19 - Takut

5.8K 761 82
                                    

19 - Takut

.............................................................................








"Nanda, sini." Jungkook udah melambai sedari tadi agar membuat laki-laki satu itu duduk di dekatnya. Ini kenapa Taehyung jauh-jauhan kek gini sih?

Taehyung menggeleng sambil mengerucutkan bibir dan memberengut. "Gak mau."

"Kenapa sih?"

"Gak mau."

"Masa iya, kita pacaran tapi duduk aja jaraknya dua meter. Sini, gue pengen duduk deketan sama lo." Jungkook melambai lagi.

Sejak kejadian salah megang tadi Taehyung jauhin dia, di motor juga dia cuma pegang ujung jaket. Entah antara syok atau masih gak percaya. Yang jelas Taehyung jaga jarak aman sama Jungkook.

Akhirnya Jungkook nyerah dia geser duduknya dan akhirnya sampai di samping Taehyung. Iyalah, orang si bocil ini duduknya di pojok, deket tembok pula, mau kabur kemana?

By the way mereka sudah ada di rumah, Bunda lagi masak sama Mama. Dan dua makhluk adam yang gak punya keahlian di bidang masak sejak kecil ini milih mojok di ruang makan.

"Jungkook jangan deket-dekat, Nanda gak mau salah pegang lagi." Memalingkan wajahnya, masih malu banget dia, walau Taehyung emang sering nonton vidkep dan juga udh liat secera harfiah karena dia juga punya dari lahir tapi tetep aja dia malu, apa lagi ukuran Jungkook tadi lebih gede dari punya dia. Tangannya kan merasa ternodai. Walau cuma sentuh ujung doang itupun masih berbalut kain.

Jungkook menghela nafas, kalau udah manggil 'Jungkook' biasanya Taehyung serius sama omongannya. "Nda, lo juga punya, gak usah sok-sokan malu-malu kemocheng deh. Lagi pula...." Jungkook berdeham kecil, "... nanti juga lo bakal ngerasain itu."

Anjir, punya Taehyung tegang. Untungnya Jungkook malingin wajah, coba kalau dia liat ekspresi Taehyung yang udah merah ngeliatin celananya takut gembung. Bisa gawat nih.

"Hehe... I-iya." Mau bilang mereka cuma baru pacaran belum nikah tapi kalau nolak di kira gak cinta, kan kesel Taehyung tuh.

Akwwaarddd.

"Dan, menurut lo.... Gimana tanggapan Papa lo nanti?" Tanya Taehyung, apapun ngalihin topik, cairin suasana.

"Gimana apa maksud lo?" Jungkook noleh, alisnya berkerut.

"Ya... Papa lo, dia kan tentara. Apalagi lo anak satu-satunya, kalau semisal dia tahu lo homo terus dia gak ijinin kita pacaran. Dan gue-."

Jungkook menyambar tengkuk Taehyung untuk ia bawa dalam ciuman panjang. Serius, Jungkook sensitif banget kalau udah bahas hal-hal yang bikin dia putus sama Taehyung, bawaannya pengen cipok terus.

Jungkook melumat lembut bibir Taehyung atas dan bawah hingga Taehyung gak bisa nahan matanya supaya tetep kebuka. Jangankan mata, ngimbangi permainan Jungkook yang satu ini aja dia gak bisa. Gimana kalau udah main ranjang?

Astagfirullah, sadar!!!!!, batin Taehyung loncat-loncat, menepuk dada Jungkook berkali-kali supaya lepasin ciuman mereka. Bukannya berhenti si Jungkook malah makin dalem masukin lidahnya. Sialan, salah Taehyung juga kenapa mojok banget ke dinding.

Ia juga mau nyalahin arisiteknya, kenapa tempat makannya mepet banget gini. Ini mah enak di Jungkook doang.

"Nghh... umphtttttt!!!" Taehyung gak kuat, serius, jangan sampe kebablasan. Tapi dia udah ngedesah tadi, ya sama aja :(

Jungkook akhirnya lepasin ciuman mereka dan usap dagu Taehyung yang tumpah saliva lebih banyak dari pada di dagunya. Taehyung menarik nafas panjang-panjang. Tangannya berada di bahu Jungkook.

"Sampai ngedesah gitu.... mainnya dalem banget ya?"

"ASTAGFIRULLAHHH!!!!" Dua adam itu terlonjak dan teriak barengan. Gimana gak kaget tiba-tiba di kursi seberang di duduki Mama sama Bunda yang menatap lekat- lekat dua anak mereka baru selesai ciuman.








. . .
Still TBC









Normal Vs HomoWhere stories live. Discover now