Lama sekali ya aku nggak update? Aku kira kalian b aja, ternyata ada yg nyariin dong 🤭
Senengnya minta ampun di cariin, hehe....
Peyukk dulu sini🤗🤗🤗🤗🤗
Sebelum baca jangan lupa pencet bintang sama komen ya😘
Jangan lupa streaming Punch juga ya injeuni💚💚💚💚💚💚💚💚
🌱🌱🌱
"Sya, cewek yang di sebelah udah punya suami belum?" Kak Johnny mendorong tubuhku paksa agar aku memberinya ruang untuk duduk di sampingku.
Aku menggeser duduk ku sambil berusaha mencerna pertanyaan Kak Johnny. Cewek sebelah yang mana? Tetanggaku kan banyak.
"Itu yang sebelah sini." Kak Johnny menunjuk rumah di sebelah kiri rumahku.
"Oh, Mbak Raya? Belum." Jawabku.
Kak Johnny tersenyum malu, "oh, jadi namanya Raya."
"Siapa?" Jeffrey yang duduk di meja makan menyahut. Mulutnya masih penuh dengan Sate Padang yang ia beli di dekat kampus ku dulu.
"Itu tetangga sebelah. Yang aku bilang dia juga dari Solo." Aku melihat Jeffrey. Ia terlihat berhenti mengunyah makanannya membuat pipinya menggembung. "Kamu sampai sekarang pasti belum kenalan?" Selidik ku sambil melotot.
"Dia kan cuma kenal sama satpam depan doang, Mbak. Sama tetangga mana kenal." Sahut Jeno membuat Jeffrey melayangkan sendok ke arahnya. "Wo!" Kesal Jeno saat sendok itu mendarat di pahanya.
"Kamu kenal, Jen? Raya?" Tanya Jeffrey pada Jeno.
"Ya enggak lah." Jawab Jeno cepat.
"Jen..."
"Mas..."
🌿🌿🌿🌿
"Hai,Nesya!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku tersenyum saat Doren muncul dengan jas putihnya dari balik pintu. Aku menghampirinya. Hari ini jadwal check-up bulananku dan aku sendirian karena Jeffrey masih operasi. Sebenarnya bukan Kak Doren dokterku, tapi kebetulan dia dokter residen yang membantu hari ini.
"Hai, Kak..." Sapaku.
Ia mempersilahkan aku duduk. Dia tidak membuka suara sama sekali saat aku sibuk berbincang dengan dokter kandungnya. Aku sebenarnya agak bingung dan canggung. Ini pertama kalinya aku pergi ke dokter kandungan tanpa Jeffrey.
