15 - Kado Maaf

5.3K 786 30
                                    

15 - Kado Maaf

............................................................................




Baru aja Taehyung tiba di kelas, mejanya udah rame sama boneka singa sama tokoh dragon ball kesukaan dia.

Mulutnya menganga tak percaya, "siapa yang naruh ini?" Tanyanya heboh tapi sayang tidak ada yang menjawab termasuk Jungkook yang lagi minum susu pisang sambil membaca komik di samping bangkunya.

Hadiah lagi juga ada di lokernya, boneka beruang besar setengah ukuran dia. Yang herannya muat banget di dalem loker Taehyung.

"Hadiah lagi?" Soraknya gembira.

Hadiah juga datang saat dia istirahat, dia dapat makanan geratis dari ibu kantin. Hadiah lagi setelah dia kembali dari kantin, susu strawberry satu kerdus. Itupun Taehyung sampai mangap-mangap.

Kemudian ada hadiah selanjutnya di tas saat ia membukanya untuk mengambil buku di pelajaran Song sseonsaengnim, hoodie yang sama dengan punya Jungkook tapi dengan warna berbeda. Sudah lama ia mau tapi tidak pernah sempat beli. Taehyung sampai terharu.

Di istirahat kedua ada dua batang coklat di laci. Untuk kesekian kalinya, semua hadiah dari orang yang tidak Taehyung kenal. Atau mungkin tidak tahu siapa yang menaruhnya.

Sampai ia pulang dengan Jungkook pun masih ada hadiah, jam tangan warna hitam, mirip punya Jungkook. Dengan merk dan warna yang sama.

Taehyung selalu iri sama barang-barang Jungkook, tidak tahu kenapa.

"Tu-tunggu Jungkook, gue gak bisa bawa lagi." Taehyung serius akan menangis. Jungkook menoleh melihat temannya yang menyeret banyak barang. "Gak kuat." Rengeknya.

Jungkook menghela nafas, "sewa mobil pengangkut apa gimana?" Tawarnya.

Taehyung mengangguk cepat dengan lucu, wajahnya memberengut dan bibir mengerucut. "Gak kuat." Katanya lagi.

"Sini. Duduk di motor, biar gue sewain dulu." Jungkook menyuruh, jarinya aktif di atas ponsel mencari supir mobil angkut yang bisa mengangkut barang-barang Taehyung.

Taehyung duduk di atas motor Jungkook, memperhatikan, "Ardan, yang di loker suruh di angkut juga ya, sama yang di laci gue jangan lupa. Biar besok gak usah nenteng berat-berat."

"Hm." Jungkook hanya berdeham singkat. Sebelum memberi pesan pada supir angkut yang biasa ia pesan kalau bawa barang banyak. Walau dia bisa minta supir dia buat anter barang-barang Taehyung ke rumahnya.

"Udah, nanti bentar lagi dateng. Ayo pulang." Taehyung langsung turun dan memasang helm. Kalau cepet dan gampang banget kenapa gak waktu dari halaman aja Jungkook nawarin, bukan pas parkiran gini?

"Gak nunggu mereka aja? Nanti barangnya di curi lagi, terus gue gak bisa makan gak bisa nyaman-nyaman sama bonekanya." Taehyung memberengut lucu.

"Mau lo apa sih?" Jungkook sudah kesel kalau gini.

"Gak ada. Cuma mau jaga hadiahnya."

Jungkook memutar bola matanya malas, "kalau hilang ya tinggal beli lagi, Nan. Kan gue yang kasih hadiahnya."

"Eh?"

"Itu... kado maaf, tadi pagi gue belum selesai bilang maaf ke lo." Jungkook menggaruk tengkuknya kikuk.

Taehyung terbelalak, "serius?"

"Mau gimana lagi? Gue ngerasa bersalah banget karena marah sama lo, padahal bukan salah lo kan?"

Taehyung terkekeh kecil, "kok baru bilang?"

"Kalau gue bilang ya bukan kejutan dong." Pipi Jungkook sedikit merona.

Taehyung tertawa keras di depannya, "Jungkook lucu, hihihii..." tawanya mengalun hingga Jungkook perlu memalingkan wajahnya karena merona diam-diam. "MAKASIH ARDAAAAN!!!" katanya sambil memeluk Jungkook erat.

Sialan. Jungkook makin merona.





. . .
Still TBC






Normal Vs HomoWhere stories live. Discover now