d e l a p a n [re-publish]

390K 44K 8.8K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






08. Futsal







"Almaaaa!" Luna berteriak. Berlari ke arah Alma dengan senyuman secerah kepala Pak Susanto yang memantulkan cahaya.

Yang dipanggil jelas mendengkus jengkel. Ingin rasanya menyumpal mulut Luna saat orang-orang langsung menatap ke arah mereka.

"Ini bukan hutan ya, Lun! Jangan teriak-teriak!"

"Gak bisa," balas Luna nyengir. Mereka berjalan beriringan di koridor, menuju kelas dibumbui gosip ter-update yang dibawa Luna.

"Lo tau gak Resti 12 IPA 3?"

"Astagfirullah masih pagi udah ngajak ngegosip," omel Alma. Tapi didetik kemudian dia mencondongkan kepala mendekat pada Luna seraya berbisik, "emang kenapa?"

Luna memutar mata malas. "Yeuu! Belum gue keramasin ya Al!"

Alma nyengir. Sebenarnya dia bukan tipe orang yang haus akan gosip. Berhubung ini mantan Selatan yang dibicarakan, Alma sedikit tertarik.

"Katanya dia di DO... Eh bukan katanya lagi sih," ralat Luna. "Didepak dari sekolah!"

"Kok bisa? Kenapa?!"

"Dia hamil."

Kaki Alma berhenti melangkah. Pikirannya langsung berkecamuk kemana-mana. Ini... Bukan Selatan kan yang menabur benih? Selatan bukan cowok seperti itu, kan?

Seakan tahu apa yang sedang Alma pikirkan, Luna tertawa. Menyentil dahi Alma membuatnya mengaduh.

"Udah pikirannya jangan kelayapan. Tuh urusin pacar lo yang kelayapan!"

Alma melempar fokus ke arah yang ditunjuk. Lagi-lagi harus mendengkus capek saat melihat Selatan sedang mojok dengan cewek di dekat tangga.

Disleding enak kayaknya.

"Al... Lo kenapa tahan banget pacaran sama dia?" Luna bertanya tak habis pikir. Melipat tangan di samping Alma sembari fokus menatap ke arah objek yang sedang dibicarakan.

"Nggak tau. Peletnya ampuh banget."

Luna menatap serius. "Lo jangan bego-bego amat Al."

Alma menoleh heran.

Luna melanjutkan. "Gue gak mau akhirnya lo terluka juga gara-gara Selatan. Lo itu ya, terlalu polos soal percintaan gini."

Ayo PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang