35

457 66 2
                                    


A-annyeong 😳 ~
.
.
.

Umji memegang kedua bahu tegap Kai sambil menggoyang - goyangkannya pelan , wajahnya masih terlihat kaget tak percaya.

"Yak ! Kau jatuh cinta dengan Soobin ?! Muridku ?!" Ia lalu mengurut pangkal hidungnya , "Hah....sejak kapan ?!"

Kai menatap kedua netra hitam Umji. Pipi Kai memerah dengan senyum tipis yang menghiasi wajah manisnya.

Kai menggelengkan kepalanya pelan , "A-aku juga tidak tahu sejak kapan perasaan ini muncul. Setiap bersama Soobin hyung aku merasa aman dan nyaman. Perlakuan manis yang Soobin hyung tunjukkan padaku selalu membuatku berdebar - debar dan pipiku memanas. " Kai menghela nafas pelan , "Dan...."

Kai menggantungkan ucapannya , yang tentunya membuat kedua orang didepannya tak sabar menunggu kelanjutannya.

"Dan apa Kai ?" Sungguh Umji sudah tak sabar.

"Dan....." Kai mengulum senyum tipis , " Hari itu Soobin Hyung menyatakan perasaannya kepadaku !"

Kai menutup kedua wajahnya yang semakin memerah dengan kedua telapak tangannya. Ia merasa sangat malu sekarang.

Tangan putih Yerin terulur untuk mengelus surai lembut keponakan manisnya itu. Sebuah senyuman terlukis di wajahnya yang masih cantik walau sudah termakan usia.

"Tidak apa - apa Kai. Jatuh cinta itu wajar. Semua orang berhak merasakan rasanya jatuh cinta. Apalagi sekarang usiamu sudah menginjak remaja."

Yerin menghentikan kegiatannya mengelus surai Kai . Kini tangannya beralih untuk melepaskan kedua telapak tangan Kai yang menutupi wajah manisnya.

"Tapi Kai...sayangnya kau jatuh cinta dengan orang yang salah. Manusia . Kau tahu , kan , dirimu itu bukan manusia seutuhnya. Kau itu mermaid. Dan sepatutnya mermaid berpasangan dengan mermaid ,Bukan manusia."

Mulut Kai terbuka untuk membalas ucapan bibinya barusan. Namun dengan segera bibinya meletakkan jari telunjuknya didepan bibir ranum Kai , membuat Kai seketika mengatupkan bibirnya rapat.

"Bibi belum selesai bicara ." Ujar bibinya tegas , yang dibalas anggukan lemah oleh Kai.

Yerin mulai melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong, " Kau tahu siapa dirimu ?"

Kai menganggukan kepalanya lagi sebagai jawaban.

"Ya. Kau adalah pangeran mermaid. Anak dari Raja Huening . Kau penerus dan pewaris tahta satu-satunya kerajaan mermaid. "

Kai lagi - lagi memotong ucapan bibinya.

"Aku tahu itu bibi Yerin. Aku tahu..." Kai kini menundukan kepalanya lesu. Ia sudah tahu apa yang akan diucapkan bibinya setelah ini.

"Kau tahu apa yang akan terjadi jika Appa-mu tahu anaknya jatuh cinta dengan bangsa manusia ?" Wajah Yerin kini mulai terlihat serius , " Ia pasti akan sangat marah. Ia bisa saja menghancurkan daratan beserta isinya jika ia mau . "

Kai sedikit takut. Benar ucapan bibinya barusan.

Kai menolak perjodohannya dengan Jungkook Hyung saja Appa-nya sudah marah seperti itu.

Apalagi kini urusannya dengan manusia. Bisa lebih parah mungkin.

Grep !

Kai menggenggam erat kedua tangan bibinya. Matanya kini berkaca - kaca.

"Oleh karena itu bibi...bantu Kai berubah menjadi manusia ! Kai mohon !"

Kai mengepalkan tangannya didepan bibinya itu.

Bibinya sebenarnya tak tega melihat Kai yang menangis dan memohon - mohon seperti ini. Kai sudah ia anggap sendiri seperti anaknya .

Yerin menghapus air mata yang keluar dari sudut mata indah Kai.
Ia lalu mengelus kedua pipi Kai dengan lembut.

"Tidak bisa Kai. Salah satu syarat seorang mermaid berubah menjadi manusia adalah mendapat restu dari orang tuanya. Appa-mu . "

Kai sedikit putus asa mendengar ucapan yang keluar dari mulut bibinya itu. Badannya bergerak gusar .

Restu dari Appa ?

Tidak mungkin !

Appa tidak akan mungkin menyetujui diriku berubah menjadi manusia.

Yerin mengenggam erat kedua tangan Kai. Berusaha memberi ketenangan padanya.

"Aku tau saat ini Kau pasti sedang tidak yakin dan tidak percaya diri."

Kai hanya bisa mengangguk lemah di tempatnya.

"Berusahalah terlebih dahulu untuk meyakinkan Appa-mu itu. Dan berdoalah semoga dia dapat luluh . Aku tahu sejak dulu Appamu itu keras kepala." Yerin terkekeh kecil di akhir ucapannya.

"A-aku tak yakin bibi. Kau tahu , kan , Meyakinkan Appa itu sulit sekali ?!" Kai sedikit menekankan nada bicaranya diakhir.

Yerin mengulas senyum kecil , "Jangan putus asa dulu. Kau belum mencobanya , kan ? Jadi kau tak akan tahu bagaimana reaksi ayahmu nanti. " Yerin lalu mengelus lembut tangan putih Kai , " Seorang ayah pasti akan menginginkan yang terbaik untuk masa depan anaknya."

Kai sedikit merasa tenang mendengar ucapan bibinya itu.

Semoga Appa mau menerima keinginanku ini

Semoga....

"Eomma !" Umji memanggil Eommanya yang sejak tadi masih fokus kepada Kai.

Seketika atensi Yerin teralih kepada anaknya itu.

"Memang apa saja syarat yang harus dipenuhi seorang mermaid agar ia bisa berubah menjadi manusia seutuhnya ?" Umji sepertinya mulai penasaran.

"Hanya ada 2 syarat yang harus dipenuhi." Jawab Yerin kepada anaknya itu.

"Apa Eomma ?"

"Yang pertama tentu saja restu dari orangtua."

Umji manggut - manggut tanda mengerti , " Yang kedua ?"

Wajah Yerin berubah serius sekarang.

"Yang kedua.......























































































































































Apakah orang yang kau cintai itu mampu menerima kekuranganmu yang sesungguhnya bukan manusia melainkan seorang mermaid."

Deg !

Jawaban terakhir Yerin seketika membuat sekujur tubuh Kai terasa kaku .


Tbc 🥰

Voment juseyo~~~





diverso°||✔Where stories live. Discover now