88

6.1K 607 54
                                    

Wooseok terbangun pukul 11.55 malam, sejak tadi ia berusaha untuk tidak tidur agar ia tidak terlambat mengucapkan selamat ulang tahun pada suaminya, tetapi tadi ia akhirnya tertidur agar jinhyuk tidak curiga, untungnya wooseok tetap terbangun tepat waktu.

Wooseok mengangkat pelan tangan jinhyuk yang melingkar di pinggang nya, ia perlahan beranjak dari ranjang dan berjalan dengan sangat pelan agar jinhyuk tidak terbangun.

Wooseok pergi ke dapur untuk mengambil kue yang sudah ia beli tadi siang, membuka kotak nya lalu memasangkan lilin. Wooseok membawa kue nya dan korek api yang ia beli tadi kedalam kamar mereka.

Tepat pada pukul 00.00 wooseok mengecup bibir jinhyuk berkali-kali agar suami nya itu terbangun. Benar saja, tidak perlu waktu yang lama, jinhyuk sudah mulai mengerjapkan matanya.

"hmm?"

"wei bangun"

"kenapa sayang?" tanya jinhyuk lalu duduk di ranjang mereka.

Kue nya ga keliatan, soalnya lampu kamar mereka mati, dan wooseok ga ngidupin lilin nya, soalnya gabisa :)

Wooseok akhirnya menghidupkan lampu kamar mereka dan tersenyum kepada jinhyuk yang sedikit terkejut.

"happy birthday papa wei" ujar wooseok.

"aku ulang tahun ya?" tanya jinhyuk.

"dasar tua! Masa ga inget" protes wooseok.

"lupa sayang"

"sama aja jinhyuk, nih idupin dulu lilinnya, aku gabisa make korek api"

"hahahaha iya iya"

"make a wish" ujar wooseok setelah jinhyuk menghidupkan lilin nya.

Jinhyuk tersenyum lalu ia pindah untuk duduk dibelakang wooseok yang sedang memegang kue. Jinhyuk memeluk wooseok, menumpukan kepalanya pada bahu istrinya itu, lalu berdoa dan setelah nya ia meniup lilin.

"gaya baru tiup lilin begitu?" tanya wooseok.

"iya, soalnya kamu bagian dari doa aku" jawab jinhyuk mengecup pipi wooseok.

"dihhh"

"pipi nya merah tuh" goda jinhyuk.

"engga yaaa"

"hahahahaha makasih ya sayang, makasih karena udah terus sama aku sampai saat ini, aku harap kita terus begini sampai punya cucu sampai Tuhan meminta kita untuk pulang, dan kita bersama lagi disana, ngeliat anak-anak dan kehidupannya dari atas sana, aku bahagia karena ada kamu dalam bagian hidupku, aku ga berhenti bersyukur atas kehadiran kamu dan anak-anak kita, i love you sayang"

"love you too lee jinhyuk, terus jadi jinhyuk yang aku kenal yaa, aku sayang kamu jinhyuk" ujar wooseok dengan mata yang berkaca-kaca.

Jinhyuk mengecup sekilas bibir wooseok, menyalurkan rasa cinta nya yang teramat dalam pada ibu dari anak-anaknya itu.

"telfon sejin sana" ujar wooseok setelah jinhyuk melepaskan kecupan nya.

"oiya, bentar ya"

Wooseok lalu memasukkan kue itu kedalam kulkas kecil yang ada di kamar mereka dan setelah itu ia kembali naik keatas ranjang.

"happy birthday kurcilll" ujar jinhyuk saat sejin menjawab telfon nya.

"eum makasih jinhyuk eunghhh youn berhenti ahhh berhenti duluu nghhh"

Jinhyuk mengehela nafas nya berat, ia mengusap kasar wajah nya dan tentunya mengumpat dalam hati.

"ha..happy birthday juga jinhyuk" ujar sejin dengan susah payah.

Married life with Han Seungwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang