Part 4

118K 14.3K 2.8K
                                    

HAL yang pertama kali Jeno lihat ketika baru saja membuka kedua kelopak mata adalah sosok cantik Taeyong yang sedang duduk di samping kasurnya, mata Jeno mengerjap secara perlahan sebelum memperhatikan sekitar; menyadari bahwa ia berada di rumah sakit karena aroma antiseptik serta obat yang masuk ke dalam indra penciumanㅡmatanya juga menangkap beberapa suster yang berlalu lalang di dekatnya, memeriksa pasien lain.

"Jeno?! Kau tidak apa?" tanya Taeyong begitu melihat Jeno tersadar, ia menempelkan telapak tangan di kedua pipi Jeno; menangkupnya, "apakah ada yang sakit? P-paman minta maaf.."

Iris hitam Jeno menatap lurus ke wajah Taeyong. "K-kenapa Paman minta maaf? Paman, aku ingin minum." karena saat ini tenggorokan Jeno terasa begitu kering.

Tanpa menunggu lama Taeyong segera meraih gelas di atas meja dekat ranjang Jeno dan membantu si lelaki bermarga Jung untuk minum melalui sedotan. Taeyong menghela napas lega, setidaknya sekarang Jeno sudah sadarkan diri. Dokter bilang, kondisi Jeno baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan.

Setelah merasa tenggorokannya lebih baik, Jeno kembali berbaring dan mengenggam jemari Taeyong. "Paman kenapa meminta maaf?" tanyanya lagi.

"Karena Paman yang membuatmu seperti ini, Paman tidak tahu bila Jeno memiliki alergi terhadap udang. Seharusnya Paman bertanya terlebih dahulu sebelum menyiapkan makanan untukmu.." gumam Taeyong pelan; nada suaranya terdengar sangat menyesal.

Kedua sudut bibir Jeno terangkat; membentuk senyum kecil. "Tidak masalah Paman, Jeno sangat menyukai masakan Paman. Apapun yang Paman buat, Jeno akan memakannya."

"Tapi tidak boleh seperti itu! Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?!"

"Tidak ada sesuatu yang buruk Paman, aku baik-baik saja."

Oh Tuhan, rasanya Taeyong melihat sifat Jaehyun di dalam diri Jeno, meskipun Jeno terkesan lebih lembut. Memang, Jeno memiliki niat baikㅡberniat memakan semua apa yang ia sajikan, namun tidak seperti ini! Bagaimana bila sesuatu yang buruk benar-benar terjadi? Jaehyun pasti akan membunuhnya!

Jeno mengalihkan pandangan ke arah lain. "Dimana Daddy?"

"Keluar sebentar, membeli kopi." sebenarnya sejak kejadian di rooftop, Jaehyun tidak lagi berbicara padanya.

Yah, seharusnya Taeyong tidak berteriak dan meluapkan kekesalan pada Jaehyun. Tapi sungguh, ia merasa begitu kesal! Kenapa Jaehyun selalu membuat Taeyong menjadi satu-satunya yang pantas di salahkan?! Taeyong bahkan tidak tahu bila Jeno alergi terhadap udang, meskipun seharusnya ia mencari tahu terlebih dahulu!

Jeno mencoba untuk duduk dan menatap Taeyong yang melamun, ia menepuk pelan pipi Taeyong. "Paman kenapa?"

"Oh," Taeyong kembali memfokuskan pandangan pada Jeno dan tersenyum kecil. "Tidak apa, apakah ada yang sakit?"

"Tidak Paman, Jeno kan kuat! Kata Nana, Jeno itu seperti superhero, Captain America!" serunya senang dengan senyum lebar di wajah yang berhasil membuat kedua matanya menekuk; membentuk bulan sabit.

Melihat itu mau tak mau Taeyong tertawa, ia mencubit gemas pipi Jeno lalu menarik bocah itu ke dalam pelukan, mendekapnya dengan erat. Taeyong masih merasa bersalah karena sudah membuat Jeno memakan udang buatannya. Lain kali, Taeyong benar-benar akan menanyakan tentang makanan apa yang biasanya Jeno hindari.

Jeno membalas pelukan Taeyong, melingkarkan kedua tangan mungilnya di pinggul si lelaki cantik dan memejamkan mata. Baru kali ini Jeno merasakan pelukan hangat dari seseorang selain Ayahnya. Jeno semakin mengeratkan pelukan dan menenggelamkan wajah di dada Taeyong; merasa nyaman.

CEO Jung《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang