Main Cast : ✍ Kim Jisoo (BLACKPINK) ✍ Lee Taeyong (NCT) ✍ Jung Jaewon/One
Supporting Cast: ✍ Jeon Wonwoo (SEVENTEEN) ✍ Jang Gyuri (fromis_9) as Kim Gyuri
Disclaimer: AU
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pensil kuning dengan ujung runcing itu terus berputar, mungkin sebentar lagi akan patah. Jisoo benar-benar tidak peduli seandainya pensil malang itu benar-benar terbelah menjadi dua bagian. Alisnya tak berhenti mengerut, tanda bahwa sekarang ia sedang berpikir keras.
Jisoo yakin. Ia bahkan menyaksikan sendiri orang-orang yang ada di toko kaset saat itu. Seorang pria dengan setelan kantor rapi berwarna biru, rambutnya cepak, berusia sekitar pertengahan lima puluh tahun. Di sampingnya, seorang wanita dengan rambut pirang, berusia hampir sama dengan sang laki-laki, Jisoo menduga mereka sepasang suami istri. Dua orang remaja berada di rak yang berseberangan dengan Jisoo, seperti kembar flaternal.
Kedua remaja itu memakai seragam dengan aksesori berbeda. Remaja satu, yang Jisoo rasa adalah kakak, memakai aksesori layaknya ia adalah pria, berusaha terlihat seperti anak cowok yang bisa ditaksir semua orang. Kembarannya berpenampilan lebih feminin, dengan kemeja dimasukkan ke dalam rok sekolah, tatanan rambutnya biasa tanpa embel-embel apa pun.
Seseorang terakhir yang Jisoo pikirkan. Sepuluh menit yang lalu, teleponnya berdering. Petugas jaga di bagian informasi memberitahu identitas laki-laki itu. Lee Taeyong, seorang tahanan dengan tuduhan perampokan yang sedang menjalani masa pembebasan bersyarat.
Jisoo melihat, Taeyong mengeratkan kepalan ketika Jaewon—pemilik toko DVD—menunjukkan koleksi terlangka yang pernah ia miliki. Jelas sekali ketika wajah sumringah pemilik toko sekaligus temannya itu, ketika menunjukkan keeping langka pada para pelanggannya.
Sore yang sepi dan sejuk. Hujan turun selama 48 jam dan baru berhenti siang itu. Membuat udara di sekitarnya sejuk. Jisoo datang untuk mencari DVD untuk ulang tahun adiknya, Gyuri, dua hari lagi. Toko itu sepi seperti biasa.
Jaewon punya toko kaset kecil dan pelanggannya rata-rata adalah pecinta musik klasik. Lalu, Taeyong masuk. Tubuh tegapnya yang paling Jisoo ingat. Tatapannya lurus dan tajam. Rahang tegasnya mendukung kesan itu.
"Detektif Kim, apa aku mengganggu reka adeganmu?" Wonwoo memunculkan setengah badannya di ambang pintu ruangan Jisoo.
"Tidak, Jeon. Masuklah."
Wonwoo menyamankan diri di satu-satunya sofa di ruangan sempit itu. "Kim, gue tahu ini mungkin berat dan enggak masuk akal. Tapi, Taeyong bukan orang yang kita cari."
Jisoo mengangguk. Ia juga punya pemikiran yang sama dengan Wonwoo. Namun keratin di tangan Taeyong seakan membantah argumennya beberapa jam ini, memecah konsentrasi.
