14 - Salam Pagi

5.5K 774 20
                                    

14 - Salam Pagi

..............................................................................



"Bangun!! Ini bukan hari minggu, bukan pula tanggal merah! Siap-siap sekolah bego!!" Jungkook udah sabar banget gak nyiram Taehyung pake air comberan sekarang juga.

"Bentar Bundaa~~." Merengek kecil menaikkan selimut yang barusan Jungkook tarik.

"Gue bukan Bunda!!" Jungkook sekali lagi menarik selimut kelewat kasar sampai Taehyung ikut bergeser.

"Akhhhh, berisik lu anjing!!" Setan banget, Jungkook udah rapi kaya Roma Irama eh si Taehyung malah ngatain dia anjing. Ngajak ribut.

"Yang lo bilang anjing SAHABAT LO SENDIRI GAJAH!!! BANGUN SEKARANG JUGA ATAU GUE TINGGAL!" cukup, Jungkook udah kehilangan kesabaran. Mungkin ini yang bikin Bunda makin keriput, gara-gara anaknya yang ngebo banget.

"Nan-" sebelum Taehyung meyelesaikan kata-katanya, Jungkook yang sudah kepalang emosi mengatakan, "kalau lo gak bangun, sini gue mandiin!"

Tangan besar Jungkook sudah bersiap menarik celana training Taehyung, saat sang pemilik segera menahannya,  "i-iya i-ini bangun!! Gak perlu lo mandiin!" Segera meluncur ke kamar mandi sebelum Jungkook melucuti semua pakaiannya.

"Nan, lo pake kancut merah ya?" Masih sempat-sempatnya Jungkook menggoda di luar dengan tawa jahanam.

Sedang Taehyung tambah malu, wajahnya memerah sampai ubun-ubun. Sialan, Jungkook memang burung cap kadal.

. . .

"Jangan ngambek neng, gitu aja pake ngambek segala." Jungkook terus tertawa melihat wajah cemberut Taehyung yang tak berubah sejak ia keluar dari kamar mandi.

"Habisnya.... Ardan nakal." Taehyung nyemur lucu, bikin gemes sekaligus ngajak di tendang pipinya.

"Kalau gak mau gue nakalin ya jangan nakal sama gue."

"Kapan Nanda nakal?"

Jungkook menyipit tajam, "bilang itu sama orang yang udah di bangunin tapi malah ngebo sejam lebih."

Taehyung mempertahankan bibirnya mengerucut, bahkan ketika dia duduk di jok belakang motor Jungkook. Masih terus begitu sampai mereka tiba di sekolah.

Setelah Taehyung menyerahkan helmnya dan ingin buru-buru pergi, Jungkook menahan tangannya sebentar. "Bentar dulu, gue mau ngomong."

"Cepet!" Mode songongnya Taehyung keluar nih.

Jungkook meletakkan helm mereka berdua di spion motor. Lalu menatap penuh Taehyung beberapa menit hingga Taehyung sedikit cemas-cemas.

"Gue minta maaf."

Taehyung mengerutkan kening, "buat apa? Enam tahun lalu kita udah bilang gak ada kata 'maaf' buat sahabat."

"Tujuh tahun yang lalu Taehyung, bulan Desember." Koreksi Jungkook.

"Ya... beda tipis lha."

Beda tipis dari bola matanya Powerpuff girls kali ah - Jungkook.

"Kali ini serius, gue mau minta maaf, seminggu lalu gue ngambek kan sama lo gara-gara Bang Hun. Lo tahu... gue gak bener-bener marah waktu itu."

"Tapi kan lima hari lalu, Nanda juga udah minta maaf sambil kasih skateboard, Ardan dari dulu mau beli itu kan? Maafnya Nanda gak di terima ya?"

"Bukan. Gue cuma baru sadar, harusnya gue yang minta maaf. Seharusnya gue gak bentak lo waktu itu. Maaf ya, gajah manis, muach." Mengecup tepat di jarak lima cm dari dahi Taehyung, emang bukan kecupan di dahi, dan emang gak kena juga. Tapi sukses bikin Taehyung merona lagi.

Dengan teganya Jungkook pergi tanpa kejelasan apa-apa. Ah, hati ini juga butuh klarifikasi bukan cuma kode doang, bangsat.






. . .
Still TBC






Normal Vs HomoWhere stories live. Discover now