d u a l i m a [re-publish]

376K 43.2K 18.5K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











25. Rencana Selatan dan Antek-antek








"Woi Tan ngapain nangkring disitu?" Angga berseru. Menghampiri Selatan di depan gerbang sekolah dengan Farhan berjalan di sampingnya.

"Ayo ikut gue," ajak Selatan tak sabar.

Farhan menatap curiga. "Jangan bilang lo kelebihan tiket VVIP neraka trus ngajak-ngajak kita?"

"Astagfirullah congor lo Han. Gak boleh gitu dosa," Selatan mengelus dadanya sembari menggelengkan kepala.

"Trus mau kemana?" tanya Angga penasaran.

"Udah. Kalian ikut gue dulu."

"Kemana?" kejar Angga.

Selatan berdecak kesal. "Banyak tanya lo kayak Dora! Ikut gue aja dulu."

"Oke deh," setuju Angga akhirnya. Lalu menggesek-gesekkan jari telunjuk dengan ibu jarinya ke depan wajah Selatan.

Selatan yang mengerti menatap Angga tanpa ekspresi. "UUD!"

Farhan heran, sampai satu alisnya terangkat. "Paan dah? Undang-undang dasar?"

"Ujung-ujungnya duit!" jelas Selatan. Memakai helm full face yang semula dijinjing. "Nanti kalian ikutin gue," pungkas Selatan sebelum akhirnya melangkah pergi dari sana. Menuju motor merahnya terparkir tak jauh dari sekolah.

Kaki Selatan berhenti mengayun saat ada yang ganjil. Berbalik menyadari Angga dan Farhan berjalan di belakang, membuntutinya seperti anak bebek.

"Ngapain ngikutin gua lo pada?"

"Ya kan tadi suruh ikutin lo," balas Farhan dengan polosnya. Angga mengangguk di sebelahnya.

Selatan menatap keduanya dengan penuh hujat. "kalian kok betah banget jadi goblok? Maksud gue nanti kalau udah jalan ikutin gue pake motor masing-masing!"

Angga dan Farhan ber-oh ria. Kompak berseru, "yang jelas dong!"

Selatan mendengus berat, mencoba mengontrol kesabarannya. Lanjut berjalan menghampiri si blacky. Naik ke atas motor dan menghidupkan mesin siap melaju, namun urung saat seseorang menaiki motornya duduk di jok belakang seenak jidat.

"Napa lo malah duduk disitu?" todong Selatan menoleh dan mendapati Angga duduk di belakang.

"Gue gak bawa motor. Si Farhan bawa mobil," kata Angga memberitahu.

"Kenapa lo gak nebeng ke si Farhan?"

"Ogah. Mobil si Farhan pake stela jeruk."

***

Alma menghela napas panjang. Bibirnya melengkung turun mengetahui film yang ingin dia ronton sudah setengah jalan.

"Sorry, gue kira jam empat mulainya," sesal Bryan berjalan di samping Alma, keluar dari area bioskop. Dia baru menyadari jam yang tertera di tiket saat melihat pintu teater sudah tertutup.

Ayo PutusWhere stories live. Discover now