38

508 61 4
                                    


Kai dan Taehyun kini sudah duduk manis di kursi yang kosong, sambil menunggu Doyoon yang sedang menyiapkan sesuatu yang SPESIAL untuk mereka berdua.

Keheningan menyelimuti meja yang diduduki oleh kedua namja tersebut. Tidak ada yang memulai pembicaraan untuk mengusir rasa canggung yang melanda keduanya.

Kai sebenarnya ingin mengajak Taehyun bicara sekedar basa - basi. Tapi ia tak tahu ingin menggunakan topik pembicaraan apa. Lagipula ia dan Taehyun tidak begitu akrab. Huft. Seandainya ada Beomgyu pasti tidak secanggung ini.

Sementara Taehyun sejak tadi diam sambil menetralkan rasa sakit yang ada di hatinya. Sungguh rasanya sesak melihat kekasihnya, ralat, maksudnya MANTAN kekasihnya yang asyik bermesraan di depannya tadi. Sungguh rasanya sangat sakit sekali, seperti ditusuk oleh sebuah pisau.

Taehyun tau Doyoon sudah tidak mencintainya, tapi dia masih mencintainya, walau Doyoon sudah memutuskannya hari itu. Taehyun ingin sekali membuang rasa cintanya yang begitu dalam kepada Doyoon, tapi itu sangat sulit. Ia sudah sangat mencintai Doyoon.

Taehyun menatap wajah Kai yang duduk tenang tepat dihadapannya.

Apa Doyoon hyung memutuskanku karena kehadiran dirimu?

.
.
.

Doyoon berjalan ke arah meja yang diduduki oleh 2 remaja itu sambil membawa sebuah nampan di tangannya.

"Tada! Makanan sudah sampai!" Doyoon tersenyum cerah sambil memindahkan satu persatu piring yang ada di nampannya ke meja yang kosong itu.

Wajah Kai berseri - seri, melihat hidangan - hidangan yang ada di depannya yang sepertinya siap untuk disantapnya, maksudnya di santap berdua bersama Taehyun.

" Terima kasih, Hyung!" Ujar Kai pada Doyoon, yang di tanggapi Doyoon dengan sebuah elusan lembut yang mendarat di surai hitam Kai.

"Sama - sama Kai. Jangan lupa di habiskan, ya!" Doyoon masih asyik mengelus kepala Kai sambil tersenyum hangat ke arahnya.

Selang beberapa detik tatapan Doyoon beralih ke namja bermata besar yang duduk di hadapan Kai, yang sepertinya sejak tadi hanya diam. Eum... Sedang melamun mungkin?

"Kau juga jangan lupa memakannya."

Taehyun seketika tersentak dari lamunannya setelah ucapan yang Doyoon tujukan untuk dirinya.

Pipinya sedikit bersemu merah karena sepertinya Doyoon masih perhatian padanya.

"A-ah... Tentu Hyung." Senyum canggung Taehyun tunjukan untuk namja tampan dan tinggi itu.

Grek!

Doyoon menarik kursi kosong yang berada di samping Kai. Ia lalu menopang dagunya dengan tangan kanannya sambil menatap kearah Kai disampingnya.

"Boleh aku bergabung?" Tanya Doyoon meminta izin mereka.

Kai mengangguk gemas, "Tentu saja boleh, hyung!"

Doyoon menunjukan cengirannya. Setelah itu tangannya terulur untuk mengacak rambut Kai, membuat sang empu mencebik kesal hingga bibirnya mengerucut kedepan.

"Yak Hyung! Kau membuat rambutku berantakan!" Kai lalu memukul kencang lengan kekar Doyoon, yang tentunya sama sekali tidak terasa sakit baginya.

Mereka lalu terlibat pertengkaran kecil, lagi. Kai yang terus-terusan memukuli Doyoon dan Doyoon yang sesekali mencubit gemas kedua pipi putih berisi Kai hingga memerah.

Lagi - lagi mereka berdua tidak memperhatikan perasaan seseorang yang duduk di depan mereka, yang sejak tadi hanya diam memperhatikan interaksi kedua namja di hadapannya.

diverso°||✔Where stories live. Discover now