l i m a [re-publish]

389K 44.4K 16.2K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








05. Sebuah Surat








Pagi itu pelajaran olahraga, mana kuat Alma lari lama-lama di bawah terik matahari— mending lari dari kenyataan ya kan. Di dukung dari pagi cewek itu belum sarapan, berakhirlah Alma tergeletak lemas di ranjang UKS. Untung tidak pingsan. Kebetulan hari itu Luna dan Bryan berbarengan absen sekolah membuat Alma tidak ada yang menemani.

"Alma," panggil Bu Rafni.

"Iya, Bu?" Alma menyahut lirih. Melirik Bu Rafni berjalan mendekat, lalu meletakkan punggung tangannya di dahi Alma.

"Kamu istirahat dulu ya masih panas gini. Ibu mau ngambil obat yang baru datang di TU."

Alma mengangguk lemah, membiarkan Bu Rafni pergi. Cewek itu memejamkan mata, kepalanya kembali dirundung pening.

Namun tak lama pintu UKS terbanting disusul seseorang masuk, menutupnya kembali dengan rusuh. Bu Rafni lemah lembut, tidak mungkin tingkahnya seperti Tarzan liar.

"Bangun oy bangun!" Seseorang mengguncang tubuh Alma. Dengan kurang ajarnya dia berseru, "kalau mau mati pending dulu!"

Sinting!

Alma mengabaikan cowok gila di sampingnya. Tapi tangannya segera ditarik sampai tubuh Alma terduduk paksa.

"Lo apaan— heh! Turunin gue!" Alma berteriak saat tubuhnya diangkut bak karung beras di pundak. Sayangnya Alma terlalu lemas hanya untuk memukul punggung si cowok. Membawa Alma masuk ke kamar mandi UKS dan menguncinya.

Alma jelas panik, memikirkan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. "Lo mau apa? Tolo—"

Kalimat selanjutnya tertelan saat tangan cowok itu membekap mulut Alma. Tubuh cewek itu terkungkung di belakang pintu dengan cowok gila di depannya. Disusul suara pintu UKS terbuka keras.

"Di mana kamu? Keluar sekarang!" Suara teriakan menggema. Alma jelas tahu siapa orang di luar sana, Pak Susanto, guru BK sekolahnya.

Alma berusaha melepaskan bekapan, dia harus meminta pertolongan Pak Susanto.

"Diam! Lo mau ketahuan?"

Alma otomatis diam. Mana wajah cowok di depannya menyeramkan lagi.

Tapi kok ganteng? Astaga Alma, fokus!

Langkah kaki semakin terdengar dekat menuju pintu kamar mandi. "Bapak tahu kamu di dalam, keluar sekarang! Atau Bapak dobrak!" ancam Pak Susanto serius.

Cowok asing itu memajukan wajahnya, berbisik di samping telinga Alma. "Lo mau diseret ke BK karena diciduk berduaan sama cowok di toilet?"

Gila! Bisa hancur reputasi gue!

Ayo PutusWhere stories live. Discover now