34

410 65 4
                                    

Maaf lama gak update 😖
.
.
.

Kai bangun kesiangan hari ini. Terlihat dengan tidak adanya sosok Umji pagi ini, yang berarti ia sudah berangkat kerja ke sekolah.

Kai melihat di atas meja sudah tersaji sepiring nasi goreng yang pasti di siapkan Umji untuk sarapan Kai.

Kai buru - buru menghabiskan nasi goreng yang sudah dingin itu.

Selesai sarapan, Kai berjalan kembali memasuki kamar untuk membersihkan badannya yang bau dan terasa lengket oleh keringat.

.
.
.

Kai sedang duduk di sofa, menonton film kartun yang ditayangkan oleh televisi didepannya sambil menikmati beberapa potong kue diatas piring yang dibawanya.

Beberapa kali Kai tertawa kencang karena tingkah konyol yang dilakukan oleh tokoh kartun di film tersebut.

Ting - tong

Suara bel mengganggu acara asik Kai menonton film. Kai meletakkan piring yang dibawanya keatas meja. Dengan langkah kesalnya ia berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Ya? Cari sia..." Kai menutup mulutnya yang menganga lebar, tak percaya, "Bibi Yerin?!" pekik Kai kelewat senang.

Kai memeluk erat tubuh bibinya tersebut. Bibi Yerin pun membalas pelukan Kai dengan tak kalah erat.

"Ayo masuk, Bi!" Kai menggandeng tangan bibinya tersebut dan membawanya masuk ke dalam.

Kai lalu menyuruh bibinya untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Bibi tunggu disini dulu, ya. Kai buatin minum dulu."

Bibinya, Yerin, hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Setelah itu Kai segera melenggang pergi menuju dapur.

.
.
.

"Bibi ada apa datang kesini?" Tanya Kai langsung pada intinya.

Yerin tersenyum, tangan kanannya terulur untuk mengelus surai hitam legam milik Kai.

"Tidak apa. Bibi hanya rindu dengan Umji," Setelah itu tangannya beralih untuk mencubit pelan hidung mancung Kai, "Dan juga keponakan bibi yang menggemaskan ini~"

Kai mengelus - elus hidungnya yang dicubit oleh Yerin, wajahnya kini merengut, "Yak bibi, sakit tau..."

Yerin hanya terkekeh melihat Kai yang kini merajuk, Kai terlihat menggemaskan saat sedang kesal.

"Bibi akan menginap disini?" tangan Kai bergelayutan manja pada lengan bibinya itu. Jarang - jarang, kan, Kai bisa bermanja - manja dengan bibinya seperti ini ?

"Tidak. Bibi akan pulang malam nanti."

Kai melepaskan tangannya dari lengan bibinya itu. Ditatapnya wajah cantik bibinya itu dengan wajah memelasnya.

"Yah Bibi... Menginaplah. Setidaknya hari ini saja." Kai menunjukan puppy eyesnya, berharap bibinya itu akan luluh.

Namun gelengan kepala dari Yerin mematahkan harapan Kai.

"Maaf Kai... Bibi benar - benar tidak bisa." Tangan Yerin kembali mengelus surai lembut Kai.

Kai mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Yasudah tidak apa..." Kai menunjukan senyum 'terpaksanya' kepada Yerin.

.
.
.

Sore telah tiba. Suara pintu apartemen yang terbuka menandakan bahwa Umji sudah pulang dari kerja melelahkannya di sekolah.

Kepulangannya disambut oleh wajah Eommanya yang sedang duduk di ruang tengah bersama Kai.

"Eomma?!"

Umji berlari menerjang Eommanya dan memeluknya.

"Eomma ada apa kemari?" Umji melepaskan pelukannya.

"Tidak apa. Hanya rindu pada Kai." Ujar Yerin sambil melirik kearah Kai.

Umji manggut-manggut, "Menginap?"

Yerin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yasudah, Umji kekamar dulu, Eomma. Mau mandi."

.
.
.

Kini mereka bertiga sedang duduk di meja makan sambil menikmati ramyeon buatan Umji.

"Ramyeon buatan Kak Umji enak!" Ujar Kai sambil terus memakan ramyeonnya.

Makanan mereka kini telah habis tak tersisa. Mereka masih duduk di meja makan sambil sesekali bercakap - cakap radom.

Kai tiba - tiba teringat sesuatu. Ia segera berlari menuju rak buku dan mengambil sebuah buku, lalu dibawanya kehadapan bibinya, Yerin.

Kai menyodorkan buku itu kepada Yerin.

"Ada apa Kai?"

"Di halaman terakhir buku itu dijelaskan cara mermaid berubah menjadi manusia seutuhnya. Tapi sayangnya halaman itu sobek," Kai menunjukan wajah memelasnya kepada Yerin, "Apa bibi bisa memberi tahuku dan membantuku? Aku ingin sekali bisa berubah menjadi manusia."

Yerin tak tega melihat wajah Kai, begitu pula Umji yang juga berada disana.

Yerin mengelus pipi berisi Kai.

"Memang kenapa Kai ingin berubah menjadi manusia?"

Wajah Kai tiba - tiba dihiasi semburat merah.

"Ah... Itu..."

Umji yang melihat gelagat aneh Kai terheran - heran.

"Apa kau jatuh cinta kepada manusia Kai?" tanya Umji yang tentunya tepat.

Deg!

"Aah... I-itu..." Kai bingung harus menjawab apa.

"Bicaralah yang jelas Kai." Yerin mulai tak sabar menunggu jawaban keponakannya itu.

Kai sudah tak bisa mengelak lagi. Ia hanya bisa menganggukan kepalanya lemah.

Umji yang terkejut segera menghujani Kai dengan beberapa pertanyaan.

"Astaga Kai! Kenapa kau tak pernah bilang pada kakak tentang asmaramu itu?" Kai kini beralih menatap Umji yang sepertinya histeris, "Dengan siapa Kai? Dan sejak kapan?"

Aduh.... Bagaimana aku harus menjawabnya? Apa aku harus jujur pada Kak Umji?, Kai sedang berperang melawan batinnya.

Kedua tangan Yerin menangkup wajah Kai yang sedang gugup.
Senyumannya membuat Kai sedikit lebih tenang.

Tatapan mata Yerin seolah-olah menyuruh Kai untuk bicara sejujurnya.

Huft.

Kai menghela nafas pelan.

"A-aku....."

Umji sudah tak sabar menunggu jawaban dari Kai kecilnya.

"Aku...."
































































































































































































"Jatuh cinta dengan Soobin Hyung !"

.
.
.

Tbc :)

Rencananya aku mau namatin FF-ku yg ini dulu, baru setelah itu aku mau lanjut nulis work aku yang 'BROKEN' ☺️

VOMENT JUSEYO~😘




diverso°||✔Where stories live. Discover now