35

8.3K 507 95
                                    


Sekitar empat tahun lalu aku merasa debar aneh untuk yang pertama kalinya. Merasa rindu setiap sosoknya hilang dari pandanganku. Merasa sedih setiap melihatnya memandang gadis lain. Dan saat itu juga, untuk pertama kalinya aku jatuh pada suatu putaran kebahagian yang diciptakan oleh salah satu manusia ciptaan Tuhan.

Ini manusianya:

Aku memang tidak selalu bahagia selama berjalan bersamanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku memang tidak selalu bahagia selama berjalan bersamanya. Ada masanya aku sedih, marah, kesal, kecewa dan cemburu. Kadang aku tersungkur jatuh, menyisakan luka yang mungkin masih berbekas. Tapi aku tetap tidak akan pernah menyesali waktuku bersama dirinya.

Kenapa?

Karena Jeffrey memang tidak pernah menjanjikan sebuah kebahagiaan.

Aku masih ingat saat pertama kalinya menangis karena ulahnya. Dia pernah memberitahuku bahwa dari pada menjanjikan sebuah kebahagiaan untukku, dia akan berjanji untuk tetap bersamaku. Entah lapang atau sempit keadaannya. Dia pernah bilang, bisa saja dia akan menyakitiku lebih dari yang pertama. Namun saat itu, matanya begitu teduh dan berucap lirih di telingaku.

Katanya: "Menyakiti kamu itu diluar kendaliku, tapi soal mencintaimu itu pilihanku."

Sekarang aku tahu kenapa Jeffrey tidak pernah berjanji membuatku bahagia. Karena aku mulai sadar, banyak cara yang dia lakukan untuk mencintaiku. Kadang yang aku anggap menyakitkan itu adalah usahanya agar aku tidak akan semakin terluka di kemudian hari. Mencintai itu tidak melulu soal merakit bahagia, tapi tentang bagaimana tidak meninggalkan satu sama lain dalam keadaan terpuruk sekali pun. Dan ternyata salah satu cara Jeffrey untuk mempertahankan ku kadang harus mengorbankan kebahagiaanku dan kebahagiannya untuk sesaat. Memang tidak seperti kebanyakan cerita di novel-novel romance. Tapi bagiku, cara Jeffrey mencintaiku itu sudah benar-benar sempurna.

Sampai pada suatu hari, aku dibawanya bertemu dengan bahagia yang tidak pernah terbayangkan olehku. Sekitar empat bulan lalu aku diberi manusia baru untuk menyempurnakan hidupku. Versi kecil dari Jeffrey yang memanggilku Bunda dan Jeffrey namai dengan nama Aska.

"Askaaaaa...." Kata yang sekarang paling sering aku dengar dari mulutnya.

Aku tidak tahu jadi wanita yang selalu berdiri di samping Jeffrey akan seperti ini rasanya. Aku seperti diajak menaiki rollercoaster selama ini. Kadang di atas, kadang dibawah. Dihantam kesana di lempar kemari. Rasanya begitu mendebarkan karena aku tidak akan pernah tahu kapan rollercoaster itu akan terjun atau akan naik. Tapi dibalik rasa takut setiap mesin itu berpacu pada jalannya, aku juga merasa excited. Ternyata yang menakutkan itu bukan tentang perjalanannya, tapi prasangka tentang hal-hal buruk yang bisa terjadi selama perjalanan menaiki rollercoaster itu, terjatuh misalnya.

Sama dengan menjalani sebuah pernikahan bersama Jeffrey. Yang menakutkan itu bukan tentang bagaimana kehidupan pernikahan itu sendiri. Melainkan tentang pikiran negatif yang selalu menjadikan hal-hal sederhana menjadi rumit. Sebenarnya bukan hanya hubungan dalam pernikahan, hubungan apapun itu semua akar masalahnya ada pada sebuah pikiran dan prasangka saja. Kalau ini nanti begitu, kalau itu nanti begini. Rumit jika dipikirkan tentang apa yang akan terjadi nantinya. Jadi jalani saja, nikmati. Karena memang sudah caranya semesta membumbui cerita itu dengan bahagia dan sedih.

CIRCLE | JaehyunWhere stories live. Discover now