

Jungkook rasanya tertohok, bukan maksudnya suka tapi ucapan Taehyung itu memang pedas ngalahin cabai rawit seratus.

"Gue juga kalau homo cari yang lebih bohay dari pada lo. Mana mau gue sama cowo cerewet yang lebay sukanya manja kayak lo." Jungkook membalas ikutan pedas, pembalasan.

Taehyung melotot dengan bibir mengerucut lucu. Terlihat menggemaskan di wajahnya sedang Jungkook menatap tajam dengan raut dongkol.

Ayah Jungkook bingung akan melalukan apa. "Jadi..." otaknya mencoba merespon interaksi keduanya. "Kalian beneran homo? Gitu?"

"YA GAK LHA?!!"





. . .
Still TBC



Normal Vs HomoKde žijí příběhy. Začni objevovat