Part 15

106K 13.1K 1.9K
                                    

TAEYONG sama sekali tidak bisa fokus, sekarang ia berjalan di lorong kantor menuju ruangan Jaehyun bersama Jeno. Sementara Mark sudah pulang ke apartemen, kepala Taeyong di isi oleh adegan dimana ia akan bertemu kedua orang tua Jaehyun dan mendapatkan makian serta cacian.

Bukan apa-apa, tapi awalnya Jaehyun straight, Taeyong yakin bila mantan istri Jaehyun yang pernah melahirkan Jeno adalah seorang wanita. Lalu apa yang akan di katakan oleh kedua orang tua Jaehyun nanti bila mereka mengetahui bahwa Jaehyun berencana menikahi laki-laki sepertinya?

Mau bagaimanapun, hubungan sesama jenis tidak bisa di benarkan, Taeyong tahu bahwa sebagain orang membenci itu. Namun ia tidak bisa berbuat apapun, Taeyong tidak menyukai wanita dan ia meyakini hal tersebut. Langkah Jaehyun mendekatinya terlalu cepat, bahkan kemarin lelaki tampan itu mengatakan sesuatu tentang menikah satu minggu lagi. Jujur saja kepala Taeyong terasa pening!

Menghela napas dalam, Taeyong akhirnya mengetuk pintu ruangan Jaehyun, Jeno berada di sampingnya dan sedang mengenggam tangannya, bocah enam tahun itu terlihat senang. Setelah mendengar Jaehyun menyuruhnya masuk, Taeyong segera membuka pintu dan mengajak Jeno masuk ke dalam.

"Daddy!" seru Jeno senang seraya berlari ke arah Jaehyun dan naik ke atas pangkuan sang Ayah, "hari ini Jeno bermain bersama Paman Mark!"

Jaehyun tersenyum kecil dan mengusap lembut rambut sang Anak. "Itu bagus, Jeno senang?"

"Uhm! Jeno senang sekali!"

Taeyong hanya diam, tidak bergerak, iris hitamnya menatap lurus ke arah Jaehyun yang kini meliriknya. Raut wajah Taeyong tampak gusar, ia tidak bisa tenang. Semenjak Jaehyun menciumnya malam itu, Taeyong tidak bisa menikmati satu hari pun dengan tenang.

"Jeno, tunggu di kamar ya?" gumam Jaehyun lembut, ia membawa Jeno masuk ke dalam kamar pribadinya dan memberikan ponsel yang sudah menayangkan kartun di layar, "istirahat disini okay?"

Jeno mengangguk antusias lalu berlari ke arah kasur dan menonton kartun di ponsel Jaehyun. Setiap hari Jeno memang akan selalu menunggu di kamar, jadi bocah itu sudah terbiasa.

Menghela napas, Jaehyun menutup pintu kamar lalu menghampiri Taeyong yang berdiri di depan meja nya. Iris hitam lelaki cantik itu menatap lurus pada wajah Jaehyun; membuat Jaehyun sedikit gugup. Apa yang sebenarnya terjadi pada Taeyong?

"Ada apa?" tanya Jaehyun akhirnya, ia menduduki meja, jaraknya dan Taeyong lumayan dekat.

"Aku tidak ingin bertemu dengan kedua orang tuamu," gumam Taeyong pelan, ia menunduk dan memainkan jari tangan. "Aku belum siap, ini semua terlalu cepat."

Jaehyun terdiam, memperhatikan Taeyong yang ternyata jauh lebih gugup di bandingkan dengannya. Bukankah sudah Jaehyun katakan sejak awal bila ia ingin segera membangun sebuah rumah tangga bersama Taeyong? Jeno sudah menentukan pilihan untuk menjadikan Taeyong sebagai ibunya, jadi Jaehyun juga akan menentukan pilihannya sekarang.

"Tapi kau sudahㅡ"

"Mari kita batalkan saja." potong Taeyong cepat, ia kembali menatap wajah Jaehyun dengan ketakutan yang terlihat jelas di bola mata, "aku tidak bisa, bagaimana jika kedua orang tuamu tidak menyukaiku?"

"Lee.."

"Bukankan kau menikah bersama wanita sebelumnya? Apa yang akan kedua orang tuamu katakan jika mereka mengetahui bahwa kau berencana untuk menikahi laki-laki sepertiku? Tidak banyak yang menerima hubungan sesama jenis Jaehyun. Aku masih cukup sadar diri dan aku akan mundur secara perlahan, kau pantas mendapatkan yang lain, bukankah kau bilang kau akan mencari calon lain yang mungkin bisa membuat Jeno tertarik?" cerocos Taeyong tanpa henti; meluapkan isi pikiran yang membebaninya sejak ia berada di game center.

CEO Jung《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now