27

415 59 4
                                    


A-aku harus gimana sekarang ?

Taehyun sungguh bingung sekarang. Apa ia harus merelakan mantan pacarnya , yang tentunya masih sangat ia sayangi , berpacaran dengan Kai demi kelancaran rencana licik sahabatnya , Beomgyu ?

Tapi hati Taehyun tak rela melepaskan Doyoon begitu saja. Disisi lain ia juga tak ingin mengecewakan sahabatnya.

Taehyun merangkul lengan kiri Beomgyu.

"Be-beom ! Kita pulang saja ,yuk !" Ajak Taehyun , tentu saja agar ia tidak bertemu dengan Doyoon.

Beomgyu menatap wajah sahabatnya heran.

"Yak ! Kenapa ?! Katanya kau akan membantuku mendekatkan Kai dengan Doyoon itu ?! " Wajah Beomgyu kini berubah kesal .

Taehyun kini sedang memikirkan alasan apa yang akan ia gunakan.

"Ah...itu...anu..."

"Anu apa ?!"

Taehyun segera memegang perutnya.

"Pe-perutku sakit sekali . Pasti karena aku terlalu banyak makan makanan pedas tadi . " Taehyun membuat raut wajahnya seolah sangat kesakitan.

Beomgyu yang melihat Taehyun merasa tak tega .

"Ba-baiklah. Kita pulang saja. Kajja !"

Mereka hendak berjalan meninggalkan kedai tersebut menuju mobil Taehyun yang terparkir dipinggir jalan . Hingga sebuah suara membuat mereka berhenti .

"Loh ? Beomgyu ? "

Sosok namja tinggi keluar dari kedai dengan 2 kantong sampah besar di kedua tangannya.

Yang dipanggil pun menolehkan kepalanya menuju sumber suara.

"Halo Doyoon Hyung !" Beomgyu melambaikan tangannya ke arah Doyoon.

Brak !

2 sampah di genggaman tangan Doyoon terjatuh . Senyuman di wajah tampannya luntur , berganti menjadi raut wajah terkejutnya.

Itu semua karena namja yang berada disamping Beomgyu.

"Taehyun ?"

Taehyun yang dipanggil hanya menundukan kepalanya , menatap sneakers putih yang terpasang apik di kaki jenjangnya.

Beomgyu melihat ke arah Taehyun dan Doyoon bergantian.

"Ka-kalian saling kenal ?" Tanya Beomgyu dengan nada terkejutnya.

Yang ditanya hanya diam , tak ada niat untuk menjawab pertanyaannya.

"Kenapa tak ada yang menjawab ?"

Beomgyu menatap kearah Taehyun , berharap namja tersebut bersedia menjawab pertanyaannya.

Taehyun mendongakkan kepalanya , menatap kearah namja yang lebih tua darinya. Setelah itu ia menunjukan senyum sinisnya. Senyum penuh kebenciannya.

Ia lalu melingkarkan lengannya erat pada lengan Beomgyu.

"Sayang ! Ayo kita pulang !" Taehyun lalu segera menarik lengan Beomgyu menuju ke arah mobilnya.

Beomgyu yang dipanggil sayang hanya memelototkan wajahnya tak percaya.

What ? Sayang katanya ?

Taehyun dengan cekatan membukakan pintu untuk Beomgyu dan mendorong tubuh namja tersebut untuk segera masuk ke dalam mobil.

Mereka berdua kini telah berada di dalam mobil . Sebelum Taehyun menjalankan mobilnya , Ia sempat melihat sebentar kearah Doyoon.

Bahkan ia tak menunjukan wajah cemburunya

Taehyun menghela nafas pelan .

Sepertinya dia memang benar - benar sudah tidak mencintaiku lagi.

Taehyun berusaha menahan liquid bening yang hendak keluar dari matanya.

Kau tak boleh menangis Taehyun ! Kau harus kuat ! Jangan tunjukkan wajah lemahmu di depan Doyoon Hyung !

Beomgyu melirik kearah sahabatnya yang sedang sibuk menyetir mobil. Ia hendak bertanya sesuatu namun ia harus menahannya karena sepertinya kondisi sahabatnya itu sedang tidak baik - baik saja.

Apa yang kau sembunyikan dariku , Tae ?

.
.
.

Soobin sudah mengantar Kai sampai apartemennya. Kai segera turun dari motor Soobin , melepas helmnya dan memberikannya kepada sang pemilik.

"Terima kasih , Hyung !" Kai tersenyum ceria.

"Hm...." Soobin menanggapinya dengan wajah datarnya .

Kai heran melihat perubahan wajah Soobin yang semula ceria menjadi seperti ini.

"Yak ! Hyung ! Kau kenapa ? Kau sedang ada masalah , ya ?" Tanya Kai dengan nada cemas dan Khawatirnya.

Soobin hanya menggelengkan kepalanya , tentunya masih dengan wajah super datarnya .

Wajah datar Soobin sungguh membuat Kai kesal . Kai kini mengerucutkan bibirnya . Ia lalu menarik ujung jaket yang dipakai Soobin.

"Hyung.....Jangan seperti ini....Kai tidak suka juga Hyung dingin seperti ini kepada Kai..." Kai kini menundukan wajahnya . Kedua ujung bibirnya kini melengkung kebawah.

Soobin melirik kearah Kai. Ia sebenarnya tak tega memperlakukan Kai seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi ? Ia tengah dilanda cemburu saat ini . Ia cemburu melihat Kai yang memeluk erat Doyoon tadi . Sungguh hatinya masih sangat sakit sekarang.

Tapi ia juga tak berhak melarang Kai untuk memeluk seseorang. Memang ia siapanya ? Keluarga saja bukan , apalagi pacar ?

Soobin teesenyum getir memikirkan hal tersebut.

Ia lalu turun dari motornya. Menghampiri Kai dan memeluknya erat.

Kai Yang dipeluk tiba-tiba tentu saja sangat kaget .

"Maafkan aku yang bersikap dingin kepadamu..." Ucap Soobin lirih.

Kini pelukan Soobin semakin erat .

Kai tentu saja membalas pelukan hangat dari Soobin . Ia kini menyembunyikan wajahnya didada bidang Soobin.

"Jangan seperti ini lagi Hyung . Kai jadi sedih...." Gumam Kai.

"Iya Kai...maafin Hyung ya..." Soobin mengelus surai lembut Kai.

"Janji Ya Hyung ?"

Soobin melepaskan pelukannya pada tubuh Kai . Ia meraih tangan Kai dan menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Kai yang lebih kecil.

"Janji !"

Kai tersenyum ceria sekarang. Wajah sedihnya telah terganti dengan wajah bahagia.

"Yasudah ya Kai , Hyung pulang dulu . Sudah Sore ." Pamit Soobin pada Kai.

"Ne Hyung !"

Cup !

Satu kecupan mendarat di pipi Kai. Siapa lagi pelakunya jika bukan Soobin.

"Sampai jumpa Kai !"

Soobin segera menaiki motornya dan menjalankannya meninggalkan area apartemen.

Kai ?

Tentu saja ia tengah mematung sekarang sambil memegangi pipinya yang sedikit basah.

Hyung !!!

.
.
.

Tbc !

Voment juseyoo~

diverso°||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang