Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
"ANJIR!"
Yuri di samping Minju terlonjak, refleks tangannya terulur menangkap kamera DSLR milik Minju yang hampir menyentuh tanah. "Astaga, napa?"
Minju tak menjawab, gadis Kim itu bersandar syok pada loker. Yuri mengernyit, menunduk menatap layar kamera Minju.
"ANJING!?" seru Yuri, ikut mengumpat terkejut.
Ryujin yang baru datang bahkan ikut terlonjak mendengar umpatan Yuri.
"Apa sih? Lagi battle ngumpat?" celetuknya asal, merapat pada Yuri yang melotot menatap layar kamera Minju.
Kemudian, Ryujin ikut memekik.
"Oh my! Itu apaan anjir?" katanya mendelik, mengambil alih kamera dari tangan Yuri dan memandanginya lekat dengan tatapan tak santai. "Ini... beneran kepala manusia? Banyak darahnya begini, kenapa kagak disensor?"
Yuri kembali mengumpat, menjitak kening Ryujin. "Lu kata KPI sensor-sensoran!"
Ryujin meringis, menoleh pada Minju. "Ini lo dapat darimana?"
"Gak tau lah. Gue buka kamera udah ada begituan!" balas Minju, melirik kameranya ngeri.
Di layar kameranya, terdapat foto kepala manusia yang terpenggal, dengan mata melotot seolah mengawasi mereka. Kepala itu terlihat dipajang dengan manis seolah model yang dipotret. Tentu saja Minju yang baru membukanya syok dan refleks melempar kameranya.
"Ini bukannya kamera lo yang kemarin hilang, ya?" celetuk Yuri memandangi kamera itu.
Kemarin, pada pagi hari saat Minju membuka loker memang kamera yang Minju letakkan di loker tiba-tiba lenyap. Tentu saja Minju panik mencarinya, namun tetap tak ditemukan. Bagaimana bisa sekarang kamera itu muncul kembali dengan foto mengerikan di dalamnya begitu saja?
"Kok bisa balik?" tanya Ryujin dengan kepala tertunduk, sibuk menelusuri isi kamera Minju. Total ada sekitar tujuh foto yang menampilkan bagian-bagian tubuh mayat di kamera Minju. "Anjir, orang yang motret gak ada akhlak banget. Yakali kemaluannya juga difoto?"
"Ya mana gue tau. Gue kaget dong kamera gue ada di loker, padahal kemarin hilang. Langsung deh gue cek takut ada yang hilang atau gimana gitu. Lah gue nemu tuh foto! Anjir yang motret emang gak ada akhlak!" kata Minju menjelaskan.
"Eh, ini bukannya... kak Nakyung, ya? Tuh liat mukanya!" kata Yuri menunjuk-nunjuk kamera. Minju yang penasaran melongok, ikut melihat foto yang berhasil membuat jantungnya serasa melorot ke septic tank terdekat.
