Cast: ✍ Yerin (GFRIEND) as Jung Yerin ✍ V (BTS) as Kim Taehyung
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Jung Yerin memijat keningnya yang terasa pening. Jari telunjuknya mengetuk pelan meja kerja. Netranya tak lepas dari sebuah dokumen serta sebuah koran yang menampilkan berita tentang hilangnya beberapa gadis di berbagai desa. Dimulai dari gadis berusia 18 tahun, hingga gadis yang berusia 23 tahun pun menjadi korban. Banyak orang tua yang mengeluhkan hal ini pada kepolisian. Bahkan sang ketua pun pada akhirnya memilih Yerin untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Wajahnya lelah sudah terlihat jelas, beberapa hari terakhir gadis Jung itu sama sekali tidak punya waktu untuk beristirahat karena kasus tersebut membuat kepalanya pening. Baru saja datang ke tempat hilangnya korban, besoknya kasus lain muncul.
Lebih parahnya lagi, baru akan menyelidiki kasus, korban sudah ditemukan tak bernyawa dengan luka tusuk di bagian perut. Luka tusuk tersebut ada lebih dari satu. Kemungkinan besar ini pembunuhan. Sebab terdapat luka lain di tubuh korban.
Yerin menggeleng pelan, mengacak surainya frustrasi lalu menukas, "Bingung gue. Kasusnya bener-bener bikin gue pusing, Doy."
Doyoung mendekati bangku Yerin. Melihat barang korban, tempat korban ditemukan. Serta luka yang didapatkan korban. Dalam beberapa kasus, luka pada setiap korban terlihat sama. Sama-sama di bagian perut, meski ada beberapa yang tubuh korban lainnya yang mendapat luka tambahan.
"Doy, menurut lo ini pembunuhan yang dilakuin sama satu orang gak, sih?"
Doyoung sontak terdiam, kepalanya dengan cepat memaksa untuk berpikir. Memikirkan hasil autopsi para korban yang cenderung sama. Tewas karena beberapa luka tusuk di bagian perut.
"Gak tau juga, sih. Lagian kalau emang orangnya sama. Pasti korban juga lukanya ada luka tambahan. Tapi di sini ada beberapa korban yang gak dapet luka tambahan. Kaya luka pukul, kek. Atau luka sayatan yang lain."
Yerin kembali menurunkan bahunya. Isi kepalanya mendadak dipenuhi dengan beberapa pertanyaan dalam benak. Juga beberapa bayangan tentang bagaimana si pembunuh itu mengakhiri hidup para korbannya.
"Tragis, ya? Gue harap malam ini gak ada kasus baru lagi, deh. Bikin pening banget," sahut Doyoung sembari bergerak menuju ke meja kerjanya.
Netra hazel si Jung kembali membaca para data korban. Waktu kejadian hilangnya korban, waktu ditemukannya korban dengan keadaan tak bernyawa. Dan kalau Yerin tidak salah menebak, pembunuhnya ini sangat cerdik. Hasil autopsi pun tidak menemukan sidik jari pembunuh itu. Tidak juga menemukan barang-barangnya—jadi jelas, dia sangat cerdik.
Lagi pula, kenapa juga kebanyakan korbannya ini seorang gadis, ya? Jelas hal ini membuat Yerin curiga kalau pembunuhnya orang yang sama. Tidak tahu juga, sih. Hanya sekelebat pikiran Yerin yang mengatakan mereka orang yang sama.
