bagian 19✔

7.6K 504 24
                                    

Vian berjalan sempoyongan menuju kelas, di koridor kelas banyak sekali mata yang memandang Vian dengan tatapan iba, Vian terlihat begitu kacau, bibir yang pucat dan baju yang begitu kusut sungguh menyedihkan bukan, Vian terus berjalan walau berkali kali kepalanya berdenyut membuat iapun mengernyit menahan sakit bak dihantam beton, jangan lupa pula badannya yang begitu dingin padahal cuaca hari ini begitu cerah.

Sesampainya di kelas semua mata juga memandang Vian tapi Vian tak menghiraukan tatapan itu, ia lebih memilih menuju tempat duduknya dan menelungkup kan kepalanya guna menetralisir sakit di kepala nya.

"Lo dua hari ini kemana aja Yan" tanya Aldo tiba-tiba sambil duduk disamping Vian.

Vian masih setia dalam tidurnya sebenarnya ia ingin sekali menjawab tapi pusing di kepala nya sepertinya tak mengizinkan Vian menjawab.

"Yan lo oke kan" ucap Kevin yang khawatir pada Vian pasalnya tak seperti biasanya ia bersikap seperti itu, jika Vian ditanya pasti ia akan menjawab dengan galak, tapi ini malah tak ada jawaban.

"Shhh gue oke kok" balas Vian mencoba bersikap biasa saja, walau ia memaksa untuk mengangkat kepalanya yang sudah pusing.

"Muka lo pucet ke UKS yuk" ajak Kevin sambil menepuk bahu Vian.

"Gak ah mending tidur dikelas lebih enak" guraunya walau ia pun ingin sekali menidurkan tubuhnya.

"Lo tuh kelihatan kalau lagi sakit, mending ke UKS deh, gue gak tega liat lo kayak gini" kini Aldo juga mulai khawatir melihat kondisi Vian saat ini.

"Iya betul tuh, ke UKS ya Yan, nanti gue beliin bubur deh gratis khusus lo" celetuk Ujang bisa-bisanya ia bergurau di saat seperti ini.

Vian menahan sakit dikepalanya, suara mereka seakan berdengung di kepalanya, tiba-tiba ia merasa sebuah cairan kental berwarna merah menetes di meja miliknya membuat Kevin berteriak kepada nya.

"Lo mimisan, kita ke UKS ya" ucap Kevin yang bingung tumben Vian mimisan biasa Vian tak seperti ini.

Vian hanya menjawab dengan senyuman, dan setelah itu kepalanya berdengung dan ia pun tak bisa merasakan apa-apa hanya gelap yang ia lihat kali ini, Vian pingsan tepat di atas mejanya.

🍂🍂🍂🍂

Vian menyipitkan matanya mencoba menetralisir penglihatannya dengan cahaya lampu di ruangan yang sepertinya tak asing baginya, ternyata Vian berada di UKS sekolah, Vian mengernyit mengapa ia bisa berada disini? Bukannya tadi ia sedang tidur dikelas dan berbicara sedikit dengan para sahabatnya setelah itu Vian tak ingat.

"Masih ada yang sakit gak Yan" Tanya Kevin yang berada di samping ranjang Vian, dan disana juga ada Aldo,Ujang, Salsa dan satu cewek lagi Kinan, Vian memfokuskan penglihatannya pada Kinan, cewek itu kenapa dari tadi mengalihkan perhatiannya? Apakah dia marah pada Vian? Tapi memangnya salah Vian apa? Ah memang wanita itu sulit ditebak.

"Yan masih ada yang sakit ya" Tanya Kevin sekali lagi.

"Cuma pusing aja" jawab Vian dengan suara seraknya

"Lo kalau sakit tuh bilang, oh ya gue ke kantin dulu beli makanan buat lo, yuk Do, Jang" ucapnya langsung berdiri dan disusul oleh Aldo dan Ujang.

"gue ke toilet dulu ya" pamit Salsa dan mulai beranjak keluar dan kini hanya ada Vian dan Kinan yang berada di dalam UKS.

"Lo marah sama gue" Tanya Vian to the point.

"Ah enggak kok" jawab Kinan sedikit dengan nada cemas.

"Tapi kayaknya lo ngehindar dari gue" memang dari tadi pagi Kinan sama sekali tak menyapa Vian padahal tadi mereka berpas-pasan saat di koridor.

ALVIANO [PROSES REVISI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt