08 - Voucher Makan Berjalan

6.9K 863 40
                                    

08 - Voucher Makan Berjalan

............................................................................




"Ah? Iya kak? Kenapa?" Taehyung mendorong muka Jungkook dengan tidak sopannya sambil menjawab telepon.

"Lho? Kok gak jadi?" Terdengar ruat kecewa di wajah Nanda.

"Oh, ok. Ya udah GPP kok kak. Iya, kakak pergi aja, kayaknya darurat." Tersenyum miris kemudian menutup telepon.

"Siapa?" Jungkook nanya.

"Calon jodoh."

"Kenapa lagi?"

"Katanya dia harus pulang di panggil mamanya."

"Gak jadi jalan?" Tanya Jungkook penasaran.

"Kalau gak jadi sama kak Hoseok, berarti Lo yang harus ajak gue jalan!" Rupa-rupanya iya atau gak Nanda tetep aja nyeselin.

"Duh, Nda. Gue gak punya duit, habis buat beli sepatu. Lo mau gue ngepet gitu?" Jungkook agak cemas sama duitnya di dompet.

"Katanya tadi anggep aja voucher makan berjalannya Nanda. Ardan boong ya?" Taehyung menekuk mukanya sebal menuntut pertanggung jawaban.

"Serius atuh neng, tapi yang ini juga lebih serius lagi. Gue lagi bokek. Kalau lo mau, sewain tuyul sana biar tiap hari gue punya duit." Jungkook serius, duitnya sisa dua puluh ribu ya walau punya tiga kartu atm, dan satunya lagi black card tapi belum dia cairin jadi uang tunai masih dalem bank.

"Jadi... sama aja Ardan boong sama Nanda! Ih gak percaya sama Ardan lagi?!!" Bersungut-sungut kesal menghentakkan kaki dan berjalan masuk ke kamar.

"Eh, Nanda mau kemana?" Jungkook cemas kalau si Taehyung beneran marah. Mati dia. Bukan cuma uang lima puluh, bisa jadi dua juta cuma buat tuh buntelan kimochi balik lagi moodnya.

Ibu Taehyung baru saja pulang dari pasar, udah kekeh ngetawain Jungkook. "Pake uang Bunda aja gimana?" Tawar ibu Taehyung.

Jungkook cengar cengir menengadahkan tangan, dasar tamu tidak tahu diri/g.

Ibu Taehyung ketawa kecil, "nih." Memberikan uang dua ratus ribu. "Jangan bikin ngambek lagi." Ketawa ngejek.

"Siap Bunda?!" Jungkook memberi gestur hormat, "nanti Ardan balikin." Jungkook berjalan masuk menaiki tangga menuju kamar Taehyung.

Di depan pintu yang tulisannya ' Singa Galak budidaya Guru Iruka ' dan masih ada banyak sticker singa lucu yang hasil coret di buku gambar dan di tempel acak-acakan di depan pintu. Bahkan kepala singa besar dengan wajah imut buatan Jungkook rasanya membuat si tokoh lukis ngakak.

Mengetuk pintu sekali, kemudian dua kali. Terdengar suara seseorang menanyakan, "Siapa? Gak ada orang."

Gak ada orang tapi yang di dalem jawab, okeh akuh sabarh :")

"Meong~." Jungkook menirukan suara kucing, jeda sejenak suara kucing lagi yang Jungkook keluarkan. Sampai si empu membuka pintu.

"Cieee kucing peliharaan gue dateng juga di panggil-panggil gara-gara ngambek." Jungkook tersenyum jahil membuat Taehyung tadinya semangat malah down lagi. Sialan.

"Basi lo! Pergi sono lu anjir." Taehyung akan menutup pintunya saat tubuh besar Jungkook menahannya dan akhirnya masuk kedalam kamar.

"Gak bisa kan? Duh, kucing ku yang manis imut bangetttt.... pengen nyipok deh." Jungkook menyubit pipi Taehyung gemas. "Nanti kita jalan ok? Beli kucing."

"Serius?"

"Iya."

"Yakin?"

"Kalau gak mau ya udah."

"Mauuuuuuuuuuu!!!"

"Ya udah, siap-siap sana. Lo juga ngapain make kaos oblong tapi gak pake celana?" Kata Jungkook menatap paha mulus yang tercetak jelas di matanya

. . .
Still TBC












Normal Vs HomoWhere stories live. Discover now