JYP | Ice Cream Truck

99 13 19
                                    

Author: peachiehollow

Genre: Thriller, Mystery, Crime

Cast:
Zong Chenle (NCT)

Special Appearance:
Lee Daehwi (AB6IX)

Length: 1196 words

Tepat satu bulan yang lalu, masyarakat Beijing dihebohkan dengan berita menghilangnya empat orang siswa SMA Musik Beijing secara misterius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat satu bulan yang lalu, masyarakat Beijing dihebohkan dengan berita menghilangnya empat orang siswa SMA Musik Beijing secara misterius. Insiden itu menyebabkan pimpinan SMA Musik Beijing mengeluarkan surat perintah pemotongan waktu kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu --dari yang biasanya dimulai pukul delapan pagi dan berakhir pukul empat sore, kini hanya hingga pukul satu siang. Seterusnya akan seperti itu, sambil menunggu hingga penyelidikan polisi selesai dan kondisi kembali kondusif seperti sedia kala.

Zong Chenle adalah salah satu yang terdampak dari keputusan itu. Namun, berbeda dari teman-temannya yang masih harus masuk sekolah, pewaris perusahaan Zong Corp itu justru menarik diri dari sekolah dan menjalankan kegiatan belajarnya dari rumah. Itu semua tak terlepas dari peran kedua orang tuanya yang mengkhawatirkan keselamatan putra semata wayang mereka setelah mengetahui bahwa keempat korban terakhir kali terlihat keluar dari kediaman mereka sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak. Mereka takut Chenle akan terganggu kondisi psikisnya jika teman-temannya di sekolah menganggapnya sebagai penyebab utama dari insiden ini.

Namun, Chenle tidak berpikir seperti itu. Ia justru menyesali keputusan kedua orang tuanya karena ia jadi tidak bisa menikmati belajar sambil bercanda dengan teman-temannya. Berada di rumah baginya tak semenyenangkan itu, apalagi bila pada akhirnya ia tetap ditinggalkan bersama empat orang pengasuhnya, sementara orang tuanya harus kembali ke kantor untuk mengurus bisnis mereka. Hal itu pulalah yang akhirnya mendasari kenekatan Chenle untuk menelusup keluar dari rumah mewahnya hari ini.

Berhasil melarikan diri tanpa tertangkap kamera pengintai dan pengawal yang berjaga di sekitar rumahnya, Chenle menghela napas panjang sambil mengusap peluh di keningnya. Ia melirik Rolex di pergelangan tangan kirinya. Pukul dua belas tengah hari, pantas saja panasnya matahari terasa melelehkan tubuhnya. Chenle jadi merasa sedikit menyesal, tapi lebih banyak senangnya karena akhirnya setelah hampir tiga minggu mendekam di dalam rumah, ia bisa melihat langit biru Beijing lagi.

Saat berjalan menjauh dari rumahnya, Chenle menemukan sebuah truk es krim terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia merasa keberuntungan tengah berpihak padanya karena tak membiarkannya kepanasan di siang bolong begini. Dengan cepat ia berlari mendekati truk itu dan mengantre di belakang seorang anak laki-laki. Namun, sepertinya anak laki-laki itu kesulitan membaca menu karena semuanya ditulis dengan huruf Mandarin. Chenle yang sudah tak tahan dengan panas yang menderanya pun akhirnya menepuk pundak anak itu.

"Kau bukan orang sini, ya?" tanya Chenle dengan bahasa Inggris. Sekilas dilihatnya anak itu mengangguk pelan. "Kalau begitu, coba kemarikan menunya. Biar kubantu."

Detective Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang