06 - Gak Bisa Marah

7.9K 949 15
                                    

06 - Gak Bisa Marah

.................................................................................






Taehyung pagi ini sudah tampil tampan walau nyatanya justru terkesan manis. Abaikan, jadi ada alasan kenapa di hari libur ini ia sudah tampil wangi kembang melati dan rambut gaya acak-acak agar terkesan tampan, laki-laki satu ini mengaku akan kencan dengan teman sekelasnya, Hoseok.

Jangankan Ardan, keluarga sampai tetangga saja ia ceritakan kalau ia bakal kencan dengan Hoseok. Yang tanpa motif ia umbar-umbar kalau Hoseok adalah jodohnya.

"Wih, jelek amat lo pagi ini? Abis mandi aer comberan ya?" Tiba-tiba seseorang menceletuk gurih sewaktu Taehyung hampir mencapai ujung tangga.

Taehyung menoleh kaget sewaktu menemukan tetangga tidak tahu diri yang tengah duduk di sofa ruang tamu memakan camilan dengan kaos oblong, celana longgar pendek dan sandal. "Kok lo bisa di sini?" Tanyanya kesal.

Mengangkat bahu, "nyari bawang."

"Ngapain nyari bawang di rumah orang? Lo jatuh miskin apa gimana?" Taehyung melirik kian tajam bergerak mendekati Jungkook yang tengah duduk sambil menonton ftv "Sapi ku hamil tanpa ijab sah" dengan khusyu.

"Iya gue jatuh miskin. Miskin perhatian." Jungkook membalas setengah malas menatap tontonan di depannya yang menayangkan iklan "onde-onde, harga murah, diskon 20% di jual terpisah dengan tepung dan wijen".

"Hilih, taek lu, Ketek anoa!" Melempar bantal ke muka Jungkook hingga di balas pelototan dan desisan kesal. "Bilang aja lo iri kan? Gara-gara gue sama bang Hoseok lo gue tinggal jomblo." Wajahnya berubah mengesalkan, nadanya jahil mencolek dagu Jungkook berulang kali.

"Dih, apaan. Biarin jomblo yang penting ganteng,  dari pada lo, muka kayak monyet aja bangga."

Taehyung tersentak kecil, entah kenapa ucapannya begitu pedas. "K-kook, lo-lo jadi netizen ya? Kok jahat banget komentarin Tae?" Wajahnya memelas sedih seperti kucing yang mau melahirkan.

"Baperan amat cihhh, temen gue yang imut iniii!!" Entah karena gemas atau kesal pokoknya Jungkook sekarang mencubit pipi Taehyung.

Taehyung menepis tangan Jungkook, "basi!! Pantes lo gak laku. Kalau ngomong aja pedes gitu, mana lagi lo ngegas pula." berdecih fokus menatap teve.

Jungkook tertawa garing, "gak papa, gue gak butuh pacar. Toh, sengegas apapun gue, sepedes apapun ucapan gue lo juga tetep temen gue." Merangkul bahu Taehyung yang langsung di tepis dan mendapat pelototan lucunya dari si empu.

"Masalahnya selama ini gue temenan sama lo cuma buat gue manfaatin doang." -pedes-

Seketika raut Jungkook berubah datar dan kian horor menatap Taehyung yang tersenyum licik melihat ekspresi yang ditunjukan Jungkook.

"Oh." Jungkook mengangguk beberapa kali, maunya ngelus dada setan tapi sayang setannya gak keliatan.

"Oh doang?" Taehyung menoleh kaget.

"Terus? Mau lo reaksi gue gimana?" Jungkook mengangkat satu alisnya bingung.

"Ya.... marah gitu..." Taehyung mengambil opsi dari yang ter-baper dari reaksi Jungoook.

Jungkook terkekeh kecil, "mana bisa gue marah sama lo? Lagian gue udah terbiasa di manfaatin sama lo. Justru aneh kalau lo berhenti buat gak ngandelin gue. Toh, udah kelihatan dari dulu lo emang suka nyuruh-nyuruh gue. Jadi, bagian mana dari kata-kata lo yang salah?"

Taehyung tertegun sebentar.





. . .

Still TBC







Normal Vs HomoNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ