JYP | Bloody Strings

108 17 8
                                    

AuthorDestianaRika

Genre: Thriller-Mystery

Cast:
Yook Seungjae (BTOB)
Na Jaemin (NCT)

Gesekan bow dan senar pada setiap instumen string quintet dengan denting piano sebagai pemandu mereka mengalunkan nada-nada indah yang menggema di seluruh aula pertunjukan Artpreneur Theatre

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Gesekan bow dan senar pada setiap instumen string quintet dengan denting piano sebagai pemandu mereka mengalunkan nada-nada indah yang menggema di seluruh aula pertunjukan Artpreneur Theatre. Lantunan melodi Schostakovich Waltz No. 2 yang dibawakan kelompok musik Evelyn's Sring Ensemble menjadi alasan Yook Seungjae menghabiskan jatah liburnya sebagai seorang detektif swasta malam ini. Namun baru setengah dari partitur musik dimainkan, sebuah getaran pada ponselnya mengalihkan perhatian pemuda itu.

Jaemin is calling ...

Mendapat telepon dari sahabatnya yang bekerja di kepolisian pusat itu membuat kedua alis Seungjae tertaut. Pemuda itu meninggalkan aula pertunjukan dengan perlahan dan segera mengangkat panggilan teleponnya sesaat setelah ia berada di lorong gedung aula pertunjukan yang sepi.

"Seungjae, aku butuh bantuanmu."

"Langsung katakan saja."

"Seorang pianis baru saja terbunuh sore ini. Namun ada beberapa hal mengganjal yang ada pada TKP. Aku butuh bantuanmu sekarang sebelum tempat ini dibersihkan. Aku rasa, pesan kematian yang ditinggalkan korban merujuk pada sesuatu yang berkaitan dengan musik. Dan satu-satunya kenalanku yang sangat paham tentang musik hanya—"

"Oke, aku akan membantumu." Seungjae langsung memutus penjelasan Jaemin. "Beri tahu lokasinya. Aku akan segera ke sana."

***

Seungjae menapakkan kakinya pada sebuah rumah yang sangat tidak asing baginya. Banyak polisi yang sedang bertugas mengidentifikasi Tempat Kejadian Perkara. Di sisi luar garis polisi yang sangat dijaga ketat oleh aparat kepolisian, kerumunan wartawan dari berbagai media massa berusaha mengorek informasi kematian sorang pianis kenamaan negeri tersebut. Seungjae memasuki rumah tersebut dengan langkah berat, disusul oleh sahabatnya yang tadi memberikan akses masuk pada pemuda itu.

"Jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Aku sudah memotret beberapa bagian dari tubuh korban yang mungkin ingin kamu lihat," ujar Jaemin sembari memberikan ponselnya pada Seungjae yang sedang memerhatikan tempat di mana korban ditemukan.

Seungjae tidak merespon. Pandangan pemuda itu menatap lekat pada tuts putih grand piano yang penuh bercak darah.

"Bisa kamu jelaskan padaku bagaimana kondisi Sohyun saat ditemukan?" kata Seungjae sesaat setelah pemuda itu terdiam cukup lama.

"Kondisi korban saat di—tunggu dulu. Kamu mengenalnya?" tanya Jaemin heran.

Seungjae menarik napas berat. "Hanya teman lama, sebelum ia menjadi pianis yang dielu-elukan dunia. Tapi, nanti saja kita bahas tentang itu. Sekarang, jelaskan padaku tentang kondisi Sohyun saat ditemukan dan pesan kematian yang kamu sebut saat ditelepon tadi."

Detective Donde viven las historias. Descúbrelo ahora