bagian 36✔

7.7K 509 36
                                    

"Yang lo tarik itu bukan Vian tapi Vano" Ucap Vian santai berjalan mendekati mereka berdua.

"Bentar kak Vian kembar" tanya Arsya yang penasaran kenapa kakaknya bisa ada dua.

"Lo pikir aja sendiri" Jawab Vian membuat Arsya mengerucutkan bibirnya.

"Punya kakak gitu amat sih" Arsya pun kembali pada layar PSnya sedangkan Vian duduk di kasur milik Arsya dan Vano masih berdiri.

"Duduk aja" Ucap Vian pada Vano.

Vano pun duduk di kursi tempat biasanya Arsya belajar.

Hening tidak ada suara percakapan diruangan itu hanya suara dari mesin PS saja.

Sampai akhirnya suara dari sang Mama yang baru saja pulang dari berkerja.

"Vian, Arsya, Mama pulang" Teriak Laras dari lantai dasar.

Arsya yang mendengar teriakan dari sang Mama langsung berhambur keluar dari kamarnya disusul oleh Vian dan Vano.

Laras yang melihat putranya sang paling kecil sedang berlari menuju tempatnya berdiri hanya mampu tersenyum melihat tingkah lakunya, namun saat Vian sudah mulai nampak di mata nya Laras menatap bingung orang yang berada di belakang Vian, Ia akhirnya menyadari bahwa itu kakak dari Vian yaitu Vano.

"Kamu Vano kan" Ucap Laras berjalan mendekati tempat Vano berdiri.

"Mama mana martabaknya katanya kalau pulang kerja Mama bawain martabak" Omel Arsya yang sedari tadi sibuk mencari sesuatu.

"Mama lupa Ketinggalan di Mobil, sana minta ambilin sama mang dadang" Ucap Laras dan Arsya langsung berlari untuk mengambil makanan kesukaannya itu.

Laras kembali menatap Vano yang masih diam, ia mulai mendekati Vian dan Vano.

"Kamu udah besar aja ya" Ujar Laras sambil memeluk tubuh Vano, sedangkan Vano masih diam, jadi begini rasanya di peluk sama ibu kandung sendiri, begitu nyaman.

Laras melepas pelukannya pada Vano "kita makan malam bareng yuk" Ajak Laras sambil berjalan menuju ruang makan.

Sedangkan Vano masih diam, Vian yang melihat Vano sedari tadi diam langsung menepuk pundak Vano.

"Ayo" Ujar Vian menarik tangan Vano menuju ruang makan, Vano hanya menurut.

Sesampainya di ruang Makan terlihat Laras tengah menyiapkan makanan ke meja makan sedangkan Arsya terlihat sibuk Makan martabak kesukaannya, Vian mendekati Arsya dan langsung mengambil satu martabak membuat Arsya menatap tajam ke arah Vian, Vian yang mendapat tatapan seperti itu malah bersikap bodo amat lalu duduk di kursi kosong.

"Ayo duduk Vano, gak usah sungkan gitu kamu kan juga anak Mama" Ucap Laras dengan lembut.

"Sini kak duduk disamping Arsya aja jangan duduk disebelah kak Vian, gak enak garing" Ledek Arsya sambil memandang Vian sekilas yang sibuk mengambil nasi.

"Ah iya" Canggung Vano sambil duduk disamping Arsya.

Merekapun akhirnya memulai acara makan malam mereka hening tak ada perbincangan diantara mereka hanya suara sendok yang berdenting dengan piring.

******

"Dari mana kamu Vano jam 10 malam baru pulang" Tanya Adrian sambil memandang anaknya itu.

"Main" Jawab Vano singkat.

"Kamu tau kan, kamu itu gak boleh kecapekan kalau penyakit kamu kambuh gimana hah" Omel Adrian yang begitu khawatir dengan keadaan Vano yang sekarang sudah tak seperti dulu lagi.

ALVIANO [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now