l i m a b e l a s [re-publish]

311K 38.3K 14.7K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








15. Hancur Percaya, Tumbuh Kecewa






Setelah magrib diantar pulang Selatan. Alma semangat bergegas ke kamar menolak makan lebih dulu. Melempar tas juga sepatu asal. Segera mandi dan berganti baju.

Sedikit bimbang saat di depan lemari. Baju tidur atau baju untuk keluar. Namun akhirnya dengan senyuman lebar Alma mengambil setelan dress hitam dengan bagian putih melintang di bagian depan.

Duduk di depan meja rias. Alma poles wajah dengan riasan tipis terkesan natural. Memberi warna pink alami di bibir tipisnya. Alma biarkan rambut panjangnya tergerai. Menjepit rambut di atas telinga kiri untuk memberi kesan lebih manis.

Serius. Senyum Alma tidak luntur. Berdiri di depan cermin jangkung, berputar memamerkan dress hitam pemberian Selatan saat sweet seventeen kemarin.

 Berdiri di depan cermin jangkung, berputar memamerkan dress hitam pemberian Selatan saat sweet seventeen kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke mantap!" pungkas Alma. Meraih satu botol bening berisi cairan wangi, Alma semprot ke udara dengan tubuh rampingnya berputar di bawah.

Mengambil ponsel juga tas selempang kecil, Alma turun dari kamar menjinjing sneaker putih. Menemukan Ratna juga Nadya di depan TV, dan Sahla di atas karpet bergelut dengan pensil warna.

"Alma izin keluar ya, Ma," pamit Alma. Sibuk mengikat tali sneaker di sofa dekat tangga.

Nadya bersiul ringan. "Cantik banget. Mau apel ya? Padahal malam Jumat."

Alma mencebik. "Kak Nadya kepo!"

Beralih menatap Ratna kembali. "Gimana Ma? Diizinin?"

Ratna tersenyum. Mengibaskan tangan ringan. "Kalau sama Selatan Mama izinin. Sana! Keburu malam!"

Alma tersenyum lebar. "Oke! Sampai babai!"

Ayo PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang