bagian 7✔

8.9K 523 3
                                    

entah apa yang terjadi dengan tubuhnya ini sejak bangun tidur tubuhnya seperti dihantam ribuan ton batu apalagi pusing dikepalanya tak kunjung mereda padahal tadi pagi ia sudah minum obat yang diberikan oleh bi siti.

"Lo masih sakit yan" tanya kevin yang melihat sang sahabat yang menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangannya meskipun itu sudah kebiasaan vian setiap hari namun kali ini kevin heran karna saat ia memegang tubuh vian panas menjalar ditangannya.

"Gue gapapa"

"Kayak cewek lo bilangnya gapapa tapi ada apa-apanya" ujang mulai membuka suaranya.

"Kalau lo sakit mending ke UKS aja deh" ujar kevin sambil menepuk pundak vian.

"Gue oke "vian mengangkat kepalanya seraya tersenyum pada sahabatnya walau wajahnya kini sudah sepucat mayat.

"Serah lo dah" kevin beranjak pergi menuju tempat duduknya.

Kini pusing dikepala vian benar benar tidak kujung hilang malah pusingnya melebihi batas bahkan untuk mengangkat kepala saja vian sudah tak kuat lagi.

"Yan lo masih idup kan" tanya aldo sambil menggoyangkan tubuh vian, aldo panik bukan main pasalnya sahabatnya ini tak kunjung mengangkat kepalanya apalagi menjawab pertanyaannya.

"Woi vin si vian kayaknya pingsan deh" teriak aldo membuat semua yang ad dikelas sontak menoleh kearah aldo.

"Yang bener"

"Gue kagak bohong"

"Yaudah kita bopong dia ke UKS" kevin mulai meraih tangan kanan vian yang sudah terkulai lemas dan aldo meraih tangan kiri vian sedangkan tugas ujang hanya berjaga jaga agar tubuh vian tidak terjatuh, sesampai nya di UKS mereka membaringkan vian diranjang sebenarnya vian tak benar benar pingsan namun karena pusing di kepala nya membuat ia sulit untuk membuka matanya.

"Vian kenapa" tanya penjaga UKS tersebut.

"Gak tau dok tiba tiba aja dia pingsan" jawab aldo, ya semua murid di sekolah itu memanggil penjaga UKS dengan sebutan dokter.

"Yaudah kalian kembali saja ke kelas biar vian saya yang tangani, nanti kalau sudah istirahat kalian boleh kembali kesini untuk melihat vian"

"Siap dok" ucap mereka berbarengan dengan sikap hormat khas anak paskibra.

**************

"Alhamdulillah lo masih hidup bro, gue kira lo udah......." ucapan ujang terhenti kala sebuah jitakan mendarat dikeningnya.

"Lo doain gue mati hah" yang tadi menjitak kening ujang adalah vian.

"Lo sakit gini aja masih galak ya" ciut ujang yang tengah mendapat pelototan dari vian.

"Udah jang vian mah udah galak dari orok" tawa aldo menggema di ruang UKS padahal ada kawan mereka yang tengah sakit tapi tetap saja sikap bobrok mereka muncul.

"Kalian balik aja deh ke kelas kalau masih ramai" jutek Salsa.

"Duh bidadarinya abang ujang kok jadi galak gini sih"

"Jang lo kalau gak diem setelah ini gue bakal tendang lo"

"Ihhh serem" ujang memasang wajah seperti sedang ketakutan.

Waktu terus bergulir menunjukkan bahwa para murid sudah diperbolehkan pulang, vian mulai bangkit dari ranjang UKS Berjalan keluar ruangan itu, ia menyusuri koridor yang sudah sepi namun tiba tiba vian melihat seseorang yang tengah duduk dibangku taman sekolah, ia pun langsung menhampiri orang tersebut.

"Heii" vian mulaj berjalan menuju kearah cewek tadi dan ternyata dia adalah Salsa.

"Lo gak pulang Sal? Yang lain udah pada pulang loh nanti kalau mama lo nyariin gimana" vian menempatkan bokongnya pada bangku taman.

"Gue nunggu lo"

"Ngapain sih lo nungguin gue, Mending pulang gih" ucap vian menatap lekat lekat mata Salsa.

"Emang lo udah mendingan" tanya Salsa.

"Udah mendingan kok, yaudah kita pulang sekarang gue anter" jawab vian sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Yaudah yuk naik angkot aja ya"

"Terserah lo aja"

Mereka mulai berjalan keluar dari sekolah namun sebenarnya dari tadi ada yang melihat mereka dibalik pohon rindang sekolah orang itu adalah Kinan, sebenarnya kinan tadi ingin melihat kondisi vian tapi belum sampai UKS dia melihat vian dan Salsa ditaman dan melihat semua kejadian itu.

Tapi kenapa ya setiap kinan melihat kedekatan Salsa dengan Vian hati Kinan seperti ada gejolak yang menyakitkan, apakah ia cemburu? Ah tidak mungkin Kinan kan baru kenal dengan Vian bagaimana bisa dia langsung jatuh hati pada Vian? Ah tidak masuk akal.

Kinan berjalan keluar sekolah dan menunggu dihalte namun lagi lagi sebelum ia sampai di halte ia melihat Vian bersama Salsa tengah bercanda ria, sungguh hanya kali ini ia bisa melihat senyum manis Vian kenapa yang membuat tersenyum Vian adalah salsa bukan dia kenapa? Saat Kinan hendak beranjak menjauhi halte tiba tiba
suara salsa menggema dalam telinganya.

"Kinan" teriak Salsa yang langsung berlari menghampiri Kinan.

"Lo kok belum pulang" tanya salsa.

"Tadi gue ada eskul jadi baru pulang" jawabnya bohong.

"Yaudah bareng kita aja pulangnya lo gak dijemputkan"

Kinanpun menggeleng "emang gapapa"

"Ya gapapa lah" Salsa menggandeng kinan menuju halte.

Kini mereka tengah menunggu angkot dengan seribu keheningan pasalnya tak ada yang bersuara hany hening yang menemani mereka.


Hayy gaes sorry baru bisa up.

Jangan lupa follow akun wattpadku dan jangan lupa juga vote and coment biar aku lebih lebih semangat nulisnya.

19 januari 2020

ALVIANO [PROSES REVISI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon