d u a s e m b i l a n [re-publish]

263K 40.4K 27.5K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







29. Kegaduhan





"Siniin kucingnya!?"

"Jangan ambil buayaa!"

Selatan kabur, naik ke atas sofa melompat sembunyi di belakangnya. Menggendong kucing putih bernama buaya itu dengan erat. Menghindari Utara yang terus memaksa akan membawa hewan lucu itu ikut pulang.

Sesuai instruksi istrinya ncep Juna.

Utara kesal. Capek. Hampir setengah jam kejar-kejaran namun Selatan kekeh tak ingin menyerahkan kucing putih dengan warna mata berbeda itu.

"Bilangin sama Emak lo, buaya tetep sama gue, gak akan kemana-mana," kata Selatan. Menyembulkan kepala dari balik sofa.

Kalau buaya diambil Selatan tidak ada bahan modus dong nantinya.

Utara menatap Selatan penuh arti. Berseru frustasi. "Ya Allah astagfilullah punya kembalan goblok amat!"

Tak habis pikir dengan jalan pikir Selatan. Sudah tahu kucing malah disebut buaya. Boneka babi malah dijadikan anak. Mana motor merah dinamai blacky lagi.

"Lo tambah gila setelah putus sama Alma!" lanjut Utara.

Selatan protes. "Delicious aja!" Sambil menepuk-nepuk kepala si kucing nampak sudah malas didekap Selatan.

"Buaya, Abi lo dikatain gila nih sama om lo."

Si kucing mengeong, berontak berusaha lepas dari gendongan Selatan namun ditahan.

Selatan mengangguk seolah mengerti perkataan si kucing. "Iya. Lo pasti mau cakar-cakar om lu kan karena ngatain Abi lo ini gila?"

"Tan...," panggil Utara. "Bisa gak sih lo mati aja?"

Selatan tersenyum tengil. "Kalau gue mati nanti lo kesepian gak ada gue, U."

Utara memilih mendaratkan tubuhnya di sofa lain. Mendongak menatap Selatan. Sedikit terdiam sejenak, memilih kata-kata tidak mengandung unsur R.

"Sebahagia lo aja. Gue mau balik," kata Utara kemudian. Tidak ingin berlama-lama apalagi sampai menginap. Besok Utara masih harus sekolah.

Anterin "gue pulang. Mobil gue di bengkel."

Tak ada sahutan. Selatan asyik bermain dengan kucingnya. Keempat kaki hewan itu masing-masing diikat, Selatan baringkan di lantai, menempatkan tangannya di leher si kucing hendak disembelih.

Utara melempar bantal sofa mengenai kepala Selatan langsung misuh-misuh. "Lo ada dendam apa sih sama gua hah?!"

"Gue bawa kuda baja lo pulang. Nanti lo pake dulu mobil gue," seru Utara menahan kesal.

Ayo PutusWhere stories live. Discover now