35

10.6K 699 87
                                    

Sejak tadi byungchan merasa tidak nyaman dengan perutnya. Bayi nya terus bergerak dengan kuat dan membuat byungchan sedikit kesulitan bernafas.

"kita kerumah sakit sekarang aja ya, jangan nunggu sakit banget dulu baru ke rumah sakit, kamu udah susah nafas gini yang" ajak seungwoo yang semakin khawatir karena memang usia kehamilan byungchan sudah 9 bulan 1 minggu.

"iya bentar aku ambil tas nya dulu" ujar byungchan berusaha berdiri dari duduknya.

"udah kamu tunggu disini aja, biar kakak yang ambil" ujar seungwoo berlari kekamar nya dan mengambil tas yang sudah mereka siapkan untuk lahiran nanti.

Sementara menunggu seungwoo mengambil keperluannya, byungchan menelfon bunda untuk mengabari bahwa mereka akan pergi kerumah sakit sekarang.

"halo nda"

"iya kenapa dek?"

"adek bentar lagi kerumah sakit ya ndaa, perut adek udah gaenak banget, kembar udah kerasa turun kebawah"

"hah?! Seriusan? Udah kerasa? Yaudahh cepetan ke rumah sakit ya sayang, nanti bunda nyusul bareng mama seungwoo"

"oke shhh aduhhh oke ndaa" jawab byungchan meringis kesakitan.

"adekk? Kenapa nak?"

"gapapa nda gapapa, aku matiin dulu telfon nya ya nda"

"oke sayang hati-hati ya"

"iya nda"

"sayang kenapa?" tanya seungwoo panik saat menuruni tangga dengan tas keperluan byungchan ditangannya.

"bentar ya kak, kayaknya kontraksi nya mulai dateng deh" jawab byungchan sambil terus mengusap perutnya menikmati gelombang kontraksi yang tiba-tiba saja datang.

"sakit banget ya?" tanya seungwoo merangkul byungchan membawa tubuh istrinya itu kedalam pelukan hangatnya dan mengusap pinggang byungchan.

"eumhh" gumam byungchan mengangguk dalam pelukan seungwoo dan meremas kuat sweater yang digunakan seungwoo.

"aku gendong ke mobil ya" ajak seungwoo.

"gausah, aku bisa jalan kok"

"biar kakak gendong aja gapapa" ujar seungwoo yang kemudian menggendong byungchan menuju mobil nya.

Saat sudah masuk kedalam mobil, seungwoo lalu melajukan mobilnya dengan cepat kerumah sakit, sore ini jalan bisa dibilang cukup ramai seperti biasa nya yang membuat perjalanan mereka membutuhkan sedikit lebih banyak waktu.

Byungchan hanya bisa mengusap perutnya agar bayi mereka didalam bisa sedikit tenang. Tangan seungwoo yang satunya juga terus berusaha menenangkan byungchan dengan ikut mengusap perut istrinya itu.

"shht sayang jangan nangis, nanti kram loh perutnya" ujar seungwoo saat mendengar isakan byungchan.

"kak sakittt" lirih byungchan.

"sebentar ya sayang, sebentar lagi kita sampai. Byungchan bisa tahan sebentar kan sayang? Sabar yaa, istri kakak pasti bisa kan" ujar seungwoo lembut menenangkan byungchan.

"hnggg"

Setelah berhasil melewati jalan yang banyak kendaraan itu, akhirnya mereka sampai dirumah sakit dan seungwoo langsung membawa byungchan kedalam.

Dokter yoon dengan sigap langsung memeriksa keadaan byungchan dan suster mempersilahkan seungwoo untuk meletakkan barangnya dikamar yang sudah ia booking untuk perawatan byungchan beserta bayi nya dua bulan yang lalu.

"masih bukaan 2 nih chan, masih harus sabar lagi ya nunggu bukaan nya sempurna" ujar dokter yoon.

"masih lama ya dok?" tanya byungchan.

Married life with Han Seungwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang