Part 26

86.7K 10.2K 1.6K
                                    

SEPERTI biasa setelah pulang dari sekolah Mark akan menghampiri Hyunjin dan Eric terlebih dahulu, ia berharap bila kedua temannya itu akan mengajaknya pergi menghabiskan waktu bersama. Sungguh, hampir satu minggu ia tinggal di kediaman Jung dan itu membuatnya frustrasi, Jeno selalu menganggu setiap detik! Bahkan tadi malam bocah berusia enam tahun itu memaksa untuk tidur bersama Mark.

Yah, tidak ada yang bisa Mark lakukan selain menuruti kemauan Jeno. Mungkin bocah itu merindukan Jaehyun serta Taeyong, sama seperti Mark yang sangat merindukan Taeyong. Namun ia terlalu malas mengatakan hal yang sebenarnya pada Taeyong.

"Yo! Mark Lee!" Eric berseru dari arah parkiran, lelaki berhidung mancung itu berdiri di sebelah mobil mercedes berwarna hitam, "mau ikut ke rumah Hyunjin hari ini?"

"Dimana Hyunjin?"

"Sudah berangkat dua menit yang lalu, dia menyuruhku mengajakmu tapi bila kau menolakㅡ"

"Aku ikut." potong Mark cepat, bermain bersama kedua temannya jauh lebih baik daripada harus menghabiskan waktu dengan Jeno.

Sungguh, Jeno selalu memaksa Mark menggunakan mainan anak-anak seperti mobilan serta robot, itu sedikit menggelikan. Belum lagi bila Jeno membawa Jaemin, kepala Mark bisa pecah menghadapi kedua bocah itu! Tapi ia juga tidak bisa menolak karena Jesicca memintanya untuk menjaga Jeno.

Eric tertawa pelan lalu membuka pintu mobil bagian belakang; mempersilahkan Mark untuk masuk. "Come on."

Awalnya Mark memang berniat untuk masuk, tapi ketika ia melihat siapa yang berada di dalam mobil, langkah Mark terhenti. Iris cokelat tuanya menatap Haechan yang sudah duduk manis di kursi belakang, kening Mark berkerut dalam, merasa heran.

"Haechan?"

"Jeongin mengajaknya, kau tahu sendiri bila Jeongin berteman dengan Haechan. Hyunjin memakai motor jadi ia menyuruhku membawa Haechan di mobil." jelas Eric seraya mendorong pelan tubuh Mark agar segera masuk ke dalam mobil, "cepatlah."

Menghela napas dalam, Mark akhirnya masuk ke dalam mobil. Setelah itu Eric duduk di kursi kemudi dan menyalakan mesin mobil, wajah lelaki berhidung mancung itu terlihat berseri-seri, sesekali ia melihat ke arah belakang melalui kaca bagian tengah. Mark terlihat sedikit kesal, sementara Haechan sudah tersenyum lembut.

Tanpa menunggu lama Eric mengemudikan mobil miliknya keluar dari perkarangan sekolah, menuju jalan raya. Menghabiskan waktu bersama teman-temannya pasti menyenangkan, meskipun sepertinya Eric harus rela menjadi nyamuk.

Haechan menoleh ke samping, menatap wajah tampan Mark. "Bagaimana kabarmu?"

"Baik-baik saja." jawab Mark cepat, tanpa menoleh, ia mengalihkan pandangan ke arah kaca mobil dan memperhatikan jalan yang mereka lalui.

Akhir-akhir ini Haechan sering sekali mengirimi Mark pesan, sekedar basa-basi tanpa membicarakan tugas sekolah. Meskipun Mark merasa heran, namun ia tetap membalas pesan yang di kirimkan oleh Haechan.

"Kau menyesal menyetujui ajakan Eric ketika mengetahui bahwa aku jugaㅡ"

"Apa maksudmu?" potong Mark cepat, ia menoleh dan menatap Haechan dengan datar, "jangan memikirkan hal yang tidak tidak."

Kedua pipi Haechan menggembung, ia membenarkan letak kaca mata yang bertengger di hidung. "Kau terlihat tidak senang."

"Memang."

"Tidak senang karena aku juga datang ke rumah Hyunjin?"

Kepala Mark terasa pening, ia tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Yang membuatnya tidak senang adalah keberadaan Jeno yang selalu mengganggunya dan Mark membutuhkan waktu untuk menghindari Jeno selama beberapa jam sebelum kembali pulang ke kediaman Jung. Ia yakin bila malam nanti Jeno akan datang ke kamarnya; memaksa untuk tidur bersama Mark. Menyebalkan.

CEO Jung《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now