5

6K 527 18
                                    


💓Happy Satnight guys💓
#dirumahaja

🌿🌿🌿




"Jadi kapan nikahnya, Sya?"

Haikal yang baru saja naik ke tempat tidurku bertanya tanpa basa-basi. Ia merebahkan dirinya disana, serasa kamar ini adalah miliknya. Kadang sikap tidak tahu dirinya itu membuatku ingin menenggelamkannya di laut selatan.

Haikal dan Vinia datang dengan ayam geprek yang aku minta ke Haikal tadi. Mereka datang lalu membangunkan ku secara tidak manusiawi dengan menggedor pintu kamarku yang padahal tidak ku kunci. Mereka memang manusia bar-bar yang meracuni anak polos sepertiku untuk jadi temannya.

"Kenapa? Mau dateng?" Aku yang sedang sibuk membereskan buku-buku kuliahku bersama Vinia menoleh. Melihat Haikal yang sekarang sudah ngemil keripik singkong rasa balado yang diantarkan Mama beberapa waktu yang lalu.

"Kan aku bisa siap-siap buat begal penghulunya." Seloroh Haikal diringi dengan tawa iblisnya. "Aku masih dendam sama Mas Jeffrey soalnya." Katanya lagi sambil terus mengunyah.

"Dendam sama Mas Jeffrey kok sing kena Pak penghulu." Protes Vinia yang menanggapi perkataan Haikal. Apapun yang Haikal katakan akan menjadi salah di telinga Vinia. 

"Yoben. Sakarepku lah!" Sahut Haikal tak mau kalah dari Vinia.

"Kal, Vin... Kalian nggak kepikiran mau jadian aja? Terus nyusul aku nikah." Candaku yang sedikit serius. Soalnya mereka punya kepribadian yang hampir sama. Sama-sama keras kepalanya dan sama-sama suka nge-gas.  Makanya mereka tidak pernah akur barang sehari pun.

"Ya Allah, amit-amit jabang bayik! Lambe mu iku, Sya!" Haikal langsung bangun dari acara rebahannya. Ia memukul pelan kepala lalu perutnya berkali-kali. "Anakku nanti bisa mirip dajjal kalau aku nikahnya sama Vinia."

Aku tertawa terbahak-bahak.

"Yo kan kamu dajjal nya. Jadi pantes nek anakmu mirip dajjal, wong bapaknya juga dajjal!" Jawaban Vinia membuat Haikal murka. Ia melemparkan botol minumnya kepada Vinia dan mengenai kepala.

"Nah gitu dong, baku hantam. Aku nggak suka kedamaian ya." Selorohku puas melihat Vinia dan Haikal yang saling lempar botol.

Aku sedang asik-asiknya tertawa, Vinia mencak-mencak sambil berkacak pinggang siap memukul Haikal sebelum siku tangannya menyenggol susu yang tadi Jeffrey bawakan untukku. Vinia langsung heboh, dia tidak tahu jika paper bag itu isinya susu, bukan makanan.

"Lah? Susu?"

Aku merebut susu itu dari Vinia. Takut jika Mama tiba-tiba masuk dan memergoki aku menyimpan susu untuk ibu hamil.

"Ku kira beneran ayam mekdi." Vinia melihatku yang gusar segera membantu memasukan susu ke dalam lemari bawah meja belajarku. "Kamu masih sampai kapan mau sembunyi-sembunyi dari keluarga mu, Sya?"

Aku menatap Vinia bingung, "aku juga nggak tau." Jawabku lesu sambil mendudukkan diriku di lantai kamar."Aku malah habis bertengkar hebat sama Jeffrey. Lihat!" Aku menunjukkan pergelangan tanganku yang masih memar karena ulah Jefrey kemarin.

"Kamu diapain sama Mas Jeffrey, Sya?" Haikal yang melihat tanganku segera bangkit. "Kamu di apain?" Tanyanya lagi.

"Aku di seret ke tempat praktik dokter kandungan." Cerita ku sambil mengingat betapa beringasnya Jeffrey semalam. "Disuruh minum pil penggugur kandungan."

"Ra waras!" Hidung Haikal kembang kempis, dia marah pasti.

"Aku yang minta. Aku bilang, aku mau  aborsi. Dan Jeffrey marah karena aku ngotot."

CIRCLE | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang