bagian 14✔

7.7K 514 18
                                    

Vano kini berada ditengah lapangan sekolah, sekolah sudah mulai sepi karena para murid dan guru sudah pulang ke rumah kini tinggal vano dan satu orang yang berada di depan nya raka abimana.

"Ternyata nyali lo besar juga ya" ucap raka dengan tangan yang sudah mengepal.

"Kenapa? Lo takut cih orang macam lo gak akan gue biarin keliaran di sekolah ini, lo udah fitnah gue jadi jangan harap lo bisa bernafas lega" ujar vano tak kalah menakutkan.

"Hahaha lo pikir gue ngelakuin itu karna apa, karna lo udah rebut vania dari gue bangsat" satu pukulan berhasil mendarat di pipi kanan vano.

Vano mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah " gue gak pernah rebut vania dari lo dan asal lo tau gue sama vania cuma temen gak lebih" tegas vano, ya memang ia dengan vania hanya sekedar teman sekelas tapi entahlah kenapa kakak kelasnya ini bicara seakan akan vania adalah pacarnya.

"Ck, omong kosong lagi yang lo bicarain" raka yang mulai tersulut emosi pun memukul bagian perut vano sedangkan vano pun membalas hal serupa pada raka, mereka saling pukul memukul sampai terlihat vano akan kalah karena memang kemahiran dalam bergulat raka lebih jago dibanding vano.

Dari kejauhan vian mengerti mengapa kakaknya itu menerima tawaran raka karena vano ingin balas dendam karena waktu itu ia pernah difitna oleh raka, dengan mengadu domba vano dan rio, vian yang melihat vano hampir kalah pun segera berlari menuju lapangan dan membantu sang kakak berdiri namun saat tangan vian menjulur untuk membantu vano berdiri tangan itu ditepis oleh vano, seakan vano tak sudi ditolong oleh vian.

Raka yang melihat itu hanya tersenyum meremehkan "cuma segitu kemampuan lo, wahh ada adik kesayangannya seru nih kalau gue kalahin lo berdua" ucap raka meremehkan.

Vano berdiri " ck, urusan lo sama gue bukan sama dia jadi gak usah libatin tuh anak sama masalah ini, bikin repot"

Ucapan vano seakan menjadi belati yang mengores dihati vian, bagaimana bisa di keadaan seperti ini kakaknya masih berkata sedemikian rupa.

Dan satu pukulan berhasil mendarat lagi dibagian perut vano membuat vano mengeluarkan darah dari mulutnya, vian yang melihat itu pun geram dan mulai membalas pukulan raka.

"Kalian bertiga bawa kakak gue kerumah sakit biar dia gue yang ngurus" teriak vian pada ketiga sahabatnya.

Mereka pun hanya menurut dan membawa vano ke mobil dan segera membawa ke rumah sakit.

"Lo yakin bisa ngatasin dia sendiri, mending gue temenin deh" ucap kevin.

"Tenang aja gue bisa kok ngatasi dia sendiri, mending sekarang lo bawa kakak gue kerumah sakit" ujar vian mau tak mau kevin pun hanya menurut dan beranjak memasuki mobil.

Kini tinggal vian dan raka yang berada ditengah lapangan.

"Ternyata lo pengecut juga ya, masa ngadepin kakak gue aja lo harus adu domba dulu dia, benar benar pengecut"

"Maksud lo apa hah, gue bukan pengecut" amarah raka sudah membara hampir saja ia memukul pipi vian namun bisa vian tangkis pukulannya.

"Kalau bukan pengecut terus apa? Banci hah!!! Kalau emang lo bukan pengecut lo gak akan main kotor dong, pantes aja vania ngejauhin lo emang pada dasarnya lo gak pantes buat dicintai sama vania" ujar vian membuat raka semakin tersulut emosi.

"Lo tau kalau sikap lo kayak gini terus lo gak akan bisa dihargai, mereka akan semakin muak dengan tingkah lo, ingat gak semua bisa di selesain dengan kekerasan maupun balas dendam kalau emang vania lebih milih buat putus sama lo itu emang pilihan dia lo juga harus terima pilihan dia, lo tanya kenapa vania mutusin elo, bukan dengan cara nentuin jawaban secara sepihak seharusnya elo tanya dulu, kadang otak harus main meskipun pikiran sedang kacau"

"Bocah tau apa hah, ini urusan gue sama vano kenapa lo ikut ikut bangsat, lo gak tau seberapa keras nya gue nyari yang namanya kasih sayang, asal lo tau cuma vania yang gue harapin karena gue tau gue gak akan dapet kasih sayang dai kedua orang tua gue, lo mana paham" kini raka memukul bagian perut vian membuat vian terbatuk.

"Lo enak ngomong gitu, lo gak tau hidup gue udah berantakan dan lo tau cuma vania satu-satunya cahaya di hidup gue, semua itu sirna karena kakak lo yang bajingan itu, dia rebut vania dari gue, gue muak sama lo semua kenapa seolah olah gue selalu salah hah, emang gue gak pantes ya buat dapat kasih sayang, apa gue emang ditakdirkan memiliki kehidupan yang abu abu, lo gak pernah ngerasain jadi gue, orang tua gue cuma sibuk sama pekerjaan dan mereka gak pernah ada buat gue, hidup gue sepi, saat itu gue pernah menyerah sama kehidupan gue tapi lo tau vania menyadarkan gue betapa berharganya hidup itu, tapi semua hancur, hancur dan itu gara gara kakak lo gue benci" kini tangis raka pecah sepertinya ia sudah lama memendam perasaannya itu vian dapat melihat dari raut wajahnya.

" gue tau posisi lo, gue paham karena gue juga ngerasain itu semua, bahkan sepertinya kehidupan gue lebih menyedihkan daripada lo, tapi kalau lo yakin bakal ada hari dimana semua yang lo inginkan pasti bakal terwujud pasti lo bakal bersyukur dengan kehidupan lo yang gak sempurna itu, ini udah takdir tuhan lo harus kuat dan yakinin mereka kalau lo kuat bukan cowok yang lemah karena keadaan" vian juga dapat merasakan apa yang raka rasakan bahkan lebih menyedihkan kehidupan vian, vian yang tumbuh dengan kurangnya kasih sayang dan saat dewasa vian seakan hidup sendiri, ia seakan virus di keluarga nya, bahkan penyakit mematikan pun bersarang ditubuhnya.

"Gue yakin lo bisa kuat" vian menghampiri raka yang terduduk ditanah dan menepuk pundak raka untuk menguatkan.

"Nikmati aja hidup lo" vian juga tersenyum pada raka, raka yang mendengar ucapan vian sedikit terenyuh dengan perkataan vian tadi.

Raka mulai bangkit dan mendekat kearah vian "makasih buat sarannya, gue bakal berubah" setelah mengucapkan kalimat itu raka beranjak pergi meninggalkan vian sendiri di tengah lapangan.

Vian lega akhirnya raka mau mengubah hidupnya semoga raka mau menjadi lebih baik lagi, dan vian yakin raka pasti bisa melewati semua tantangan di hidupnya, vian yakin.

Vian pun beranjak pergi menuju rumah sakit untuk melihat kakaknya apakah vano baik baik saja, vian berharap sang kakak baik baik saja.














I am comeback......

Long time no see gaes akhirnya author bisa update juga, maaf yang buat kalian yang udah nunggu cerita aku kelamaan ya up nya. Author lagi sibuk jadi lama up nya, ini aja ceritanya author ketik cuma dalam 2 jam.an jadi mohon maaf kalau cerita nya banyak typo dan gak nyambung, makasih juga buat komentar dan vote nya.

Jangan lupa komen and vote

Follow juga akun wattpad author

09 maret 2020

ALVIANO [PROSES REVISI]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें