d u a e m p a t [re-publish]

323K 38.5K 15K
                                    

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.







24. Mengawasi





"Damai juga sekolah kalau gak ada gengnya si Selatan," celetuk Luna. Berdiri bersisian dengan Alma di depan kelas, menyanggakan tangan di tembok pembatas. Masing-masing memegang minuman kesukaan, Alma dengan yoghurt varian strawberry-nya dan Luna dengan minuman rasa taro.

Alma mengangguk setuju. Walaupun berisi empat orang namun mereka mampu menghidupkan suasana dimana pun mereka berada.

Ralat, bukan empat orang, tapi tiga. Leon kan hadir sebagai penetralisir kebodohan tiga orang lainnya.

"Itu anak dua juga gak banyak tingkah kalau gak ada ketuanya," lanjut Luna ke arah Angga dan Farhan di gedung seberang. Masing-masing asyik bermain game di ponsel.

Tatapan Luna beralih ke arah Alma, menyorot serius. "Gue mau tanya sesuatu sama lo."

"Apa?" Alma balas menatap Luna di sampingnya.

"Lo masih ada rasa gak sih sama Selatan?" selidik Luna. Dia ragu dengan perasaan temannya ini, apalagi setelah mendengar kejadian pagi tadi dari Alma.

"Kenapa tiba-tiba?" Alma menautkan kedua alisnya.

Luna menyedot minumannya lebih dulu. Membasahi tenggorokan sebelum melanjutkan. "Habisnya gue greget banget sama lo Al. Banyak temen-temen cowok gue yang mau deket sama lo, apalagi Kak Rega yang gak ada bosennya nanyain lo mulu. Tapi lo masih kekeh gak mau buka hati. Lo belum move on dari Selatan apa gimana sih Al?"

Alma balas tersenyum kecil. Menyorot ke arah lapang dimana anak-anak kelas sepuluh tengah bermain bola. "Gue lagi berusaha."

"Kenapa gak coba buka hati lagi?" usul Luna. "Adanya orang baru mungkin bisa ngebantu lo buat lupain dia."

"Gue takut yang masuk jenis setan lagi," sahut Alma sembari terkekeh kecil. Berusaha menghibur dirinya sendiri namun nihil.

Luna mengembuskan napas panjang. "Sebenarnya selama ini gue kesel banget sama lo, Al. Lo terlalu baik malah nyerempet bego!" ungkap Luna menggebu.

"Kalau gue jadi elo, gue udah dari lama ninggalin si Selatan. Kayak gak ada cowok lain aja! Percuma ganteng kalau kelakuan gak ada ahlak!"

Alma mencebikan bibir. Ikut kesal mendengar Luna misuh-misuh terus. "Iya, gue bego. Udah! Sekarang udah beres!"

"Trus lo sama Farhan gimana?" Alma balik menyerang.

Ayo PutusKde žijí příběhy. Začni objevovat