JYP | Penculikan Ilusi

69 14 8
                                    

Authorbiji_wijen

Genre: Mystery

Cast:
Minhyuk (Monsta X)
✍ Changkyun/I.M (Monsta X)
✍  Wonho (ex-Monsta X)

Dilaporkan kembali kasus anak hilang yang diduga korban baru dari kasus 'Penculikan Ilusi'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilaporkan kembali kasus anak hilang yang diduga korban baru dari kasus 'Penculikan Ilusi'.

Kim Yohan, bocah laki-laki berusia sepuluh tahun, siswa SD Haengbok Kajja.

Terakhir kali, dilaporkan pulang mengendarai bus sekolah bersama siswa lainnya pada tanggal 10 Mei 2020, dan sampai saat ini pihak polisi serta keluarga masih berusaha dalam tahap pencarian.

Minhyuk melototi layar televisi, alih-alih mendengar Cangkyun berteriak dari luar pos, membuat pria yang kini mengenakan rompi berwarna oren menyala itu langsung memasuki pos dan menepuk keras bahu rekan kerjanya.

"Hyung! Giliranmu jaga."

Cangkyun melepas rompi oren menyalanya tanpa memerdulikan Minhyuk yang masih terdiam seakan sedang berpikir keras. Pria dengan rahang tajam itu tetap terdiam, mengabaikan Cangkyun yang kini mengulurkan rompi kepadanya.

"Hyung! Jangan melamun siang-siang, nanti kesambet." Cangkyun tampaknya mulai ngeri dengan sikap rekan di depannya itu. Hingga mata mereka bertemu membuat Cangkyun bergidig ngeri. Minhyuk jika sedang serius memang selalu memancarkan aura dingin seperti sosok pembunuh bayaran.

Namun, nyatanya mereka adalah polisi lalu lintas distrik Seoul.

"Cangkyun, kamu penasaran dengan kasus penculikan ilusi?" tanya Minhyuk yang dibalas anggukan Cangkyun.

"Iya, aku penasaran. Aku terus mengikuti berita terbaru mengenai kasus itu, memang kenapa hyung? Penculiknya sudah tertangkap?" Cangkyun duduk di depan Minhyuk. Sifatnya yang mudah penasaran membuatnya lupa akan tujuan sebelumnya, dan kini dengan sigap siap menerima informasi yang akan disampaikan Minhyuk.

"Belum. Penculiknya belum ketemu, tapi aku telah menduga-duga taktik penculikan yang dilakukan oleh pelaku."

"Bagaimana?" Cangkyun mulai antusias.

"Kemungkinan besar, pihak yang selalu muncul pada kasus adalah tersangka utama." Minhyuk menajamkan pandangannya ke arah Cangkyun mengajak pria bersurai hitam lebat itu ikut berpikir.

"Memangnya siapa, hyung?" tanya Cangkyun yang sepertinya belum mengerti.

Minhyuk menghela napas, lalu menatap kedua manik mata Cangkyun yang bergerak-gerak menunggu jawaban.

"Korban selalu dilaporkan hilang sepulang sekolah, dan mereka semua menaiki bus sekolah, stiap anak pasti turun di dekat rumah mereka kecuali supir bus itu membawanya pergi."

Cangkyun memikirkan hipotesis Minhyuk barusan, meski sebenarnya ia tidak begitu yakin. Menurutnya, pelaku penculikan bukanlah supir-supir bus sekolah. Selama ini supir bus sekolah adalah saksi dari setiap kejadian penculikan. Mereka menerima kerja sama polisi untuk penyelidikan. Tidak mungkin, jika salah satu dari mereka ternyata tersangka penculikan.

"Menurutku, bukan mereka hyung," lontar Cangkyun membuat mata Minhyuk melebar.

"Lalu? Siapa lagi? Korban menghilang setelah mengendarai bus sekolah, Mereka tidak terlihat turun bus, meski supir bus selalu mengatakan bahwa korban telah turun dari bus. Namun, siswa-siswa yang juga mengendarai bus tidak menyatakan kesaksian tersebut. Jadi?"

Changkyun kembali berpikir dan mulai terhasut dengan hasil pemikiran Minhyuk. Changkyun mengangguk-ngangguk tanda ia satu pendapat dengan Minhyuk. Hingga keduanya dikagetkan dengan teriakan yang memasuki pos.

"Changkyun! Minhyuk! Bukannya bertugas, kalian malah asik bergosip dan tidak mendengar aku berteriak puluhan kali." Pria bertubuh cukup kekar itu melepaskan rompi oren menyala dari tubuhnya lalu menghempaskannya ke lantai, membuat Changkyun mulai ketakutan.

"Maaf, hyung. Aku tadi, hanya berniat berganti ship dengan Minhyuk hyung, tapi aku malah penasaran dengan kabar kasus penculikan terbaru." Changkyun yang merupakan anggota termuda, masih cukup takut terhadap dua senior di hadapannya, sebisa mungkin ia tidak menimbulkan masalah dan membuat dua seniornya ini marah.

Wonho. Pria yang baru masuk itu menghela napas. "Sudah kukatakan berapa kali jangan mengeluarkan kebiasaan menggosipmu saat bertugas." Matanya menatap Minhyuk yang terdiam merasa akan kesalahannya.

"Maaf, aku hanya menanyakan pendapat Chankyun akan dugaan baruku. Aku yakin, dugaan kali ini benar."

Wonho menggelengkan kepala. "Minhyuk-aa, kita bukan detektif. Kita hanya polisi lalu lintas yang menjaga ketertiban jalan raya. Biarlah para detektif yang memecahkan kasus itu. Kita harus tetap fokus pada pekerjaan kita."

Kini Wonho duduk di kursi yang tadi dipakai Changkyun dan menatap Minhyuk dari dekat.

Tampak Minhyuk yang sepertinya tidak dapat mengelak lagi. Pria itu diam seraya kepalanya yang menunduk dalam.

"Maafkan aku Wonho, aku tidak bermaksud lalai dalam pekerjaanku, aku hanya ingin membantu dalam investigasi ini." suara Minhyuk tampak lemah membuat Changkyun tidak tega.

Wonho menepuk kedua pundak Minhyuk dari depan membuat pria bermarga Lee itu perlahan mengangkat kepalanya.

"Lee Minhyuk, aku tahu kamu sangat mencemaskan kasus ini, bahkan kamu sering memberhentikan bus sekolah dan mencatat semua nama siswa beserta supir busnya. Aku tau kamu sangat ingin kasus ini segera terbongkar, tapi kita tidak boleh melewati batas yang ujungnya merunyamkan penyelidikan. Kita dapat membantu sebisa kita dari tempat kita berjaga."

Wonho tersenyum, kembali menupuk-nepuk pundak Minhyuk.

"Jadi, tunggu apa lagi? Cepat bertugas dan awasi pergerakan lalu lintas, bisa saja penculik itu kini beraksi di wilayah kita."

Minhyuk mengangguk mendengar penuturan Wonho. Pria itu langsung mengenakan rompi orennya dan bergegas ke luar pos menuju jalanan.

Wonho meluruskan kakinya seraya menghembuskan napas lelah. Changkyun duduk di kursi bekas Minhyuk.

"Hyung! Hyung yakin penculiknya kini beraksi di wilayah kita?" mata Changkyun melebar bersamaan dengan jiwa penasarannya yang kembali terpancing, membuat Wonho segera memejamkan matanya.

"Aku sudah terlalu sabar menghadapi kalian berdua selama ini, biarkan aku istirahat sebentar. Sepertinya hanya aku satu-satunya orang normal di sini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detective Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang