41

506 71 9
                                    

Annyeong!

Penulis amatir kembali! 🤣

.
.
.

Soobin berlari mengejar Kai yang sudah jauh di depannya. Ia tak mengindahkan tatapan tajam siswa-siswa ke arahnya karena dia menabrak pundak mereka dengan cukup kencang saat berlari.

Soobin tak mengindahkannya. Yang penting baginya sekarang adalah "jangan sampai kehilangan jejak Kai".

Kata-kata Beomgyu di kantin tadi terus terngiang di kepalanya.

"Ikuti dia hyung jika ingin tahu yang sebenarnya."

Soobin semakin mempercepat larinya karena ia hampir kehilangan sosok Kai di depannya.

Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku Kai?

.
.
.

Brak!

Kai membuka pintu toilet dengan kasar lalu menutupnya dengan tak kalah kencang juga. Matanya menerawang ke setiap bilik toilet disana.

"Fyuh~untung sepi tak ada orang."

Kai hendak melangkahkan kakinya, memasuki salah satu bilik toilet di sana. Namun baru memutar knop pintu, Kai langsung terjatuh di lantai. Kakinya terasa lemas.

Dalam sekejap kaki Kai berubah menjadi ekor mermaid.

"Aku harus cepat sembunyi sebelum ada yang melihat."

Kai susah payah mengesot memasuki bilik toilet di depannya untuk bersembunyi.

Brak!

Pintu toilet di belakangnya dibuka dengan sangat kencang, membuat tubuh Kai seketika bergetar ketakutan.

Kepalanya bergerak patah-patah untuk menoleh ke belakang.

Deg!

Sosok pria jangkung yang sangat di kenal Kai tengah berdiri mematung Disana dengan matanya yang melotot.

"K-Kai?"

"S-Soobin Hyung?"

Wajah Soobin terlihat sangat syok.

"A-aku tak percaya Kai."

Soobin memutar badannya dan segera pergi dari sana, tak mempedulikan suara parau Kai yang terus memanggil namanya.

Air mata Kai tak henti-hentinya menetes dari mata indahnya.

Hyung mianhae~

.
.
.

Beomgyu segera bersembunyi ketika melihat tubuh bongsor Soobin keluar dari dalam toilet.

Sebuah seringaian tercipta di bibir tipisnya.

Setelah Soobin pergi dari sana, Beomgyu segera melangkahkan kedua kaki mungilnya ke arah toilet. Dibukanya pintu toilet dengan pelan-pelan. Setelah itu ia berjalan menuju wastafel untuk mecuci tangannya.

Mata tajamnya melirik ke arah salah satu bilik toilet yang tertutup rapat melalui cermin di depannya.

Tangan Beomgyu terulur untuk mematikan keran air. Setelah itu kakinya melangkah perlahan menuju ke bilik toilet yang tertutup.

Di sandarkannya punggung tegap miliknya ke pintu bilik toilet itu dengan kedua tangan yang kini menyilang di depan dada.

Sebuah senyum sinis tercipta di wajah cantik Beomgyu.

.
.
.

Tangan Kai sibuk mengelap ekornya dengan tisu yang ada di dalam toilet. Sesekali ia juga meniupnya.

"Kumohon cepatlah kering."

Kai tidak bisa berpikir jernih sekarang. Yang ada di kepalanya cuma satu.

Soobin.

Kai tak ingin Soobin pergi menjauhinya karena sekarang ia sudah tahu kalau Kai itu bukan seorang manusia.

Kai menghentikan kegiatannya mengeringkan ekornya ketika mendengar suara keran menyala dari luar.

Ada orang

Selang beberapa detik akhirnya keadaan kembali senyap.

Apa orang itu sudah pergi?

Kai bernafas lega. Setelah itu tangannya kembali sibuk mengeringkan ekornya.

"Aku tahu kau di dalam sana, Kai...."

Deg!

Suara itu.....

"Beomgyu?" Lirih Kai pelan.

Kai mendengar suara tawa pelan Beomgyu dari luar.

"Hahaha...Bagaimana Kai? Soobin Hyung sekarang sudah tahu bahwa kau bukanlah manusia." Beomgyu berkata dengan tawa mengejeknya, "Setelah ini dia pasti akan menjauhimu. Ah....Aku sudah tak sabar menanti Soobin Hyung yang akan kembali ke pelukanku~"

Beomgyu tak tahu jika di dalam sana air mata Kai sudah mengalir deras.

"Sudahlah Kai tak ada gunannya menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Lebih baik kau sekarang menjauh dari kehidupan Soobin hyung dan jangan mengusik hidupnya lagi. Lebih baik lagi jika kau pergi jauh kelaut sana dan tak perlu kembali lagi. Sampai jumpa Kai."

Tangan Kai terkepal erat, memukuli ekor ikan miliknya. Tangisannya semakin kencang setelah mendengar kata-kata menyakitkan dari mulut Beomgyu.

Seharusnya kau sadar diri Kai!

Kau tak seharusnya memiliki perasaan kepada Soobin hyung

Kau itu mermaid, dan Soobin adalah manusia

Kalian BERBEDA!

Dan tak sepatutnya kalian dipersatukan oleh ikatan cinta

Bilik toilet itu menjadi saksi bisu hancurnya perasan Kai.

.
.
.

Soobin duduk di pinggiran rooftop sekolah dengan kedua kakinya yang diayun-ayunkan. Kedua bola matanya menatap kosong ke arah halaman sekolah yang sudah sepi karena bel masuk baru saja berbunyi.

Soobin tak peduli jika nanti ia akan mendapat hukuman dari gurunya. Yang terpenting sekarang ia hanya ingin menenangkan pikirannya yang sedang sangat kacau.

Kedua tangannya kini mengacak rambut hitam legamnya dengan kasar. "argh!"

Soobin lalu menundukkan kepalanya dalam. Air mata sudah mengalir di kedua sudut matanya.

Kenapa Kai?

Kenapa kau tak jujur kepadaku jika kau itu bukan manusia?

Kenapa Kai? Kenapa?

Kenapa kau harus membohongiku di saat aku sudah menaruh perasaan kepadamu?

Soobin mengusap wajahnya kasar.

Sekarang bagaimana Kai?

Menghilangkan perasaan cinta ini tidak mudah

Aku sudah terlanjur sangat mencintaimu begitu dalam

Soobin berusaha meredakan tangisannya.

Matanya yang sembab kini mengarah kebawah, ke arah halaman sekolah yang sunyi.

Di kesunyian itu, matanya menatap sosok pria yang berlari menuju ke arah gerbang sekolah.

Soobin mengenalnya.

"Kai?"

Entah kenapa kaki jenjang Soobin tiba-tiba saja tergerak untuk mengejar sosok namja mungil itu.

Aku tak ingin kehilangan dirimu, Kai

.
.
.

Tbc :)

Voment jusseyo~🌟

.
.
.

Bau-bau mau end 🌚

.
.
.









diverso°||✔Where stories live. Discover now